Pengasuh Gavin

3.3K 229 2
                                    

Vote dulu Guys!😈
Follow AubiAtmariniAiza

@Kamar

"Dev, kenapa Daddy ngasih aku saham? Padahal aku gak butuh itu," ia bingung sendiri.

"Karena Daddy percaya sama kamu, percaya kalo kamu gak bakal ninggalin aku. Dia kasih kamu saham sebagai hadiah sekaligus sebagai tanda bahwa kamu bagian dari keluarga Tommason."

Jawaban itu membuat prasangka Wina runtuh, ia kira saham itu bentuk keraguan ayah mertuanya, takut ia meninggalkan Devan sehingga saham tersebut adalah pengikatnya. Ya Allah!

Raut wajah Wina yang terlihat bersalah membuat Devan bingung. Istrinya ini memang unik, dikasih saham bukannya senang malah cemas. Perlahan ia mengambil tangan kanan sang istri dan mengelusnya sayang.

Wina menoleh ke arah Devan dan menatapnya seolah baru bangun dari mimpinya.

"Kenapa? Bilang sama aku..." tanya Devan lembut.

"Sebenernya aku udah su'udzon sama Daddy, aku kira saham itu sebagai pengikat agar aku gak ninggalin kamu, tapi ternyata aku salah. Maafin aku udah su'udzon yah!" jawab Wina dengan raut wajah bersalah.

Devan menghela nafas, kemudian ia membawa Wina ke dalam pelukannya. Gadis yang telah menjadi wanitanya itu memang beda dari yang lain, kejujuran dan tekadnya tak bisa dibeli dengan apapun kecuali iman di dada.

"Daddy percaya banget sama kamu, bahkan sebelum kita nikah sayang. Kamu gak perlu cemasin itu, lagian kamu gak akan ninggalin aku kan?" tanya Devan setelah melepas pelukannya.

Wina terkejut dengan pertanyaan itu, "sejatinya kita ini bakal sendiri, kalo kita meninggal kan gak mungkin aku jak kamu. Maksudnya meski aku gak ninggalin kamu atau kamu gak ninggalin aku, pasti ada maut yang bakal misahin kita. Ya kan?"

Devan tersenyum memajamkan matanya, istrinya ini polos atau bodoh, maksudnya bukan begitu.

"Wina sayang, maksudku kamu gak bakal ceraiin aku kan?" tanya Devan malah dismabut tawa renyah dari Wina.

"Kamu ini mikirnya ketinggian, kamu masih trauma?"

"May be!" jawab Devan tersenyum tulus.

"Selama kamu masih taat sama Allah, kamu menyembah Allah, menuhankan Allah, menjalankan rukun Islam dan Iman. Pokonya, selama kamu masih dalam koridor Islam, aku akan tetap berada di sisimu!"

Devan mengangguk, "tentu saja. Karena aku ingin bersamamu dan anak-anak kita di surga kelak. Siap ikut kapal saya, Miss Wina?"

Wina terkekeh kemudian, "Siap Captain!" Wina membuat sikap hormat.

"Pasukan yang pintar!"

Devan mengecup kening istrinya, kemudian menjalankan ibadah mereka.

••• Vote •••

Paginya Wina dan Gavin duduk berdampingan, menghadap Devan yang akan mengumumkan sesuatu. Wina sempat terpingkal-pingkal mendengar Devan menyuruhnya dan Gavi duduk seperti orang rapat, namun Devan dengan tegas menyatakan agar serius. Akhirnya Wina berhenti tertawa dan menjalankan perintah suaminya.

"Jadi karena Daddy memberikan amanah berupa perusahaan, ditambah kantor pusat Devzone ada di sini, kita harus tinggal di sini."

Wina dan Gavin terdiam sejenak, seperti memikirkan sesuatu. Gavin yang mulai masuk TK itu bereaksi terlebih dahulu.

"Gavin ikut aja Daddy sama Mommy, Gavin gak masalah dimanapun tempat tinggalnya," jawabnya menatap sang ayah.

Tetapi Wina belum memberikan jawaban, ia masih terlihat berfikir. Hal itu membuat Devan merasa bersalah, pasti Wina keberatan.

Bukan Sugar Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang