Follow akun saya yes AubiAtmariniAiza🤩
Vota jangan lupa😈
Sudah 5 hari Wina bekerja di rumah Devan, baru di hari ke 5 itu ia bertemu dengan Devan, setelah di kampus mata kuliahnya digantikan asisten dosen.
"Gimana Win, udah enjoy kerjanya?" tanya Devan santai ketika Wina menuangkan air pada gelasnya.
Wina menjawab setelah selesai menuang, "sudah pak, alhamdulillah saya nyaman di sini."
Devan mengangguk cuek, kemudian mulai memakan makanannya. Namun, ditengah acara sarapannya si kecil Gavin berajalan ke arahnya sambil menangis.
"Daddy!" teriak anak itu langsung berlari ke arah Devan yang juga langsung menoleh ke arahnya.
Dari dalam Nia datang tergopoh sambil membawa sebotol susu untuk Gavin. Devan meraih tubuh kecil anaknya dan memangkunya untuk sarapan bersama, ia menggoyangkan kakinya agar Gavin diam.
"Kenapa sayang? Kenapa gak mau minum susu? Apa mau makan roti?" tanya Devan sambil memotong rotinya sangat kecil.
Si kecil Gavin menggeleng keras, ia seperti sedang rewel pagi ini. Menangis keras dan memberontak dalam gendongan Devan, membuat sang ayah kerepotan.
"Gavin, jangan rewel sayang. Ini masih pagi, Nia!" panggil Devan pada Nia yang sedari tadi diam.
Wina hanya melihat itu, tangannya gatal untuk mengambil alih Gavin, tetapi ia sadar kalau ada Nia yang bertugas untuk Gavin. Kalau ia ikut campur, pasti akan melukai perasaan Nia
Ia akhirnya pergi ke dapur membuatkan sarapan ala balita dengan hiasan lucu, tak lama Nia juga datang dengan kebingungan memuncak. Ia panik, takut dimarahi karena tidak bisa membuat Gavin diam.
Wina berinisiatif menyerahkan makanan itu pada Nia. Trik itu berhasil, membuat hubungannya dengan Nia membaik. Sementra Cici masih iri dengan Wina karena diperlakukan akrab oleh majikan, padahal ia lebih lama kerja di sana. Wina juga jarang kena marah, kalau salah paling hanya dibentak.
Niat jahat mulai muncul, ia bertekad menyingkirkan Wina dari sana.
‹‹‹‹ VOTE ‹‹‹‹
Ternyata selain bekerja di rumahnya, Wina bekerja di restoran rekan bisnis Devan. Hal itu diketahui ketika Devan akan menghadiri pertemuan dengan Willona rekan bisnisnya di restoran miliknya. Ia bertemu dengan Wina yang baru saja datang, Wina menjadi tukang cuci piring di sana.
"Ngapain lo diri di situ, kayak orang kesasar?" tanya Willona, rekan bisnis Devan yang melihatnya hanya berdiri menatap dapur.
Devan tersadar dan tersenyum tipis ke arah wanita cantik itu yang tak lain mantan pacar, tetapi jadi rekan bisnis. Willona sudah menikah 5 tahun lalu dan diberkahi seorang putri cantik yang terkadang ikut ke tempat kerja.
"Gak papa, gue cari lo tadi," Willona mengedikkan bahu tak perduli.
Mereka kemudian cipika-cipiki sebelum masuk ke ruang VIP untuk memulai membicarakan bisnis. Restoran akan direnovasi sehingga Devan yang memiliki usaha dalam bidang jasa arsitektur, pembangunan, properti dan kawan-kawannya sangat cocok dengan ini. Devan juga mengajak anak buahnya bernama Kristalia Autumn,
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sugar Daddy (END)
RomanceDosen >< Mahasiswi Wina tidak cantik itu fakta. Ketidak cocokannya dengan seorang Devan membuat semua orang menyalahkan Wina karena berhasil menggaet hati duda tampan dengan profesi ganda sebagai dosen dan pengusaha itu. Bahkan Devan sendiri tak per...