26

1.8K 215 66
                                    








~||~

Faithless

Not a Choice

~||~








Pintu bagasi dibuka perlahan, menampakkan satu buah koper yang tak begitu besar sudah bertengger rapi, yang berisikan seluruh keperluan yang telah disiapkan sejak tadi malam oleh sang istri.

Pria itu meraihnya untuk ia bawa keluar, lalu diturunkannya lagi disebelah dirinya yang juga tengah ditemani Lisa disana.

Wanita itu nampak diam saja sejak tadi, sampai tak sengaja Jungkook juga sempat menemukan pandangannya yang melamun ketika mereka terdiam tanpa pembicaraan.

Sudah jelas sekali kalau Lisa terlihat tak ikhlas akan kepergiannya, padahal Jungkook pun sudah memberi tahu hal ini sejak jauh-jauh hari.

"Kau serius akan pergi hari ini? "

Kan benar.

Lihat bagaimana kedua mata bulat itu yang menatapnya penuh permohonan, layaknya seorang anak kecil yang sudah siap akan menangis sebentar lagi.

Berkat itu tak urung Jungkook tersenyum tipis, yang walau begitu tetap tak melunturkan tatapan sedih sang istri dihadapannya.

Meski tahu tak ikhlas, tapi wanita ini masih rela ikut pergi pagi-pagi menemani detik-detik keberangkatan Jungkook untuk ke luar kota. Tak lupa untuk memberikan sarapan pagi juga dimeja makan mereka, hanya bekalnya saja yang kali ini tetap berdiam dirumah karena Jungkook tak mungkin membawa benda itu dalam perjalanannya.

Perlahan, pria tampan itu lantas meraih bahu sang istri untuk ia rengkuh kedalam pelukan lagi.

Entah yang sudah keberapa kali, karena sejak tadi malam dan tadi pagi saja mereka sudah melakukannya berulang kali.

"Hanya lima hari, tidak akan lama" ujar Jungkook lembut.

Sebelah lengannya mengusap surai sang istri penuh kasih, sementara Lisa terlihat melingkarkan lengannya kepinggang sang suami dengan mencengkram sisi jas, "Aku tahu"

"Lalu? "

Lisa terdiam lagi, menyandarkan kepalanya pada dada berbalut kemeja suaminya yang selalu rapi dan wangi.

Sama-sama terdiam dalam keheningan, membuat Lisa ikut bisa mendengarkan bagaimana detak jantung sang pria terus berdegup didalam sana.

Degupan yang seirama.

Lisa mencoba untuk tak terbawa suasana, walau pada akhirnya itu malah semakin membuat air mukanya kentara.

Tak membohongi diri sendiri, ia memang merasa tak rela bila Jungkook pergi dari rumah.

"Aku hanya..aku takut. Aku tahu kau adalah pria dewasa, tapi aku tahu kau tidaklah sedewasa itu. Kau itu pelupa, selama ini saja selalu aku yang membantumu melalukan semua hal"

Terdengar sebuah kekehan kecil ikut keluar dari bibir sang pria, "Apa aku begitu?"

"Terlalu kekanakkan"

"Bukankah kau jadi lebih santai karena tidak perlu menungguku pulang lagi? Kau bisa tidur lebih awal selama lima hari ini" balas Jungkook seraya memutar pandangnya kearah sekeliling mereka.

Semula rengkuhan itu masih mengerat seperti awal, jika saja Lisa tak segera melepaskannya dengan tatapan tak suka.

Sepertinya mengarah pada pernyataan sang pria barusan, "Kau pikir aku bisa? "

FAITHLESS || Taelice || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang