***
Aku takut rasa itu hadir menjadi beban hati yang akan menambah masalah lainnya
🌾🌾🌾
"Yuk, pulang!" ajak Ghania pada Ayesha yang masih tampak diam membisu.
"Sha, ayo pulang!" ajak Ghania lagi. Barulah Ayesha tersadar dari lamunannya.
Sikap Ayesha ini semakin membuat Ghania penasaran. Memang apa yang terjadi sebenarnya? Ayesha hanya diam, masih tak mau menceritakan apa yang sedang terjadi padanya.
Tanpa pikir panjang, Ghania menarik pelan tangan Ayesha. Habisnya ia merasa jengah sendiri dengan sikap Ayesha yang diam-diam saja.
"Mau ke mana?" tanya Ayesha polos.
"Pulang, Sha. Ya Allah, aku harus bilang berapa kali ya?" kesal Ghania terlihat lebay.
Ayesha hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. Tak sekalipun berbicara untuk merespon.
Tiba di parkiran kampus satu—gedung fakultas ekonomi dan bisnis, Ghania menangkap dua orang lelaki yang tampak tak asing baginya. Mereka adalah Arsakha dan Bana. Ghania langsung berbinar melihat itu, entah Ayesha menyadarinya atau tidak.
Tanpa pikir panjang lagi, Ghania menarik tangan Ayesha untuk secepatnya pergi ke arah dua lelaki itu. Ada misi yang harus dituntaskan oleh Ghania saat ini.
"Eh, mau ke mana lagi, Ghan?" tanya Ayesha sedikit memekik karena keterkejutannya.
"Mau ke sana," tunjuk Ghania terang-terangan ke arah Sakha dan Bana.
Jelas saja membuat Ayesha membulat seketika. Namun sayangnya, aksi memberontak itu terlambat karena Ghania sudah terlanjur memanggil keduanya.
Kedua lelaki itu tampak menoleh ke asal suara. Bana yang melihat lebih dulu langsung tersenyum kecil melihat itu. Sedang Sakha hanya diam memandang tanpa tahu harus berbuat apa.
"Ada apa, Ghania?" tanya Bana, padahal yang dipanggilnya adalah Sakha.
Ghania sedikit meringis mendengarnya. "Enggak apa-apa, Kak," jawab Ghania ambigu dengan terkekeh garing di akhirnya.
"Kenapa?" Suara itu akhirnya mengambil alih. Sakha membuka suaranya meski terdengar pelan namun masih jelas di telinga ketiga orang itu.
"Tadi di acara seminar, Kak Sakha hebat banget," puji Ghania terlalu basa-basi.
Ayesha hanya diam menunduk. Ia tak punya wajah setelah apa yang terjadi di antara dirinya dan Sakha.
"Ya, enggak, Sha?" Ghania menyikut Ayesha, meminta dirinya untuk menanggapi pujian itu.
Ayesha mengangguk dengan kaku. Masih tak berani melihat manik mata lelaki itu. Rasanya ia ingin secepatnya pergi dari sana. Tak mau menampakkan dirinya lagi di hadapan Sakha.
***
Satu jam setelah acara ...
Seminar yang diadakan kali ini benar-benar meriah. Banyak pertanyaan yang dari mahasiswa untuk sang narasumber. Apakah karena kepamoran kedua nerasumber itu? Yang jelas, para panitia akhirnya bisa bernapas lega, seminar ini bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun.
Acara breafing penutupan seminar baru saja selesai beberapa menit yang lalu. Para panitia sebagian keluar lebih dulu. Sebagian lainnya masih sibuk dengan beberapa hal. Ayesha akan bangkit dari duduknya untuk membereskan barang-barangnya, tetapi suara Denis berhasil menginterupsinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mushaf Cinta Dari-Nya [ TAMAT ]
Romance[ SQUEL ABOUT HEART ] 📌 📌 Cerita Ini Murni Imajinasi Penulis 📖📖 📍 BELUM DIREVISI 📝 *All pictures by pinteres ✔ ~•~•~ Ayesha Hanna Putri, gadis muda yang tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Perempuan yang selalu menahan rindu setiap...