Semenjak pertemuan Gulf dan Joss beberapa hari lalu, Gulf mulai berubah. Semakin dingin dan semakin menjaga jarak dirinya pada siapapun termasuk Mild dan Boat, bahkan parahnya ia menolak untuk bertemu dengan Daren, kakaknya. Semua tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi pada Gulf, kecuali Mild dan ia terus mencari cara untuk mengatasi masalah ini. Jika Gulf seperti ini pasti akan ada yang terjadi jika dirinya tidak cepat menangani masalah ini.
"Kau bisa ceritakan padaku apa yang sebenarnya telah terjadi." Tawar Mew.
"Masalahnya adalah ini masalah yang sangat pribadi."
"Siapa tahu aku bisa mengatasinya."
Mild berpikir keras dengan tawaran Mew dan ia kembali mengingat-ingat apakah pria itu sudah cukup pantas mengetahui rahasia terdalam yang terjadi pada sahabatnya itu? Jika kali ini Mild salah bertindak maka selesailah semua. Tidak hanya sekedar karir Gulf tapi juga masa depannya. Dan reputasi dari perusahaan Ayahnya. Mungkin hal-hal semacam ini sudah biasa tapi tidak untuk Gulf. Mild kembali teringat bagaimana ia mendapati pria yang tengah berdiri dihadapannya ini keluar dari kamar tidur Gulf tanpa melakukan apapun. Tapi itu bukan jaminan untuk mempercayai seseorang dengan cepat.
"Kalau kuanggap kau sudah cukup pantas untuk mengetahui permasalahan ini, maka aku akan memberi tahu semuanya padamu.""Gulf?" Tegur Mild.
Gulf menoleh dan mencoba untuk mengukir senyuman tipis yang seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja meski kenyataannya ada banyak hal yang ia takutkan setelah Joss kembali lagi di kehidupannya. Ia tidak ingin ayahnya tahu, ia tidak ingin keluarganya menanggung malu atas semua kesalahan yang terjadi di masalalu dan ia ingin lepas dari bayang-bayang pria brengsek itu.
"Apa aku memiliki jadwal baru hari ini?" tanyanya pelan.
"Ada. Tapi tampaknya kau butuh istirahat."
"Biarkan aku tenggelam dalam pekerjaanku. Kau tahu, aku bisa gila jika menganggur dan memikirkan pria bajingan itu."
Mild menghela nafas. Ia mengerti keadaanya tapi yang ia khawatirkan adalah ketika Gulf tahu bahwa semua pekerjaannya akan berhubungan dengan pria yang paling ia hindari termasuk kontrak lampau yang sudah ditandatangani. Tampaknya Joss benar-benar serius untuk kembali ke dalam kehidupan tenang Gulf. Mild bahkan tidak tahu harus berbuat apa sekarang."Aku tidak selalu bisa menjagamu. Dan aku sudah berbicara dengan Daren mengenai status Mew. Ia akan menemanimu. Menjadi manajer keduamu. Jadi jika tidak ada aku, Mew-lah yang menemanimu. Dan aku mohon padamu jangan membuat Mew kesusahan atas tingkah mu."
Penjelasan Mild langsung ditanggapi tawa kecil dari Gulf yang terdengar meremehkan. Apa gunanya pria asing dengan status pegawai biasa seperti Mew? Terlebih untuk menghadapi seorang Joss Wayar yang tampan, kaya, sukses dan pusat perhatian. Seluruh dunia tahu siapa Joss Wayar tapi tak satu pun orang tahu siapa itu Mew Suppasit. Kalau pun orang mengetahuinya, mungkin mereka hanya kerabat atau temannya.
Perbedaan yang mengerikan dan sekarang Mild berharap pegawai diperusahaan ayahnya itu bisa menjaganya dari setiap tekanan yang ditunjukkan Joss.
"Setidaknya kita harus mencoba. Ketika ia tidak pantas maka selesai semuanya. Kita akan membayar orang baru lagi. Tapi untuk saat ini lebih baik kita merekrut orang yang kita kenal. Setidaknya Mew pantas untuk itu."
"Tapi kita tidak mengenal dia!" Balas Mew.
"Jaga ucapanmu Gulf. Dia pegawai ayahmu. Ia bekerja di KT. Corporation selama hampir tujuh tahun."Gulf melirik Mew yang masih berdiri kaku ditempatnya dan tampaknya pria itu menyadari arah tatapan Gulf. Ia tersenyum canggung membuat Gulf memutar bola matanya jengah dan kembali menatap ke arah Mild yang balas menatapnya dengan sedikit ragu, tidak tahu apa keputusannya untuk mempekerjakan Mew sebagai manajer sudah tepat atau tidak.
"Jadi, apa jadwalku?"
"Ku harap kau tidak marah setelah mendengarnya."
"Katakan saja, Mild."
Mild menyerah karena memang ini adalah tuntutan pekerjaan dan kontrak yang harus mereka penuhi tidak peduli Gulf suka atau tidak. Bukankah mereka harus bersikap profesional?.
"Joss Wayar. Semua jadwalmu entah kenapa berhubungan dengan pria itu. Jadi kedepannya mungkin kamu akan sering bertemu dengannya."
Mendengar hal ini yang pertama muncul dalam pikiran Gulf adalah kelicikan Maxim memanipulasi semua jadwalnya menjadi sangat mengerikan seperti ini. Dan ia tidak suka terlihat kalah. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah menghadapi pria itu bukannya malah melarikan diri. Layaknya tikus yang ketatukan dikejar sang kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Romance"Ingin rasanya aku mengikat dirimu dengan rantai, agar kamu tetap bersama denganku" Gulf Kanawut~ "Jika semua itu membuat kamu bahagia dan senang. maka ikatlah aku layaknya seorang tahanan" Mew Suppasit~ Bxb love #Rank1 IN Mew☀ #Rank20 IN Fujoshi