Obsession 14

3.6K 407 81
                                    


Mew sibuk dengan ponselnya hingga ia mengabaikan keberadaan Gulf yang sejak tadi berdiri disampingnya usai pemotretan, Pria itu menanti perhatian Mew berubah dari layar ponsel ke dirinya. Sayangnya hal itu tidak terjadi hingga membuat Gulf merasa kesal dan terabaikan dan dia tidak suka diabaikan. Mild yang melihat adegan ini hanya bisa menggelengkan kepalanya. Seingatnya Gulf menyatakan soal dia akan membuat pria itu jatuh hati padanya untuk menunjukkan kuasanya bukan sebaliknya.
 
"Ternyata karma benar-benar ada." Putus Mild hingga akhirnya ia mengabaikan sikap Gulf yang berubah layaknya remaja SMA itu untuk memeriksa beberapa perlengkapan yang berkaitan dengan pemotretan selanjutnya.
 
"Mew?" tegur Gulf pada akhirnya.
 
Mew yang sedari tadi sibuk dengan layar ponselnya akhirnya menyadari kehadiran Gulf namun ia terlambat karena Pria itu sudah lebih dulu menarik ponsel dari tangannya.
 
"Berikan pada ku, Gulf!" pinta Mew sedikit penekanan.

Namun pria yang sedang ia hadapi ini adalah Gulf si keras kepala dan ia tidak akan mendengarkan siapa pun kecuali atas keinginannya sendiri. Pria itu melirik layar ponsel Mew, hanya sebuah wallpaper handphone standar. Gulf menggelengkan kepala, Mew sungguh pria kuno yang hidup di jaman modern seperti ini.
 
"Akan ku pinjam sebentar!" putus Gulf.
 
"Untuk apa? Kau punya handphone sendiri Gulf. Bahkan lebih mahal dari milikku."
 
Pria itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan Mew dan mulai sibuk dengan ponsel milik pria itu. Bahkan ia memasang ekspresi serius, Mew masih tidak tahu apa yang sedang dilakukan Gulf pada Handphonenya meski ia yakin akan mengetahuinya nanti. Sang juru kamera memanggil nama Pria itu dan para petugas pencahayaan sudah kembali ke posisi mereka masing-masing.
 
"Ambillah!"
 
Gulf memberikan ponsel itu kembali ke tangan sang pemilik lalu bergegas menuju set pemotretan. mew pun menerimanya lalu menatap layar ponselnya. Sekarang tampilan layarnya berbeda ada wallpaper dan tema ponsel yang di pasang oleh Gulf.

Mew merasa ponselnya menjadi lebih mencolok dan jujur saja hal ini agak menyebalkan. Tapi karena Gulf-lah yang telah melakukannya maka Mew memutuskan untuk mengabaikan hal itu dan kembali berfokus pada monitor yang menampilkan hasil foto Gulf. Seperti biasa, Pria itu selalu tampak Menawan dan tampan. Mew menghela nafas sejenak lalu tersenyum.
 
Ia melipat kedua tangannya di depan dada sambil tanpa sadar mengagumi ketampanan dari wajah pria itu. Tampaknya dengan perlahan Mew tanpa sadar sudah ikut terhanyut dalam gelombang pesona Gulf yang begitu menghanyutkan. Seperti magnet yang siap menarik benda di sekitarnya. Itulah sosok Gulf.
 
Sementara itu, Gulf yang sadar bahwa Mew saat ini sedang memperhatikannya mulai tersenyum dan bergaya dengan penuh semangat hingga hasil-hasil fotonya tampak bagus di kamera. Salah satu dorongan terbesar Gulf untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah mendapatkan ciuman dari Mew dan Pria itu sudah berjanji padanya atau lebih tepatnya Gulf memaksa Pria itu untuk berjanji. Ia sangat tidak sabar untuk segera menyelesaikan pekerjaan hari ini.
 
Mungkin jika ia beruntung maka malam ini ia bisa memiliki Mew sepenuhnya.
 
*****
 
Di tempat lain, sebuah restoran mewah bintang lima di pusat kota bangkok. Joss sedang menikmati makan siangnya sambil menantikan laporan dari salah satu anak buahnya yang ia bayar untuk menyelidiki latar belakang Mew Suppasit.
 
Pria itu datang dengan sebuah map ditangannya. Sayangnya Joss sedang tidak ingin repot-repot membaca berkas itu. Seolah mengerti pria itu mulai mengatakan hasil dari laporan penyelidikannya selama ini.
 
"Nama lengkapnya adalah Mew Suppasit, ia tinggal seorang diri di Bangkok sedangkan keluarganya lebih tepatnya ibu dan adiknya sekarang berada di Chiang Mai karena Mew memang berasal dari kota sana. Pendidikan terakhirnya adalah S2 dan sebelumnya ia bekerja sebagai seorang ahli desain untuk KT. Corporation Tapi baru-baru ini Manager Gulf, Mild mengajukan surat resign atas nama Mew dan memindah tugaskan dia menjadi asisten pribadi Gulf selama ia berada di sini."

Joss mendengarkannya dengan seksama kemudian mengambil sebuah gelas kristal berisi minuman mahal dan meneguknya perlahan merasapi setiap tegukan di lehernya.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang