O24.

494 66 21
                                    



           Lelaki itu memandang lantai kelas dengan pandangan kosong, rasa menyesalnya kepada Minhee menambah berkali-kali lipat saat lelaki manis itu menyebutkan kesalahan yang ia lakukan dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     
     Lelaki itu memandang lantai kelas dengan pandangan kosong, rasa menyesalnya kepada Minhee menambah berkali-kali lipat saat lelaki manis itu menyebutkan kesalahan yang ia lakukan dulu. Mata Jaemin sudah berkaca-kaca, ia sudah tidak kuat lagi berdiri karena kakinya yang teralu lemas. Satu isakan keluar dari mulut Jaemin, tidak peduli jika ada setan yang menemaninya menangis dikelas seperti ini, ia ingin menenangkan hatinya untuk sebentar jika disitu ada Mark mungkin Jaemin akan menangis dipundak sahabatnya itu.

Baru saja ia memikirkan sahabatnya, tiba-tiba ada menepuk pundaknya.

"Lo gapapa?" Tanya lelaki itu, Jaemin pun mengangguk kecil  jangan lupakan mata yang masih memerah dan hidung yang ikut memerah.

"Ga pulang?" Jaemin menggeleng.

"Mau nangis dulu, baru pulang" cicit Jaemin lalu membuang pandangannya agar tidak melihat kelelaki tersebut.

"Ga takut?" Jaemin menggeleng lalu menganguk, lelaki yang terus melemparkan pertanyaan kepada Jaemin pun terkekeh kecil.

Suara dering telepon mengagetkan Jaemin, ia mengangkat telepon itu dengan perasaan bercampur aduk.

"Hello? "

"Hiks, Markk..." suara isakan kembali terdengar, Mark yang ada diAS pun khawatir dengan sahabat kecilnya, lelaki yang berada disamping Jaemin pun juga ikut khawatir saat Jaemin meneteskan air matanya lagi.

" kenapa? Katanya seme masa cengeng gitu. Gimana? Berhasil minta maaf ke Minhee? "

"Dia udah benci hiks sama gue huhu, gue ga bakal dapet Minta maaf dari dia hiks"

"Gue harus gimana?" Tanya Jaemin lirih.

" lo minta maaf lagi dong, masa baru ditolak satu kali udah nangis. Lo pasti tau gimana sakit hatinya Minhee dulu, itu ga sebanding sama posisi lo sekarang, jadi laki jangan lemah gitu. Gue yakin Minhee bakal maafin lo, dia orangnya baik dan ga mungkin kalau dia ga maafin lo dan harus lo terus berjuang buat dapet kata maaf dari Minhee pasti dia lama-lama bakal maafin lo. Lo sekarang lagi dimana? Udah di rumah? Lo ga mau pulang ke AS? Pasti sepi banget kalau tinggal sendiri disana "

" gue lagi dikelas bareng orang yang ga gue kenal, gue belum dirumah, entah gue mau pulang kapan mungkin 1 bulan lagi, eum sepi banget kalau disana gue bisa nginep ditempat lo tapi sekarang gue disini aja bingung mau ngobrol sama siapa"

"Mark~ Mini udah punya pacar, gue ga tega kalau mau nikung" Jaemin melengkungkan bibirnya kebawah.

" jelas sih, Minhee kan manis jadi ga mungkin kalau selama 3 tahun dia belum punya pacar, emang elo " Jaemin bisa mendengar suara kekehan Mark disana.

"Ish, Mark ngeselin!" Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

" yaudah, gue tutup dulu teleponnya. Hati-hati kalau mau pulang nanti, jangan lupa makan, cari temen juga harus, coba aja gue disana pasti gue udah meluk lo. Hhhh, bener kata dilan kalau rindu itu berat "

Ice Cream || Hwangmini [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang