Kamisama, arigatō! Tasuke rareta!(Terima kasih Tuhan! Kami selamat!)
Yā min'na! Genki? Maap nih soalnya barusan up sekarang hehe (ノ*>∀<)ノ♡
Min'na happy reading![Kirigaru Mizuki]
Sama seperti saat kami memasuki portal menuju hutan hitam pertama kalinya, kini kami merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya pada saat kami akan menyebrangi portal menuju ke area selanjutnya. Setelah beberapa kali mengedipkan mata akibat cahaya silau yang menandakan kami berhasil menyebrangi portal sepenuhnya, aku dapat melihat keadaan di sekitarku dengan jelas.
"Akh!" Rintih Riku yang langsung saja jatuh terduduk sambil mencengkram kaki kanannya yang hampir sepenuhnya membeku.
Sial aku lupa! Kita harus cepat mengobatinya!
"Aya mana buahnya!" Ujarku sambil berlutur di depan Riku dan mengulurkan tangan yang langsung ditanggapi oleh Aya.
Cih! kulit buah ini cukup keras, apa yang harus kulakukan! Melihat ekspresi mukaku yang kebingungan sekaligus panik Ken langsung saja mengusulkan sesuatu.
"Mizuki coba hancurkan kulit buah itu!"
Tanpa berpikir banyak aku langsung saja menghantamkan buah itu pada tanah keras bagaikan batu yang kini berada di bawahku dan,
Krakk!
Bagus!.. Apa? Isi buah ini berupa cairan bening yang berkilau? Tch cairan ini belum tentu aman jika langsung diminum, lebih baik kutuangkan saja dibagian luka Riku.
Begitu kutuang cairan buah kristal tersebut tepat dibagian kaki kanan Riku yang mulai membeku, aku dapat melihat muka Riku yang tadinya mengeras kini mulai mengendur sedikit demi sedikit. Begitu juga dengan kaki kanannya yang tadi mulai membeku kini sedikit demi sedikit meleleh dan menyisakan kulitnya yang berwarna krem seperti semula.
Setelah melihat keadaan Riku mulai membaik kutinggalkan dia dengan Ken yang langsung saja menanyakan keadaannya--secara mental tentu saja. Beberapa saat kemudian setelah aku dapat menenangkan dan meringankan pikiran aku menyadari perubahan suhu yang terjadi untuk kedua kalinya lagi.
Yah seharusnya itu hal yang wajar mengingat aku dan yang lain yang baru saja menyelesaikan misi di Ice area kini melanjutkan misi di Fire area yang sudah terlihat jelas perbedaannya hanya dari nama areanya saja. Tapi sekali lagi, perubahan suhu yang terjadi kali ini pun tidak berpengaruh besar bagi kami yang masih dilindungi oleh jubah pertarungan yang masih tetap saja terlihat keren di mataku.
Sebenarnya kalau dipikir lagi hutan hitam lebih cocok jika dipanggil dengan hutan ilusi. Kenapa? Karena meski di bagian luar hutannya terlihat hitam dan dihiasi oleh aurora di malam hari, tapi bagian dalamnya terdapat banyak sekali arena hutan dengan berbagai elemen di setiap areanya. Jadi karena terlihat hitam dari luar sedangkan dari dalam beraneka macam areanya menurutku lebih cocok jika diberi nama hutan ilusi.
Tapi tentu saja aku tidak bisa mengajukan tuntutan karena aku tahu yang pertama kali menemukan hutan hitam ini pastinya sudah berjasa sekali karena mau meneliti dan menjelajahi setiap areanya, belum lagi melawan monster-monster sialan itu. Jadi setidaknya aku hanya bisa berkomentar.
Oke ini bukanlah saat yang tepat untuk berkomentar mengenai hal yang tidak penting. Untuk sekarang pertama-tama aku akan mengecek dan memastikan keadaan bahwa semuanya telah berhasil melewati portal. Kedua... aku mengamati sekitar dan menemukan segalanya didominasi dengan warna merah untuk api dan hitam sesuai dengan sebutan hutan hitam. Yah mau bagaimana lagi lagipula kami memang sedang berada di Fire Area.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in a Magic World
FantasyApa jadinya jika seorang gadis berambut coklat dan bermanik mata sebiru laut yang selalu bersikap datar dan dingin kepada sekitarnya dihadapkan kepada fakta bahwa dia adalah seorang penyihir? Seakan belum cukup, dunia sihir tempat tinggalnya itu jug...