FAITHLESS || Taelice || ✅

21

Buatku senang dengan cara voment aja:)

~||~

Faithless

Be Caught

~||~

Malam ini tak jauh berbeda dari malam biasanya. Jalanan akan penuh oleh para manusia dengan kendaraan mereka untuk memenuhi lalu lintas disepanjang area yang hendak dituju.

Kedai-kedai makanan pun sudah banyak yang mengisi area pusat perkotaan, sebab mereka memang tahu jika akan ada banyak manusia yang berkeliaran disaat seperti ini. Menghabiskan uang untuk berbelanja, makan bersama, dan seluruh hal lainnya yang memang terasa akan jauh lebih menyenangkan bila dihabiskan dimalam hari.

Tidak tahu mengapa, malam hari memang terasa lebih menarik dibanding tengah hari.

Terlebih seluruh kenangan yang sudah tersimpan justru lebih banyak terukir saat malam hari.

Lisa berpikir mungkin ini sudah tidak berguna lagi. Ia telah kehilangan kesempatannya sendiri.

Sejak tadi, mesin besar itu sudah membelah lautan malam disepanjang jalan raya dengan mengikuti arahan yang akan membawanya pada suatu tempat berbeda.

Mengikuti jalan yang telah ditunjukkan oleh sahabatnya.

Pandangan lurus itu nampak terpaku pada jalanan beraspal didepan sana, seolah fokus dalam mengendarai. Walau tak ada satu pun yang tahu, kalau pikirannya sendiri justru sudah melayang entah kemana.

Memikirkan kejadian kemarin malam, yang belum sempat ia gapai untuk meraih sang pria disudut sana. Ia tahu Taehyung pasti mendengarkan semuanya, meski Lisa tak tahu pasti kapan panggilan itu terputus juga.

Sia-sia sekali. Padahal sudah sejauh ini.

Menyesal juga, seharusnya Lisa sadar kalau semurni apapun perasaan mereka, semua ini tetaplah tidak benar.

Mau sekuat apapun mereka mencoba, mau segigih apapun mereka bertahan, nyatanya tetap berakhir dengan kesedihan.

Lama tenggelam dalam lamunan, membuatnya tak menyadari kalau ia telah membawa diri hingga tepat didepan tujuan miliknya. Dimana terdapat sebuah bangunan tinggi, yang memiliki banyak lantai dengan desain mewah yang sebelumnya tak pernah Lisa lihat.

Wanita itu memutuskan untuk keluar, setelah memarkirkan mobilnya dilahan yang disediakan. Tak lupa untuk membawa tas tangan miliknya, bersama paper bag berisikan hadiah yang akan ia beri dihari ulang tahun sahabatnya.

Hawanya dingin sekali.

Membawa kepalanya terangkat, melihat pada tiap jendela diatas sana yang hampir semuanya diterangi oleh lampu dari setiap penghuni.

Bangunan ini tinggi sekali. Akan menyita banyak waktu bila ia tidak dengan segera untuk masuk kedalam.

Ia bisa terlambat.

・・・

Gigitan kecil dibawah bibir sang pria, menjadi akhir dari lumatan panas mereka yang semula sempat terjalin tanpa sengaja. Jimin terkekeh, melihat pada sang kekasih yang saat ini seolah tengah menggodanya.

Malam ini mereka memiliki acara, tidak mungkin Jimin akan menelanjanginya.

Atau mungkin bisa saja, jika memaksa.