FAITHLESS || Taelice || ✅

22

~||~

Faithless

Dispute

~||~

"Kau sudah akan pulang? "

Jungkook terkejut dalam lamunannya, sebelum melemparkan tatapan tak suka pada sang wanita yang telah siap dengan tas tangan untuk segera pergi juga seperti dirinya.

" Pergilah, aku bahkan tidak memanggilmu" usir pria itu singkat.

Ia meraih tas hitam miliknya untuk ia bawa ditangan dengan segera, diikuti dengan sosok Jennie yang memilih untuk masuk kedalam ruangan bosnya meski tahu kalau jam kerja mereka telah berakhir untuk hari ini.

Wanita itu mengedarkan tatapannya ke sekitar, sebelum kaki berbalut high heels hitam itu berhenti juga ditengah ruangan.

"Bukankah ini masih cukup awal untuk segera pulang? "

" Apa maumu? " tanya Jungkook cepat.

Ia sudah cukup lelah sekali menghabiskan waktu seharian untuk bergelut dengan pekerjaan. Kehadiran wanita ini bahkan tidak masuk dalam perkiraan.

Walau ia masih ingat saat pertama kali mereka mulai saling mendekatkan diri, tapi sepertinya Jungkook masih tidak berselera lebih padanya.

Dan juga saat ini kantor sedang sibuk. Ia tidak punya waktu untuk kearah sana.

Jennie sendiri nampak memperhatikan jam dipergelangan tangannya, sebelum kembali menumpu pandang pada sang pria, "Bagaimana kalau makan malam?"

Terdengar pria itu mendengus malas, seraya mulai melangkah lagi untuk melewati tubuh sang wanita yang berada dihadapannya.

Cukup membuang waktu, pikirnya.

Namun percuma, ketika Jungkook justru merasakan lehernya malah terjerat secara sengaja. Seiring matanya langsung menatap tajam pada sang wanita, ketika menemukan dasinya tengah Jennie genggam dengan erat, yang mau tak mau membuat sang pria tertarik tepat ketika ia melewati tubuh si wanita.

Jungkook mendengus lagi. Walau terlihat kalau Jennie tak takut sama sekali.

Wanita itu terkekeh, seraya membawa tubuhnya sendiri untuk mendekat lagi pada sang pria, "Sudah kubilang. Setidaknya aku tengah memiliki waktu senggang saat ini, jadi kau tidak perlu khawatir"

Wanita itu menunggu jawabannya meski Jungkook seolah tak berniat membalas apapun ucapannya, selain dengan memberikan tatapan tajam tanpa suara.

Jennie kembali merapihkan dasi itu seperti semula, sebelum membawa kuku jarinya untuk bergerak menyusuri dada berbalut kemeja sang pria hingga sampai kebawah perut berotot itu berada.

Jungkook masih memperhatikannya, bersamaan dengan terangkatnya lagi tatapan sang wanita untuk menatap lurus tepat dimatanya.

"Hanya makan malam biasa, tidak akan lama"

・・・

Botol itu berputar diatas lantai tempat mereka saling mendudukan diri mengelilinya. Membentuk sebuah lingkaran, untuk sebuah permainan yang sepertinya hampir tak asing bagi sebagian orang yang mendengarnya.