O1O.

573 107 39
                                        


Jam tangan Yunseong sudah menunjukkan pukul 08.30 pagi, Pak kai yang ada dipinggir lapangan pun masih mengawasi Yunseong dan juga Minhee, mereka masih menyapu dedaunan yang ada dilingkungan sekolah.

"Huftt, aku capek~" ucap Minhee sambil mengerucutkan bibirnya.

"Istirahat dulu aja gapapa, biar aku yang nyapu" Yunseong tersenyum kecil lalu melanjutkan acara menyapu nya.

"Tapi kan yang meluk deluan aku, masa kamu yang nyapu" Minhee melengkungkan bibirnya kebawah.

"Gemesin banget sih kamu" Yunseong menyubit pipi Minhee pelan, pak Kai yang berada dipinggir lapangan pun melotot tak percaya.

"Kakk~ lepwasinnn" rengek Minhee.

"Mesra-mesraan lagi, bapak tambah hukuman nya" Pak Kai berteriak dengan wajah maung, Yunseong dan Minhee yang baru ingat jika masih ada pak kai terkejut lalu melanjutkan acara nyapu-nyapu mereka.

"Bikin kangen istri aja" gumam pak Kai.

"Iri bilang boss" ucap Minhee sedikit berbisik untung saja Pak Kai tidak bisa mendengarnya tapi tidak dengan Yunseong, ia tertawa setelah mendengar bisikan Minhee.

"Ya ampun, dek. Bikin ngakak aja kamu tuh" Yunseong memukulan sapu ke tanah sambil tertawa, humor nya Yunseong tuh kecil sangat, Minhee memandang Yunseong heran.

"Kak? Kamu gapapa? Ga kerasukan kan?" Tanya Minhee dengan wajah bingung.

Yunseong memberhentikan kegiatannya, lalu bertingkah seolah tak terjadi apa-apa, "ha? Gapapa kok" jawab Yunseong lalu melanjutkan acara menyapu nya.

"Dasar anak muda" ucap Pak Kai.

"Ada untung nya juga sih, aku dihukum gini" ucap Minhee.

"Hari ini pelajaran nya bosenin semuaa, kalau disinikan aku jadi ga bosen soalnya ada kamu hehe" lanjutnya.

"Aku juga ada untung nya nyapu disini" Minhee melirik kearah Yunseong yang sedang berbicara.

"Soalnya nyapu nya ditemenin sama bidadari" Pipi dan kuping Minhee memerah karena gombalan Yunseong.

"Kak Hwang kerdus Yunseong" Minhee menutupi pipi merahnya dengan tangan, sapu yang ia pegang pun terjatuh.

"Dek Hwang manis Minhee" kata Yunseong sambil tersenyum ke arah Minhee.

"Kak~"

"Apaa~?"

"Hih, nakal"

"Kalian istirahat aja deh, bapak pusing liat anak muda mesra-mesraan gini. Istirahat juga masih 15 menit lagi, tapi gapapa deh" ucap Pak Kai lalu pergi dari sana.

"Asikk, langsung kekantin yuk. Nanti keburu rame, aku males ngantri" ajak Minhee lalu menarik tangan Yunseong, sapu mereka pun ditinggalkan begitu saja. Biarin nanti pak Kai yang mungut sapunya, begitu fikir Minhee.

Murid laknat emang.

"Budee, Mini pesen somay sambelnya agak banyakin sama es teh" teriak Minhee saat sudah sampai dikantin.

"Jangan teriak, dek. Masih pada belajar tuh" Minhee menyengir lalu duduk dikursi yang ada didekat  warung, begitu juga dengan Yunseong.

"Saya pesen bakso yang tidak pakai saos, tidak pakai sambel dan tidak pakai koll~" ucap Yunseong sambil bernyanyi dengan wajah datar.

"Bakso bulat seperti bola pimpong telolet, kalau lewat membuat perut kosong telolet, jadi anak janganlah suka bohong telolet, kalau bohong digigit kakak Yunse" Yunseong melanjutkan acara bernyanyinya didalam hati.

Ice Cream || Hwangmini [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang