Obsession 16

3.4K 364 60
                                    


Setelah ciuman panas penuh dengan kegilaan dan Mew dengan hati-hati mendorong tubuh Pria itu menjauh dari dirinya. Ia hanya tidak ingin kelewat batas hingga menimbulkan masalah baru dalam dirinya. Ia sedang tidak dalam kondisi untuk membuat masalah baru atau menjalin hubungan baru. Ia sekarang memiliki Title di hidupnya, kekasihnya selama hampir setahun yang saat ini sedang berada di Sydney untuk menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter muda.

"Mew, kau selalu membuat ku merasa frustasi." Keluh Gulf yang hampir saja menangis.

Sedangkan Mew tidak mengatakan apa-apa, dia hanya kembali menegak minumannya dalam satu kali tegukkan. Sebenarnya ia tidak terlalu terbiasa dengan semua ini hanya saja belakangan sejak ia bergaul dengan Gulf dan komunitas orang-orang dalam dunia hiburan telah membuat dunianya berubah hingga hampir mencapai seratus delapan puluh derajat.

Gulf menyerah.

Ia beranjak dari duduknya menuju ke arah pantri dapur dengan langkah malas sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana jeans. Ada sesuatu di dalam saku celananya, ia pun merogoh saku itu dan mengeluarkan isinya. Sebuah plastik kecil yang di dalamnya terdapat sebungkus kertas seperti obat dan sebuah lipatan kertas kecil lainnya.

Pria itu melirik ke depan hati-hati, Mew sedang sibuk dengan minumannya.

Ia pun segera membuka tulisan itu dan membaca isinya, hal pertama yang ia temukan adalah nama Sahabatnya, Mild tertera di bagian bawah yang memperjelas bahwa ini adalah pesan singkat untuknya.

Aku tahu kau sekarang merasa frustasi dengan sikap Mew yang sama sekali belum pernah menyentuh dirimu, kalau kau penasaran dengan "rasanya" silahkan masukkan bubuk ini ke dalam minuman Mew. Jangan terlalu curiga padaku, aku hanya sedang membantu sahabat terbaik ku. Jangan lupakan penampilan terseksi mu.~Mild.😘

Gulf menatap kertas berisi serbuk obat itu kemudian berpikir untuk sesaat. Haruskah ia melakukan apa yang Mild perintahkan padanya atau tidak sama sekali? Tapi biasanya Mild selalu memiliki sejuta ide yang menarik. Ia pun mengambil sebuah gelas yang sudah dia isi dengan es batu setelah itu mengisinya dengan air mineral lalu menuangkan bubuk itu dengan hati-hati dan membawanya ke depan.

"Ini! Minumlah."

Gulf menyodorkan gelas itu.

Mew menatapnya untuk sesaat sebelum akhirnya menggelengkan kepala, "Untukmu saja."

"Aku membuatkan untuk mu dan apa kau baru saja menolak keinginan tuan mu? Ck! Sangat tidak sopan." keluh Gulf.

Gulf kembali dengan menunjukkan otoritasnya yang tentu saja tidak bisa Mew tolak. Pria itu mengambil gelas tersebut sementara Gulf tidak tahu apa efek sampingnya dan ia memutuskan untuk menjauh. Mengingat poin terakhir yang Mild katakan padanya dalam surat tentang penampilan ter-sexy. Ia tidak punya apapun untuk di pakai tapi rasanya penampilan seadanya pun sudah cukup.

Ketika Gulf menghilang dan Mew menghabiskan segelas minuman pemberian Gulf membuat sekujur tubuhnya terasa aneh dan gerah. Ia merasa sedikit heran mengingat ruangan ini adalah ruang full AC. Ia merasa ada yang tidak beres tapi tidak tahu apa. Mew baru saja memutuskan untuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menjernihkan pikirannya tapi Gulf datang dengan pakaian rajut over size memperlihatkan lekuk tubuhnya dan hanya memakai celana pendek. Sebenarnya itu adalah hal yang biasa sering ia lihat tapi entah kenapa malam ini menjadi sangat tidak biasa.

"Mew?" panggil Gulf pelan.

Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi Mew merasakan ada tekanan dalam dirinya yang mengendalikan tubuhnya untuk mendekati Pria itu dan memeluknya kemudian mencumbu bibirnya dengan panas. Gulf bisa merasakan ada rasa tergesa-gesa dalam ciuman itu hingga akhirnya ia menyadari apa yang baru saja ia berikan pada Mew

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang