Obsession 4

5.2K 481 53
                                    


Gulf duduk dalam diamnya di balkon rumah Saint. Adik sepupunya itu baru saja kembali dari Paris dan Gulf langsung memutuskan untuk menetap di rumah mewah milik sepupunya itu. Ia sedang tidak ingin sendiri malam ini dan ia juga tidak ingin Mild maupun Boat menginap dikediamannya. Gulf butuh waktu untuk sendrian dan berdiskusi dengan anggota keluarganya namun tidak dengan ayahnya atau ibunya. Ini masalah pria dan ia tidak ingin menjadi bahan pembicaraan keluarga besarnya itu. Begitu banyak pikiran di benak kepala kecilnya itu. Sesuatu yang sejak beberapa hari lalu mengganggu kosentrasinya itu. Dan sekarang ia ingin berbagi cerita dengan sepupunya yang baru saja balik dari paris. Gulf bukan tidak percaya untuk memberi tahu pada Mild, tapi Gulf melakukan ini karena sahabatnya itu sudah cukup dengan semua yang ia lakukan.

"Uncle Gup?"

Gulf membalikkan tubuhnya melihat ke sumber suara yang memanggil namanya dan tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya. Anak kecil itu berlari senang untuk masuk ke dalam pelukkan Gulf. Ia adalah si kecil Sean yang sebentar lagi akan berulang tahun di usianya yang ke-3.

"Gulf, apa kau sudah menunggu disini sejak lama?" Tanya Saint sambil mencari kunci pintu depan di dalam tas.

"Tidak, baru saja."

"Hali ini uncle bawa apa buat Sean?" Tanya Sean yang kini sudah berada di gendongan Gulf.

"Uncle tidak bawa apa-apa untuk Sean kali ini. Jadi sebagai gantinya, bagaimana kalau besok kita makan di luar saja? Sean bebas memilih es krim, cokelat atau apapun yang Sean mau!" Janji Pria itu yang langsung di sambut dengan teriakan bahagia keponakannya itu.

Gulf dan Saint tertawa melihat tingkahnya. Kemudian Saint memberi kode pada pengasuh agar membawa Sean ke ruang bermain. Ia yakin ada hal yang ingin dibicarakan oleh Gulf hingga membuat Pria itu rela datang kerumahnya.

Terdengar tawa geli Sean dari belakang.

"Andai saja Luke Dan Lucy ada disini, mereka pasti akan bahagia melihat pertumbuhan Sean." Ucap Gulf yang membuatnya kembali teringat kejadian ketika Sean masih bayi, hampir tiga Tahun yang lalu.

Kondisi kritis Luke membuat kakak sepupunya yang ia kagumi nomor dua setelah Daren, harus menghembuskan nafas terakhirnya di hari yang sama dengan kecelakaan itu. Dalam insiden kecelakaan itu bukan hanya Luke saja melainkan Daren juga. Hanya saja Daren mengalami luka ringan sedangkan Luke mengalami benturan keras yang mengakibatkan dirinya meninggal dunia. Luke meninggal bertempatan dengan hari peringatan kematian Lucy istrinya meninggal setelah melahirkan Sean ke dunia ini.

Sean pun di rawat oleh Saint adik dari Daren, tetapi sering juga di rawat oleh Zee pacarnya saint. Sedangkan para sepupu lainnya selalu datang berkunjung untuk bermain dengan anak itu jika mereka sempat atau hanya sekedar berkunjung untuk melihat keponakan kesayangan mereka. Dan Gulf tentu saja dia berusaha untuk datang mengunjungi Sean walaupun di tengah jadwalnya yang begitu sibuk. Gulf hanya sendiri dia tidak memiliki saudara. Sehingga dirinya sering di manjakan oleh sepupunya itu.

"Yang penting sekarang semuanya baik-baik saja." Ucap Saint sambil memberi kode pada pelayan yang baru saja tiba membawa nampan berisi dua cangkir kopi dan Cake muffin.

"Jadi, apa masalahnya kali ini?" Tanya Saint sambil membetulkan posisi duduknya agar terasa lebih nyaman. Sementara Gulf mengambil bantal sofa lalu memeluknya erat.

"Apa aku kurang terkenal?" Tanya Gulf itu pada akhirnya, membuat Saint mengerutkan dahinya. Pertanyaan-pertanyaan dari Gulf memang kadang terdengar aneh bahkan tidak masuk akal tapi bukankah pertanyaan barusan seolah menyatakan pria yang ada di hadapannya ini baru saja meragukan dirinya sendiri? Dimana sifat percaya dirinya yang sejak dulu sering di banggakan?.

"Kenapa pertanyaanmu tidak mencerminkan dirimu? Seperti bukan kau saja. Mana si Gulf yang percaya diri." Kali ini Saint balik bertanya.

"Seseorang mengabaikanku. Bahkan kupikir dia tidak mengenaliku." keluh Gulf.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang