***
Ketahuilah, bila cobaan hidupmu seperti ini artinya kau kuat. Kau mampu melaluinya dan kau lebih hebat dari mereka-mereka yang tidak merasakannya.
🌾🌾🌾
Seharusnya tidak seperti ini kejadiannya. Sakha mengerang kesal. Lelaki itu meremas rambutnya kuat, seolah ingin melampiaskan rasa sesalnya ini. Ya, Sakha menyesal telah mengatakan isi hatinya pada gadis itu. Pasti akan memperumit keadaan, pikirnya. Apalagi Sakha mulai memahami sikap Ayesha yang mudah menjauh jika sesuatu mengusiknya.
"Kak," panggil seseorang membuat Sakha langsung berbalik.
Betapa terkejutnya dirinya saat melihat Ayesha berada di belakangnya. Gadis itu menatap Sakha sejenak, meski setelahnya menunduk dalam. Tangannya saling bertaut, khas seorang Ayesha jika tengah dilanda rasa gugup.
"Aku harap, apa yang terjadi tadi, nggak membuat silaturahmi kita terputus," ujar Ayesha.
Sakha terdiam di tempat. Masih mencerna perkataan gadis yang berada dalam jarak lebih dari satu meter di depannya. Lelaki itu mengambil napasnya pelan.
"Kejadian tadi pasti membuat kita menjadi canggung, Kak. Tapi apa yang terjadi tadi benar-benar murni spontanitas," kata Ayesha lagi.
Gadis itu seperti tengah menyadarkan Sakha dari sikap penyesalannya yang tergambar jelas dari raut wajahnya. Dalam hati, Sakha berpikir, apakah raut itu tercetak jelas di wajahnya sampai-sampai membuat Ayesha mengejarnya untuk menjelaskan ini semua?
"Terimakasih sudah mengajakku ke tempat ini. Terimakasih sudah membuatku sadar kalau masih ada orang lain yang hidupnya lebih menderita daripada aku. Terimakasih, Kak," ucap Ayesha benar-benar tulus. Ia memberanikan dirinya memandang wajah Sakha.
Tetapi sekali lagi Sakha tak bisa berucap barang satu kata. Lelaki itu masih bergeming di tempatnya. Namun dirinya tetap mencerna perkataan Ayesha. Sakha mengangguk kaku kemudian senyum tipis terbit di sana. Membuat Ayesha yang malah terdiam kaku di tempatnya.
Astaghfirullah ...
Buru-buru gadis itu menunduk saat dirinya mendapati senyum lelaki itu. Tanpa banyak kata, gadis itu berlari kecil menjauh dari hadapan lelaki itu. Ia tak mau melanjutkan zina mata ini. Ini salah!
Hal itu tak luput dari perhatian Sakha, melihat tingkah Ayesha yang selalu saja di luar dugaan, Sakha kembali tersenyum. Rasa menggelikan hadir tanpa diundang.
***
"Nggak mau mampir dulu, Ghan?" tanya Ayesha pada Ghania.
Bana sudah pergi lebih dulu ke rumahnya, sedang Sakha sudah pamit pergi.
"Enggak dulu ya, Sha. Aku ada acara nih habis ini di rumah pamanku," tolak gadis itu.
Ayesha mendesah pelan. "Padahal aku bosan di rumah nggak ada kegiatan," keluh Ayesha tak biasanya.
Ghania terkikik, "Bilang saja kamu kangen aku kan, Sha," ledek Ghania tak melihat sinkron.
"Terus saja begitu. Kamu suka banget meledek!"
Sikap Ayesha yang tak biasanya ini membuat Ghania tergelak di tempatnya. "Yaudah ya, aku pamit, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mushaf Cinta Dari-Nya [ TAMAT ]
Romance[ SQUEL ABOUT HEART ] 📌 📌 Cerita Ini Murni Imajinasi Penulis 📖📖 📍 BELUM DIREVISI 📝 *All pictures by pinteres ✔ ~•~•~ Ayesha Hanna Putri, gadis muda yang tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Perempuan yang selalu menahan rindu setiap...