Obsession 18

3.1K 372 53
                                    

Vote nya ada di kiri bawah yaa.

Selamat membaca.

Rasanya sudah sangat lama Mew tidak berada di kediamannya sehingga hari ini ia memutuskan untuk membereskan tempat tinggalnya yang kecil itu. Meski ini bukan hari libur, karena statusnya bukan lagi seorang pegawai kantoran membuatnya terpaksa mencari kegiatan sendiri. Lagi pula sekarang ia sudah benar-benar menjadi bawahannya seorang Gulf dan Pria itu memberikannya gaji bernilai tiga kali lipat daripada gajinya ketika masih menjadi seorang staf biasa di perusahaan Ayahnya.

Mew membuka pintu, untuk membawa sampah ke tempat pengumpulan yang ada di depan sebelum di ambil petugas pagi ini. Namun langkahnya terhenti persis di depan pintu, ia melihat wajah seseorang yang sangat ia kenal dengan baik. Seorang Pria lebih mungil darinya, dan sekarang pria itu tersenyum hangat seperti sebuah mimpi untuk Mew.

"Hai! Apa kau merindukan aku?"

Suara itu menyadarkan Mew dari lamunannya.

"Title?"

Pria kecil itu mengangguk dengan riang kemudian mengulurkan tangannya melingkar di leher Mew untuk merengkuh pria itu ke dalam pelukkannya. Mew masih merasa setengah tidak percaya, ia bisa saja beranggapan bahwa dirinya sama sekali belum bangun dari tidur karena terlalu merasa bersalah tapi ia bisa merasakan hembusan nafas hangat pria itu di lehernya.

"Bagaimana kau bisa datang kemari?" tanya Mew.

Title langsung melepaskan pelukkannya dan mengecup singkat bibir Mew dengan cepat kemudian kembali menunjukkan senyuman riangnya, tampaknya Pria itu saat ini terlalu bahagia karena berhasil untuk memberikan sebuah kejutan dan bertemu dengan kekasihnya itu.

"Karena aku merindukan dirimu! Jadilah aku disini."

"Apa kau datang kesini untuk liburan?" tanya Mew lagi.

"Awalnya iya, tapi aku akan menjalani pendidikan ku di sini selama kurang lebih enam bulan dan kita bisa memanfaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin."

Kalimat itu seperti sebuah kabar buruk untuk Mew daripada sebuah kabar baik karena ia bahkan belum menjelaskan apapun pada Gulf. Menegaskan bahwa ia memiliki seorang kekasih di sisinya terlebih melihat bagaimana sikap Gulf padanya dan ia tidak ingin menimbulkan masalah baru untuk Title.

"Apa kau ingin membuang sampah? Biar aku bantu!" tawar Title.

Mew sadar dari lamunannya kemudian ia langsung menahan tangan mungil itu, membuat Pria itu sedikit terkejut.

"Biar aku saja, tunggulah di dalam!"

Title menatap Mew untuk beberapa saat sebelum akhirnya menganggukkan kepala dan masuk ke dalam tempat sewaan milik Mew sementara pria itu melangkahkan kakinya dengan pikiran yang melayang kemana-mana. Ia harus segera menjelaskan semuanya pada Gulf dan memberikan batasan yang jelas pada hubungan ini karena mereka hanya sebatas rekan kerja saja tidak lebih, dan ia tidak ingin menyakiti Title hanya karena seorang Pria yang baru saja ia kenal dan ia tidak sekejam itu.

*****

Maxim baru menyadari alasan kenapa Joss sangat bersemangat hari ini, bahkan Pria itu bangun di pagi buta. Biasanya Joss akan membuat masalah dengan keterlambatannya dan menurutnya para orang yang berurusan dengannya-lah yang harus menunggu bukan dirinya. Maxim benar-benar lupa kalau hari ini adalah jadwal pemotretan yang akan Joss ambil bersama dengan Gulf.

Ia bisa melihat tatapan mata Joss yang tertuju pada pria di seberang sana yang sedang memperbaiki make upnya dibantu beberapa penata rias pribadi.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang