05

3.1K 332 79
                                    









~||~


Faithless


Mind Burden


~||~









Setelah mengecup pipi sang anak dan bibir merah muda sang suami bergantian, wanita cantik yang seksi itu lantas melangkah pergi meninggalkan kediamannya untuk berangkat kerja, seperti biasa.

Ia memberikan lambaian tangan pada sang anak yang tengah digendong oleh sang suami dipintu masuk sebelum berakhir untuk memasuki mobilnya sendiri yang memiliki warna hitam, kesukaannya.

Jennie membawa kendaraannya untuk melaju dengan kecepatan rata-rata pada sebuah jalan raya yang juga tak kalah ramai dengan para penggunanya. Wanita itu juga menghidupkan musik disana, membawa dirinya dalam kondisi hati yang tenang selama menunggu lampu merah yang tak kunjung berganti.

Maniknya melirik jam yang masih menunjukkan pukul delapan pagi, membuat dirinya tak merasa khawatir untuk terlambat.

Lagipula hari ini ia tak akan pergi kekantor perusahaan tempatnya dibesarkan dulu, hari ini Jennie akan mendatangi sebuah perusahaan yang lebih besar, yang dengan tiba-tiba mengajaknya untuk bekerja sama untuk mempromosikan barang mereka.

Tentu Jennie tidak menolak, kesempatan seperti ini hanya akan datang sekali, maka ia harus menerimanya dengan senang hati.

Berita baik ini pun sudah ia ceritakan lebih dulu ke sang suami, meski Taehyung tak memberikan respon berarti, tapi pria itu tetap memberikannya sebuah dukungan untuk tetap menerima ajakan perusahaan besar itu.

Wanita itu menghela nafas dalam, hari ini ia menjadi sangat bersyukur sebab seluruh jerih payahnya bisa terbayarkan dengan menjadi salah satu bagian dari orang-orang besar dikota mereka. Seperti impian Jennie kala itu.

Walau wanita itu tak sepenuhnya merasa senang, sebab didepan sana pasti masih banyak rintangan demi rintangan yang akan terus menghalangi karirnya.

Tapi Jennie sudah bertekad, ia tetap harus menjadi orang yang sukses.

Dan setelah memarkirkan mobilnya disebuah lahan parkir yang tersedia diperusahaan tersebut, langkah berbalut high heels nya ia bawa untuk mencapai pintu masuk yang terlihat sangat mewah dan besar.

Lebih besar dari tempatnya bekerja dulu.

Setibanya ia didalam, dirinya langsung disambut oleh salah seorang wanita berseragam dimeja receptionist yang memberinya sapaan hangat, seolah memang telah menunggu kehadirannya.

Jennie mencoba bersikap tenang seraya bertanya akan ruangan salah seorang petinggi yang telah mengundangnya kemari. Wanita dihadapannya lantas langsung memberi tahu tentang nomer lantai yang harus ia capai hingga sampai kesana, hingga akhirnya Jennie bergumam terima kasih sebelum berlalu pergi menuju tempat yang di maksud.

Kedua maniknya melihat beberapa orang yang berlalu lalang dengan kesibukkannya masing-masing, hingga tak terasa dirinya sudah berjalan masuk kedalam hingga menemukan sebuah elevator berwarna silver dengan sebuah lambang perusahaan ini ditengah-tengahnya.

Jennie masuk tanpa berpikir apa-apa seraya memencet tombol lantai yang semula telah diberi tahu.

Hingga setibanya diatas, ia melihat sudah berada ditempat berbeda lagi dengan berbagai macam gambar sebuah setelan pakaian yang menghiasi setiap dindingnya.

Benar-benar sangat jauh dari ekspektasinya.

Langkahnya terhenti ketika menemukan sebuah daun pintu berwarna coklat yang sangat ia yakin bahwa itu ruangannya. Sebelah tangannya langsung terangkat untuk mengetuk tiga kali hingga sebuah sahutan samar-samar datang dari dalam.

FAITHLESS || Taelice || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang