Ngobrol santuy dulu ah...
Aubi tau ini cerita terlalu klise, mulai dari awal mula Devan suka sama Wina itu kayak gak dijelaskan. Berlanjut kenapa tiba-tiba Devan ngelamar dan seolah-olah pembaca juga dibuat kaget, kok bisa? Kok tiba-tiba? Kapan mulai sukanya, tiba-tiba ngelamar.
Oke, Aubi bakal jelasin.
Sebenernya Aubi emang sengaja buat cerita ini dengan tanpa penjelasan rinci, gak diurai. Aubi juga ngajak pembaca untuk ikut menyambungkan puzzel-puzzel yang belum dijelaskan. Ibaratnya storytelling, gak ada kesimpulan di sini. So, nikmatilah...hehe.
Komen dong! Jangan diem-diem bae, dan apakah kaliah suka dengan cerita ini? Kalau suka klik bintang, makasih sudah baca. 😍
Jangan lupa follow akun saya AubiAtmariniAiza🤩
•VOTE•
"Daddy, kapan kak Nana jadi Mommy Gapin?" tanya anak laki-laki itu di tengah sarapannya.
Devan yang ditanyai begitu serba salah, ia bingung akan menjawab apa.
"Gavin mau kak Nana cepet jadi Mommy Gavin?"
Gavin cepat-cepat mengangguk dengan semangat, sementara sang ayah tersenyum kaku.
"Kalau begitu Gavin harus jadi anak pintar dulu dan buktikan bahwa Gavin akan jadi anak baik yang Kak Nana, mau?" ucap Devan membuat Gavin berfikir.
"Ayey, Captain!"
Devan terkekeh dan mengacak rambut putra kecilnya.
Mudah bagi Devan untuk keluar dari masalahnya, mudah baginya untuk menggunakan kekuatannya dan tidak lagi menjadi Dosen. Tetapi ia merasa telah menemukan hobinya, mengajar dan belajar di tempat yang jauh dari pujaan hati agar motivasinya semakin besar.
•VOTE•
"Bismillahirohmanirohim..." ucap Wina sambil memasuki ruang sidang.Saat-saat menegangkan di sepanjang masa pendidikan. Masa-masa sulitnya refisi skripsi sudah terlewat dengan dua pembimbing super galak di kampus.
Kenyataannya ia adalah si gadis pekerja keras yang membuat semua orang mau membantunya sebab ia akan berusaha dan menghargai kesempatannya dengan maksimal.
Tania yang masih tahap revisi menemani sahabatnya di luar ruang sidang. Wina sangat gugup kini, tetapi ketika ia melihat jendela ia melihat Tania membawa dan menunjukan foto Devan dan Gavin berukuran besar.
Wina terkejut, beberapa Dosen dan mahasiswa di ruangan itu menoleh dan langsung berpersepsi sesuai pemikiran mereka.
Wina sangat malu dengan kelakuan sang sahabat, padahal Tania berniat agar Wina semangat.
Dengan rasa malu memuncak, Wina memulai sidang. Meski ia masih malu berat, ia tetap melakukan prosesnya dengan fokus penuh.
•VOTE•
Hari berlalu menjadi pekan, ketika Wina dinyatakan lulus, Devan mendengarnya dari Rian. Bahkan ketika wisuda Wina mampu menyabet gelar Cumlaude, pencapaian terbesar Wina.
Devan dan Gavin datang di acara wisuda tersebut, mereka berdua datang ketika Wina, sahabat dan keluarganya selesai berfoto-foto. Tania yang pertama menyadari keberadaan mereka.
"Pak Devan!" pekiknya ketika Devan datang dengan bunga serta Gavin dalam gendongannya.
Semua menoleh ke arah Devan, termasuk Wina yang shock setengah mati. Sudah lama, lebih dari sebelas bulan dan kurang dari setahun, ia tidak bertemu dengan Devan. Devan mencukur jenggotnya, wajahnya terlihat lebih muda dan segar, ditambah wajah tampannya yang membuat orang sulit mengalihkan pandangan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sugar Daddy (END)
RomanceDosen >< Mahasiswi Wina tidak cantik itu fakta. Ketidak cocokannya dengan seorang Devan membuat semua orang menyalahkan Wina karena berhasil menggaet hati duda tampan dengan profesi ganda sebagai dosen dan pengusaha itu. Bahkan Devan sendiri tak per...