19

2.2K 240 155
                                    









~||~


Faithless


Uncertain


~||~









"Tak kusangka ternyata kau cukup pendiam juga ya, Jennie"

Wanita yang tengah disebut itu tak urung terkekeh pelan, seraya meletakkan kembali sepasang sumpit miliknya yang baru saja selesai ia gunakan untuk makan.

Lisa pun tak bisa untuk tak tertawa kecil, memandang pada sang wanita bersurai hitam lurus itu yang kali ini tengah ia ajak makan bersama dikantin kantor sang suami.

Dan entah perasaannya saja atau bukan, tapi Jennie memang sedikit berbeda hari ini.

"Maaf, mungkin..karena kita belum dekat saja" balas Jennie tak enak.

Terlihat Lisa nampak memaklumi dalam senyum lembutnya, membuat Jennie semakin tak enak hati dan segera memilih untuk menuangkan lebih dulu sebotol soju yang telah terbuka itu kedalam gelas mereka masing-masing.

Wanita berponi itu tak keberatan, sampai Jennie bisa mendengar ucapan 'terimakasih' yang ikut keluar dari bibirnya tanpa ragu.

Mereka meminumnya bersama, ditengah suasana yang mulai semakin sepi berkat seluruh pekerja yang sudah kembali kekantor untuk bekerja.

Kantin masih tetap melayani, yang kemungkinan bakal hanya diisi oleh mereka berdua setelah ini.

Jennie sepertinya tidak perlu takut untuk terlambat, toh ia tengah diajak berbincang dengan seorang istri dari sang pemilik perusahaan.

Meski ia juga sempat tak menduga kalau akan berakhir dalam satu meja yang sama dengan sang wanita ini.

Lalisa, istri dari mantan kekasihnya sendiri.

"Kalau begitu kita bisa mendekatkan diri mulai sekarang"

Wanita yang diajak bicara itu nampak mengulum bibirnya, sebelum tersenyum tipis lagi, "Baiklah, saran yang bagus"

Kedua wanita yang terpaut satu tahun itu terdiam lagi secara bersamaan. Dengan suasana yang semakin canggung dan kaku, meski tahu kalau mereka adalah sama-sama perempuan pada umumnya.

Seharusnya cukup mudah bagi seorang perempuan untuk memulai sebuah pembicaraan, namun entah mengapa Lisa kesusahan saat ini.

Apalagi mengetahui kenyataan kalau Jennie adalah sosok istri dari pria yang sering ia pikirkan akhir-akhir ini.

Ia merasa bersalah telah meninggalkan Jungkook tadi, karena tujuan murni ia mengajak Jennie duduk disini pun memang tak lain hanya ingin tahu bagaimana kabar dari sang pria yang disana.

Terlihat Jennie hanya menunduk saja, memainkan gelas soju miliknya yang kali ini telah kosong kembali.

Lisa memperhatikan gelagatnya, seiring dirinya kembali membuka suara, "Kita sama saja ya? Maksudku, aku bahkan bisa jauh lebih pendiam dibanding dirimu. Maaf kalau aku jadi tidak bisa membawa pembicaraan kita menjadi lebih menyenangkan"

Canggung dan takut, seolah menjadi satu didalam hati. Walau Lisa pun yakin kalau Jennie pasti tak akan tahu apa yang telah terjadi dibelakang dirinya.

Terlihat Jennie mengibas-ngibaskan tangannya diudara dengan pandangan tak enak, "Aku tidak apa-apa, kau tidak perlu bersikap seperti itu padaku. Kau sudah cukup baik dengan mengajakku makan siang bersama disini dan aku merasa sangat terhormat"

FAITHLESS || Taelice || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang