Gulf membuka matanya dengan enggan ketika cahaya matahari yang hangat mengintip dibalik jendela kamarnya, ah tidak, kamar mereka. Miliknya dan Mew.Pria manis itu meraba tempat kosong di sampingnya kemudian benar-benar membuka mata dan mengubah posisi tidurnya menjadi duduk sambil bersandar pada kepala tempat tidur.
Kosong.
Kamar itu tampak tenang dan sunyi. Hanya memperdengarkan deru nafasnya sendiri. Gulf mengulurkan tangan ke atas meja di samping tempat tidur dan melirik jam pada layar smartphonenya. Sudah pukul delapan pagi dan itu berarti Mew sudah meninggalkan tempat tinggal mereka untuk pergi ke kantor. Begulat dengan kesibukannya sebagai seorang manajer perencanaan desain diperusahaan milik keluarga kanawut lebih tepatnya di perusahaan milik kakak sepupunya itu.
Brak!
Suara pintu yang dibuka dengan kasar mengejutkan Gulf. Ia tidak ambil pusing juga tidak peduli dengan hal itu karena dirinya sudah bisa menebak siapa yang datang dan dalam hitungan tiga detik akan meneriakkan namanya dengan nada jengkel."GULF SUPPASIT!!"
Dialah sahabat sekaligus manajer pribadinya, Mild Suttinut yang selalu tidak bisa membendung rasa kesalnya tiap kali Gulf bertindak tidak sesuai dengan keinginannya atau apa yang telah ia katakan sebelum jam pertemuan kerja mereka berakhir.
"Aku mendengarnya." Keluh Gulf sambil bangkit dari tempat tidur hanya mengenakan pakaian dalam kemudian mengambil kemeja putih besar milik Suaminya yang tergantung di punggung kursi rias. Ia keluar sambil memasangkan kemeja yang tentu kebesaran untuk ukuran tubuhnya yang sedikit lebih kecil.
"Kau tahu bahwa kita akan pergi untuk pemotretan HARPER'S BAZAAR
dan kau baru bangun tidur?" Kritik Mild sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Aku memiliki alasan dan aku sangat lelah." Jawab Gulf sambil melangkahkan kakinya dengan susah payah menuju lemari pendingin untuk mengambil air mineral.
Melihat dari bagaimana cara Gulf berjalan sudah cukup untuk membuat Mild menggerutu dalam hati. He always did something he need, so needy."Apa yang kalian lakukan semalaman? Kalian ini kan bukan pasangan pengantin baru lagi. Bahkan you don't need that."
Gulf tertawa kecil mendengar cibiran dari sahabatnya itu. Tidak ada hal serius yang ia dan Mew lakukan semalam. Hanya saling bertaruh mengenai siapa pemenang liga champion antara Chelsea F.C dan Barcelona kemudian secangkir kopi hangat lalu keduanya tertidur begitu saja. Posisi tidur yang salah membuat leher dan punggung Gulf sedikit pegal.
"Menurutmu berapa banyak?" Tanya Gulf iseng.
"Berhenti membalas pertanyaan dengan pertanyaan lainnya. Apa kalian se-ektrim itu?"
"Maksudnya?"
"Kau tampak kurang tidur."
"Permainannya berlangsung sampai jam 4 pagi."Pernyataan ambigu dari Gulf sukses memberikan gambaran salah pada isi kepala Mild dan membuat pria itu meringis sambil mencari bahan makanan untuk mempersiapkan menu sarapan mereka. Gulf juga tidak ingin memberikan penjelasan apapun selain tertawa pelan dan melangkahkan kakinya kembali ke kamar untuk mempersiapkan diri.
*****
"Kau harus menjemput pangeranmu." Ucap Edwin sambil menggulung lengan kemejanya sampai batas siku.
Malam ini sepupu mereka dari Dallas akan datang berkunjung ke Bangkok. Hanya sebuah pertemuan kecil antar saudara dan ipar. Tapi cara keluarga ini untuk bertemu tentu selalu jauh dari kata sederhana. Mereka akan menggelar acara semalaman suntuk di bar milik Zach
"Dia akan menggila kalau tahu acaranya di sebuah klub malam." Ucap Mew sambil menghela nafas. Ia tahu Gulf adalah penggila pesta dan alkohol. Membuat pria itu berhenti berkeliaran membutuhkan waktu hampir satu bulan setelah pernikahan mereka. Gulf memang tidak akan berakhir di ranjang siapapun tapi tetap saja Mew tidak suka dengan hal itu. Cukup dengan kesibukan pekerjaannya sudah membuat pria itu mampu bertemu jutaan pria tampan yang jelas lebih baik dari segala aspek daripada dirinya.
"Itulah gunanya kehadiran dirimu, bro. Kau bisa menjaganya disisimu atau kau borgol saja tangan kalian berdua." Ledek Axel sambil merapikan beberapa berkas kerjasama yang baru saja ditandatangani Daren. Archenar dan Perusahaan Capitalince akan menggelar sebuah kerjasama bisnis untuk mega proyek pembuatan sebuah pulau di Asia.
"Mereka sudah terikat dengan rantai pernikahan. Jangan mengganggunya terus." Keluh Edwin sambil memberikan sebuah map biru kepada Mew.
"Baiklah saatnya pulang lebih awal dan pastikan kalian semua hadir." Ucap Daren sambil memberikan kode dengan tangannya begitu muncul di depan pintu ruang rapat.
Para pria itu pun mengangguk dan satu per satu pergi meninggalkan Archenar Building.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Romance"Ingin rasanya aku mengikat dirimu dengan rantai, agar kamu tetap bersama denganku" Gulf Kanawut~ "Jika semua itu membuat kamu bahagia dan senang. maka ikatlah aku layaknya seorang tahanan" Mew Suppasit~ Bxb love #Rank1 IN Mew☀ #Rank20 IN Fujoshi