Follow akun saya AubiAtmariniAiza dan jangan lupa vote🤩
"Jangan kelamaan Win, ayok cepet saya gak punya banyak waktu!"
Wina shock, ia spontan mendongak ketika dengan kuat Gavin menarik tangan Wina kelur dari kantin.
@Mobil
Wina duduk di samping Devan yang menyetir sendiri Pajero Sport-nya, sementara Gavin sibuk bermain dengan buku bergambarnya.
Devan tidak membiasakan Gavin main HP atau elektronik lainnya, ia lebih sering memberikan Gavin buku bacaan bergambar.
Keheningan menyelimuti mobil sebelum suara Devan mengintrupsi Wina yang sedari tadi fokus dengan Gavin.
"Win!"
Wina menoleh, "iya pak?"
"Kamu usia berapa?" tanyanya pelan, tapi matanya fokus ke depan seperti menerawang lebih jauh dari batas pandangnya saat ini.
Wina yang menoleh langsung tau, suasana hati dosen sekaligus bosnya itu tengah gundah.
"Dua puluh dua tahun pak, kenapa yah?" tanyanya penasaran.
"Berarti kita jauh banget yah? Saya usia 37 tahun, kira-kira aneh gak kalau misal usia segini harus nikah lagi?" tanyanya masih dengan nada lesu.
Wina jadi merasa tak enak dengan nada bicara itu.
"Menurut saya gak aneh pak, usia gak bisa membatasi kita untuk melakukan tindakan apapun, termasuk menikah lagi. Memang pandangan orang pasti ada aja yang aneh-aneh, tapi yah memang begitulah hidup, kalau gak pro ya kontra. Setidaknya, kita yang memahami diri kita sendiri. Saya paham kalau Bapak memang perlu banget pendamping, terutama demi den Gavin. Dia masih sangat butuh peran ibu untuk menemani dan membimbing tumbuh kembangnya," ia mengusap rambut Gavin lembut.
Devan tiba-tiba merasa ringan, beban di pundaknya tak lagi semenegangkan sebelumnya.
"Berarti kamu gak keberatan kalau nikah sama saya?"
Deg!
Wina menatap horor ke arah majikannya, ia menelan ludah dan mengedipkan mata berkali-kali, barangkali ada sisi otak atau pendengarannya yang bermasalah.
"Maaf pak, saya...kurang dengar...se--sepertinya saya tidak fokus, maaf Pak," tiba-tiba Wina tergagap.
Devan melirik Wina sejenak sambil tersenyum, "saya serius dan kamu gak kurang pendengaran. Jadi, please pertimbangkan dulu."
Wina menahan nafasnya, ia menatap Devan dengan ketegangan memuncak.
"Kenapa?" tanya Devan ketika merasakan tatapan Wina yang tertuju padanya.
Ia fokus menyetir, tetapi ekor matanya bisa melihat betapa terkejutnya Wina.
Wina menelan ludah, menyadarkan diri dan mulai bernafas teratur.
"Saya cukup shock tentu saja, ini...ini...tiba-tiba dan kenapa harus saya?" tanya Wina gagap.
Devan malah terkekeh, "kamu cocok dijadiin istri dan ibu buat Gavin. Saya butuh kamu buat melengkapi saya dan Gavin," jawab Devan santai.
Wina kembali menahan nafasnya, ia mengatupkan bibirnya, matanya berkaca-kaca.
"Apa yang memperkuat gagasan bapak tentang kecocokan saya? Saya hanya mahasiswi yang tidak pintar, saya tidak cantik, tidak tinggi, saya belum punya gelar dan saya tidak punya bakat atau hal keren yang bisa dibanggakan. Latar belakang saya, keluarga saya biasa-biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sugar Daddy (END)
RomanceDosen >< Mahasiswi Wina tidak cantik itu fakta. Ketidak cocokannya dengan seorang Devan membuat semua orang menyalahkan Wina karena berhasil menggaet hati duda tampan dengan profesi ganda sebagai dosen dan pengusaha itu. Bahkan Devan sendiri tak per...