Aku memejamkan mataku dan masuk ke alam mimpi... di sana aku bermimpi sedang bersama dia yang merupakan satu-satunya sahabatku Yui-chan. Kami berada di padang rumput yang sangat luas, dia menggandeng dan membawaku menuju ke sebuah pohon besar yang rindang.
Wajah gadis itu sudah terlihat buram dalam pengelihatanku, meski begitu aku masih ingat rambut warna keemasan dan mata merah mudahnya yang memberi kesan kalem dan juga sifatnya yang sangat rendah hati. Benar-benar merupakan kombinasi yang sempurna.
Tapi tak kusangka, dia bersifat sebaliknya dibelakangku. Dan pada saat itu juga Yui yang didepanku ini mendorongku jatuh ke dalam jurang yang gelap dan dalam yang entah sejak kapan ada dibelakangku. Saat itulah aku menyadari,
Aku telah tertipu.
[Kirigaru Mizuki]
Aku bangun dari mimpi burukku dan menyadari bahwa pagi telah tiba,
"Haa.. hanya mimpi buruk." Gumanku sambil memejamkan mataku sejenak.
Aku turun dari kasur dan melakukan perenggangan, kemudian aku hendak menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah itu aku segera mengenakan seragam sekolah musim panasku, kemudian beranjak keluar dari kamarku dan menuruni tangga.
Di dapur aku melihat ibu sedang menyiapkan sarapan roti selai dan segelas susu vanilla untukku, aku langsung duduk di kursi meja makan dan melahap sarapan buatan ibu. Begitu selesai melahap roti selai dan meneguk segelas susu vanilla aku membawa tas sekolahku dan beranjak ke pintu utama untuk pergi ke sekolah.
"Ittekimasu! (Aku berangkat!)" Ucapku dan langsung melangkah keluar rumah.
Dalam perjalanan ke sekolah aku melihat sekilas keadaan jalan raya yang tetap sama seperti biasanya. Semua kendaraan yang saling membalap satu sama lain dengan kecepatan tinggi untuk sampai lebih cepat ke tempat tujuan.
Sesampainya di gerbang sekolah aku melihat ada siswi yang terlihat asing sekaligus familier bagiku, dia terlihat sangat ceria. Mungkin dia adalah siswi baru yang sedang dibicarakan orang-orang, karena rambut emas dan matanya yang berwarna kuning terang yang terlihat serasi. Tiba-tiba saja aku teringat dengan satu-satunya sahabatku yang sangat aku benci itu walau berbeda warna mata. Ughh, sudahlah lebih baik aku tidak menghiraukannya.
Sesampainya di ruang kelas aku langsung berjalan menghampiri bangkuku dan meletakkan tasku. Seperti biasa setelah itu aku langsung pergi ke taman sekolah untuk menikmati segarnya udara di pagi hari.
Aku duduk di salah satu tempat duduk kayu dibawah pohon rindang di taman sekolah yang disediakan sambil menikmati udara segar dan bunga-bunga yang bermekaran indah di tengah taman sekolah.
Lalu pandanganku tak sengaja melihat gadis yang kutemui tadi pagi itu sedang menuju ke ruang guru entah untuk apa aku tidak peduli.
Saat kembali menikmati segarnya udara dan bunga-bunga di taman sekolah tiba-tiba saja ada yang duduk disebelahku dan merusak suasana.
Aku terkejut lalu menoleh dan menemukan wajah yang paling kubenci kedua setelah sahabatku yaitu Hiro. Sumpah Demi Tuhan anak ini selalu saja mendatangiku disaat-saat seperti ini, sungguh menjengkelkan. Hiro pun membuka percakapan,
"Ohayo Mizuki-chan! (Selamat pagi)" Sapanya. Aku memutarkan bola mataku bosan dan menjawab,
"Ohayo (Pagi)." Jawabku datar.
Pada saat dia ingin mengucapkan kata-kata lagi bel sudah berdering. Aku pun segera berdiri dan berkata,
"Ja (Sampai ketemu lagi)." Ucapku singkat dan dingin. Aku langsung meninggalkan Hiro-kun tanpa menunggu dia membalas ucapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in a Magic World
FantasíaApa jadinya jika seorang gadis berambut coklat dan bermanik mata sebiru laut yang selalu bersikap datar dan dingin kepada sekitarnya dihadapkan kepada fakta bahwa dia adalah seorang penyihir? Seakan belum cukup, dunia sihir tempat tinggalnya itu jug...