FAITHLESS || Taelice || ✅

32

~||~

Faithless

Preverse

~||~

Entah apa yang menjadi kan suasana begitu berbeda, padahal mereka masih sama-sama berada di tempat yang sama hari ini.

Jennie berjalan dalam balutan sepatu tinggi kesukaannya yang cukup sulit mengikuti langkah Jungkook, sementara Jungkook sendiri berjalan sedikit lebih depan dengan langkah lebar sesuka hati, dan Umji hanya berjalan tanpa fokus, karena diatas kedua tangannya sudah ada beberapa berkas yang sepertinya sudah ia lemburkan tadi malam.

Jennie melihat Jungkook yang tampak berbincang sesaat dengan Umji yang berada dibelakang mereka, sebelum tangannya meraih satu buah map besar dari tangan Umji, untuk ia ajak kembali kedepan berfokus pada langkah mereka.

Jennie merasa tak ada urusan, tapi terasa aneh lagi kala Jungkook pun ganti menoleh padanya.

Kedua matanya tak lagi sehangat biasanya, tapi tak juga ada amarah didalamnya.

Jungkook hanya tampak sedikit berbeda.

Dan Jennie tak tahu kenapa.

"Ambil ini" pria itu membuka suara, menyerahkan map besar itu pada Jennie, yang membuat sosok wanita itu tampak memandangnya aneh.

Jennie tak mengerti. Ia merasa tak ada urusan untuk hal itu.

Jennie ragu untuk menerima, tapi ia sudah takut dengan aura dingin dari Jungkook yang seolah mengintimidasi. Sementara dibelakang, Jennie bisa melihat jika Umji tampak tak memperhatikan mereka berdua, karena gadis itu selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri.

Yang mana ia bawa lagi tatapannya ke Jungkook, dan masih menemukan pria itu yang tak juga menyingkirkan benda itu dari arahnya, hingga dengan terpaksa akhirnya Jennie pun menerima bersama kerutan kentara didahi.

"Apa ini? "

Dengan beralih menatap lurus kembali, Jungkook pun membuka suara, "Pekerjaanmu, urus itu. Mulai dari jadwalku, laporan, seluruh hal mengenai aktifitasku, kau yang pegang itu"

"Ta-tapi.." Jennie kebingungan. Ia melirik lagi kebelakang untuk menemukan Umji, lalu beralih kedepan semula dimana masih ada Jungkook yang tak juga menatapnya, "..ini kan, pekerjaan Umji. Dia sekretarismu, aku tidak—"

"Sekarang itu pekerjaanmu. Umji punya pekerjaan lain yang tengah ia lakukan. Kau pikir untuk apa aku membawamu kesini jika bukan untuk membantu ku? "

Jennie tampak tercengang, lalu sontak mendengus geli begitu tak menduga ," Kau gila? Aku bahkan tidak pernah menjadi seorang sekretaris. Dan satu hal, aku ini adalah model, kedatanganku disini karena aku juga diundang untuk berpartisipasi, bukan untuk menjadi suruhanmu"

Umji tersentak dibelakang mereka, lalu melirik takut-takut kala tak sengaja harus mendengar percakapan sedikit tajam diantara sepasang lawan jenis yang tak ia tahu ada hubungan apa ini. Ia bisa mendengar kalau sang pimpinan tempatnya bekerja itu justru tak balik marah, pria muda nan tampan itu hanya balas tertawa, tapi juga bukan tawa bahagia.

Melainkan tawa meremehkan, sebuah tawa kecil yang diiringi tatapan tajam, yang bahkan belum pernah Umji lihat dari sosok Jungkook yang biasanya hangat.

"Percaya atau tidak, tapi kau bahkan tidak pernah menolak pada apapun yang ku mau"

"Jungkook!" desis Jennie dengan rendah, sedikit mengancam, lalu melirik hati-hati kearah Umji kembali, yang kali ini memiliki jarak sedikit lebih jauh dari langkah mereka.