Obsession 9

3.8K 427 34
                                    


Brak!

Mild melemparkan sebuah map coklat di atas meja, tepat di hadapan Gulf. Ia meminta hari libur dari Mild dan sahabatnya itu menyetujuinya dengan syarat dirinya harus menerima kegiatan padat selama tiga hari ke depan.

"Itu apa?" Tanya Gulf ingin tahu.

Mild hanya mengangkat bahu, memberi kode bahwa Gulf lebih baik melihat isinya sendiri. Ia meraih map coklat itu lalu membuka halaman pertama, sebuah surat kontrak untuk iklan brand pakaian ternama. Menggiurkan. Kemudian ia membalik halaman lainnya.

Foto seorang pria yang diambil dari sebuah iklan. Ekspresi Gulf seketika berubah, mengeras lalu menutup map itu dengan kasar dan mendorongnya manjauh dari pandangannya.

"Apa maksudnya?"

"Ia tidak akan menandatangani kontrak-kontrak itu jika kau tidak terlibat didalamnya."

"Kontrak-kontrak itu?" Alis Gulf berkerut. Kenapa jadi terdengar agak sedikit gila.

"Ada lima perusahaan untuk tanda tangan kontrak iklan. Dan lainnya untuk majalah edisi terbaru." Jelas Mild.

"Apa hubungannya denganku?"

"Alasan Maxim mencoba menghubungi kita kemarin adalah ini. Joss tahu kau sudah kembali ke Thailand."

Gulf ingin sekali mengeluarkan sumpah serapah yang namun tenggorokkannya tercekat. Ia tidak tahu bahwa Pria dalam masalalunya akan kembali dengan kegilaan lain yang mengerikan. Joss Wayar, pria tampan yang tengah naik daun dengan senyuman memesona dan tatapan mata menggoda. Jujur saja, dulu Gulf pernah tergoda dan jatuh dalam peson Joss hingga akhirnya ia benar-benar tersungkur dan terjerat. Ia memberikan segala yang pertama untuk pria itu termasuk keperjakaannya. Dan yang ia dapatkan hanya sebuah sikap kasar dari pria itu hingga akhirnya ia ditelantarkan bagaikan seekor hewan yang sangat menjijikan.

Ayahnya maupun keluarganya tidak pernah tahu akan masalah ini. Gulf berusaha menutup semuanya rapat-rapat. Gulf sengaja melakukannya untuk tidak membuat mereka semua merasa khawatir padanya. Walaupun batin dan harga dirinya sudah sangat kotor ketika itu. Hanya Mild-lah yang tahu bagaimana sisi kehidupannya yang kelam. Mild-lah yang membantu dirinya untuk bertahan sampai sekarang. Mild begitu mengambil peran besar dalam kehidupannya sebagai seorang sahabat sekaligus manajernya itu.

"Aku tidak akan menerimanya lagi pula perusahaan itu bisa menggantinya dengan model lain dan..."

"Itu dia masalahnya, Gulf! Mereka menginginkan Joss untuk kontrak kali ini."

"Tapi aku tidak ingin terlibat dengan pria brengsek sepertinya.!"

Gulf membentak Mild lalu pergi dari ruang tengah, membanting pintu kamarnya dengan kasar. Sementara itu mild hanya menghela nafas sambil mengusap dadanya pelan. Ia mengerti sekali alasan kenapa Gulf harus membenci Joss. Mild juga tidak bisa sepenuhnya mempercayai keinginan Joss untuk memperbaiki hubungannya dengan sahabatnya itu. Tapi pria itu terus berusaha meyakinkannya bahwa niatnya kali ini benar-benar tulus. Membuat kepala mild semakin sakit saja. Terlalu rumit untuk memutuskan semuanya, terutama meyakinkan Gulf untuk ini. Yang ada Mild hanya mendapat amukan darinya.

"Gulf, mungkin kalian bisa saling bekerjasama dan memaafkan. Tidak perlu untuk kembali. Kalian bisa menjadi teman. Oke.!"

Tidak ada jawaban dari dalam sana. Hanya keheningan yang mild bisa dengar. Mild menyerah. Ia memutuskan untuk pergi dan membiarkan Gulf sendirian untuk menenangkan dirinya.

Sementara itu di dalam kamar, Gulf sedang berjongkok di lantai dengan memeluk kedua kakinya sambil bersandar pada tepi tempat tidurnya. Bayangan yang telah lama mati-matian ingin ia hilangkan kini kembali. Malam-malam kelam dimana pria itu terus berusaha merayunya dan membuatnya terbuai dengan kata-kata manis hingga ia memberikan kehormatannya pada hari ulang tahun pria itu. Lalu malam-malam panas itu terus berlanjut hingga akhirnya Joss benar-benar sukses menjadi seorang model dan menjalin hubungan dengan seorang idola wanita.

Gulf dicampakkan dengan cara yang tak termaafkan dan membentuk luka tak terlihat hingga detik ini. Bahkan Joss menganggap Gulf begitu menjijikan. Joss dengan terangnya mengatakan bahwa dirinya bukan seorang Gay. Hanya dia terlalu tergiur untuk mencoba mendekati Gulf dan membuai dengan kata-kata manisnya itu.

*****

"Kau gila, Joss Wayar!"

Maxim melemparkan berkas-berkas yang baru saja sampai dikirimkan oleh Mild untuknya. Gulf bahkan tidak ingin bekerjasama dan Joss perlu menandatangani kontrak eksklusif yang sangat menguntungkan itu.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang