#14 ~ [ Kegugupan Tak Berujung ]

6.3K 810 24
                                    

***

Mengapa rasa gugup selalu membuat manusia gampang goyah?

🌾🌾🌾

Sakha mengeryit saat dirinya mendapati sebuah mobil asing terparkir di halaman rumahnya. Setelah ia memarkirkan mobilnya, Sakha cepat-cepat turun untuk mengetahui siapa yang datang bertamu ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum ...."

"Wa'alaikumsalam. Mas, tumben pulang jam segini?" tanya Hanin langsung bangkit dari duduknya.

Sakha mendekat, kemudian mencium tangan sang ibunda. Setelahnya ia menghampiri Arya yang duduk di sofa, lalu menyalaminya.

Detik kemudian lelaki itu menatap pria asing yang duduk berhadapan dengan ayahnya. Sakha mengangguk pelan, lalu tersenyum kecil sebagai sopan santun.

Pria itu membalasnya dengan ikut tersenyum. "Dia Arsakha, anakmu?" tanya pria itu menunjuk Sakha.

"Ya, dia Arsakha. Anak pertama kami," jawab suara berat sang ayah.

"Kalau begitu saya pamit ke kamar dulu, Bun, Yah, Om—"

"Dito. Panggil saya Dito," pangkas pria itu.

Sakha mengangguk. "Ah iya, Om Dito."

Hingga suara Hanin langsung ikut bersuara. "Mas, kamu lupa sama Om Dito?"

Sakha justru mengeryit mendengarnya, ia melihat pria itu cepat.  Raut wajahnya tampak berpikir. "Siapa, Bun?" tanya Sakha masih belum ingat.

"Ayahnya Indah, masa kamu lupa, Mas," kata Hanin menjawab.

Belum juga Sakha bersuara, Dito sudah menyela obrolan mereka. "Mungkin Sakha sudah lupa. Bukannya mereka dulu masih kecil saat kami pertama bertemu?"

"Ya. Saat dia berumur 6 tahun." Arya ikut menjawabnya.

Sedang Sakha yang tak ingat apapun lebih memilih diam dan berpamitan untuk pergi ke kamarnya.

Dito pun mengangguk pelan, mempersilakan Sakha untuk pergi. Setelah Sakha benar-benar pergi, Hanin kembali duduk di sebelah Arya.

"Nggak terasa anak kalian sudah besar," ujar Dito pada sepasang suami istri itu.

Hubungan mereka terjalin dengan baik sampai saat ini. Mereka memutuskan untuk berdamai dengan masa lalu.

"Anakmu juga sudah besar," imbuh Hanin.

Arya berdehem. "Anak kita sudah beranjak dewasa, dan kita semakin tua," kata Arya langsung mendapat cubitan dari Hanin.

"Mas saja yang tua. Hanin masih muda!" seru Hanin tak mau dikatakan tua.

Dito terkekeh mendengarnya. Sedang Arya hanya bisa menghela napasnya pasrah dengan penuturan istrinya. Keduanya pun saling berbincang-bincang. Mengalir dengan komunikasi yang baik. Tanpa harus melibatkan konflik masa lalu yang pernah mereka alami.

***

Besok tepatnya seminar itu akan dilaksanakan. Ayesha selalu gelisah tak ada ujung. Seminar besok memang bukan kali pertama Ayesha menjadi moderator, tetapi yang membuatnya gelisah adalah narasumbernya, Arsakha.

Ayesha tak tahu lagi, mengapa dirinya selalu saja bertemu dengan lelaki itu. Dikatakan kebetulan, masa ada kebetulan yang selalu datang berkali-kali?

Ayesha menggigit kukunya. Gadis itu berusaha menenangkan ritme jantungnya yang tak bisa normal. Ia merasa panas dingin sendiri. Hal inilah yang membuat Ayesha tak bisa tidur, padahal waktu sudah mulai menunjukkan tengah malam.

Mushaf Cinta Dari-Nya [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang