***
Mengapa keadaannya jadi seperti ini?
🌾🌾🌾
Sudah tiga hari Sakha tidak melihat gadis itu. Sakha jadi berpikir, apakah kejadian waktu itu membuat Ayesha jadi terlihat menghindar?
Sakha merutuki dirinya sendiri yang asal berbicara waktu itu. Padahal yang terjadi sebenarnya, Ayesha justru tengah uring-uringan dengan rasa malunya? Bukan karena perkataan Sakha waktu itu.
Sakha menatap jam yang terpasang di pergelangan tangannya, seketika ia membulatkan matanya terkejut saat waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.
Karena sibuk melamun, Sakha jadi lupa bila hari ini ia ada rapat dengan panitia pengurus seminar. Sakha langsung bangkit dari duduknya, ia harus segera hadir tepat waktu sebelum rapat itu dimulai.
Memang sebenarnya ia merasa heran sendiri. Bagaimana tidak, Sakha kan diundang sebagai narasumber tapi harus sibuk ikut rapat kepanitiaan. Bukannya tidak ikhlas, hanya saja di saat tidak adanya jam kuliah seperti hari ini, Sakha lebih memilih mengurus kafenya yang sedang ramai-ramainya pengunjung.
"Mau ke mana lo?" tanya Bana yang baru saja sampai di ruangan Sakha.
"Ada rapat seminar. Bantu gue jaga kafe hari ini," perintah Sakha seenaknya dan langsung ditanggapi decakan kesal Bana.
"Gue baru datang, main lo tinggal saja!"
"Sorry, Bro. Gue buru-buru!" Setelah mengambil kunci mobilnya, Sakha langsung pergi meninggalkan Bana setelah mengucap salam.
Bana mendesah kasar. "Nasib gue hari ini dah," katanya pasrah.
***
Cuaca terik hari ini membuat Ghania sedikit malas untuk keluar rumah. Padahal ia ada kuliah siang ini sekaligus menjemput Ayesha untuk berangkat bersama. Dengan cepat gadis itu bergegas menuju mobilnya yang terparkir di garasi rumah. Kemudian menjalankannya untuk cepat-cepat sampai di rumah Ayesha.
Butuh waktu seperempat jam sampai ia benar-benar tiba di sana. Namun, saat akan menekan bel, Ayesha langsung menampakkan wajahnya.
"Lama banget, Ghan!"
"Maaf ketiduran," kata Ghania tersengir. "Habisnya malas banget aku kalau kuliah siang-siang."
Ayesha berdecak saat mendengarnya. "Kan aku sudah bilang, nggak usah pulang dulu. Nunggu saja di sana!"
"Ahh, lagipula sudah kejadian," bela Ghania.
Justru membuat Ayesha menghela napasnya. "Langsung berangkat saja kalau gitu."
Ayesha memilih mengalah daripada berdebat dengan Ghania yang memang sulit sekali diberitahu. Gadis itu memang tak pernah menyukai jam kuliah yang jatuh di siang hari. Memangnya zamannya SD yang apa-apa serba pagi hari, lalu siang hari waktunya pulang?
Ayesha berdecak dalam hati. Dibalik sikap Ghania yang keibuan, memang Ghania suka sekali ceroboh. Apalagi dengan tingkahnya yang terkadang aneh.
"Rapat jadinya sekarang?" tanya Ghania saat mulai melajukan mobilnya.
"Iya, Ghan. Nanti aku titip absen ya?"
"Siap, Bos!" seru Ghania langsung.
***
"Lho, bukannya gue sudah bilang buat jaga kafe?"
Bana berpura-pura tidak dengar saat Sakha menyemprotnya habis-habisan ketika melihat dirinya yang justru menyusul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mushaf Cinta Dari-Nya [ TAMAT ]
Romance[ SQUEL ABOUT HEART ] 📌 📌 Cerita Ini Murni Imajinasi Penulis 📖📖 📍 BELUM DIREVISI 📝 *All pictures by pinteres ✔ ~•~•~ Ayesha Hanna Putri, gadis muda yang tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Perempuan yang selalu menahan rindu setiap...