Obsession 23

3K 387 66
                                    

Vote di bagian kiri bawah yaa.
Yang udah vote makasih.😊

Selamat membaca.❤


Waktu terus bergulir dan hari silih berganti. Sekarang sudah hampir sebulan sejak Gulf hiatus di dunia modeling dengan bantuan Mild. Kabarnya tak lagi terdengar meski banyak paparazi yang dengan sigap terus berusaha mengorek informasi mengenai keadaan pria manis itu saat ini. Tapi atas arahan Daren, tidak satu orang pun dari awak media yang bisa mendapatkan informasi sekecil apapun tentang Gulf, adik sepupu kesayangan Daren. Pria itu seolah menghilang di telan bumi tanpa jejak sedikit pun.
 
Mew pun berusaha kembali pada kehidupannya yang sebelumnya. Ia bahkan sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan KT. Corporation, baik sebagai seorang staf desain maupun manajer cadangan Gulf. Title sudah meminta bantuan pada ayahnya untuk membuat Mew bekerja di perusahaan keluarganya dan begitulah keadaan sekarang ini. Bahkan jika saja Mew tidak menolak, maka ia bisa langsung menduduki jabatan manajer perencanaan desain di perusahaan barunya itu. Tapi ia cukup tahu diri.

"Kau tahu? Tender yang minggu lalu kau buatkan materinya?" tanya Title di sela-sela kunyahan cakenya. Saatnya jam makan siang dan itu pertanda ia kan menghabiskan jam-jam santai ini bersama dengan kekasihnya. Mew sama sekali tidak bersuara, ia hanya mengangkat sebelah alis matanya sebagai tanda ingin tahu.
 
"Kita mendapatkannya!" seru Title riang dan penuh antusias, tentu saja, itu berarti perusahaan ayahnya akan semakin terus berkembang ke arah yang lebih baik. Sementara Title akan terus menjadi seorang putra dari keluarga konglomerat dengan bantuan dari kreativitas yang diciptakan oleh otak cemerlang Mew. Mereka menjelma menjadi pasangan sempurna yang sudah dikenal baik oleh seluruh karyawan di perusahaan tersebut.
 
"Kau serius?" tanya Mew setengah tidak percaya, bukankah itu sama saja kalau dia yang sudah memenangkan sebuah tender besar dan itu sangat luar biasa. Jika saja ia tetap berada di KT. Corporation dan bersarang di balik meja hanya sebagai staf biasa, mungkin ia tidak akan mendapatkan kesempatan euforia sebuah kesuksesan besar semacam ini.
 
"Tentu! Dan kita akan mengadakan sebuah pesta kecil di club milik salah satu kenalan ku."

"Dimana?"
 
"Kau akan tahu nanti dan pastinya masih di dalam kota Bangkok!"
 
Title mengedipkan sebelah matanya disambut senyuman tipis Mew dan kemudian pria mungil itu kembali menikmati cake dan secangkir susu coklat favoritnya. Berada dalam suasana dengan kekasih bukankah sesuatu yang menyenangkan dan harus di syukuri?
 
*****
 
Hal pertama yang menyambut telinga Mew dari tempat itu adalah sebuah alunan musik yang cukup kencang kemudian sebuah pemandangan para muda-mudi yang sedang berkuasa di lantai dansa. Sorotan lampu warna warni juga semakin menyemarakkan malam itu. Title membawa beberapa karyawan diperusahaan ayahnya untuk ikut merayakan kesuksesan tender dan tentunya ada Mew disana.
 
Para karyawan itu langsung berpencar sementara Title menggandeng lengan Mew, membawa pria itu menempati salah satu meja yang akan dijadikan tempat berkumpul setelah mereka semua lelah bersenang-senang. Jujur saja, Mew tidak terlalu suka tempat seperti ini tapi ia tidak ingin mengganggu kesenangan orang dan membuat mereka pindah haluan untuk makan malam di sebuah restoran tenang dengan kesan tua yang kelewat klasik. Terlebih kebanyakan dari orang yang datang adalah mereka dengan rentang usia 20-30 tahun.
 
"Kau bisa pergi ke lantai dansa." Tawar Mew pada Title.
 
Title tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya. Ia bersandar pada lengan atas Mew sambil memeluknya erat.
 
"Aku akan menemanimu, aku tahu kau tidak terlalu suka dengan hal-hal seperti ini dan aku senang kau sama sekali tidak menunjukkan penolakkan. Membiarkan yang lain bersenang-senang."
 
"Kau tahu kalau aku bukan tipe seperti itu."
 
"Iya, aku tahu. Kau terlalu baik."
 
Title tersenyum lalu memberikan sebuah kecupan ringan pada bibir Mew sementara pria itu hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman. Title pun mengedarkan pandangannya namun salah satu karyawan ada yang menarik tangannya.
 
"Title, ayo!" seru salah satu dari mereka.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang