28. The Memory

15 11 0
                                    

Happy Reading 💖
Jangan lupa tekan bintangnya sebelum membaca!!
Maaf Jika Ada Typo!!
.
.
.

Ini adalah empat hari setelah Jaehwan menginap di rumah Ye Jin. Pada akhirnya, Ye Jin harus menelepon Minhyun agar menjemput Jaehwan ke rumahnya. Karena Ye Jin tau, Jaehwan dan teman-temannya segan pada Minhyun.

Dan saat ini, Jaehwan sedang berada di rumah Doyoung dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Doyoung hanya menunduk.

"Sialan Lo! Lo mau pake cara curang?!"bentak Jaehwan marah.

Doyoung mengangkat kepalanya. Ia tau ia benar-benar salah di sini. Ia sudah menyakiti hati Ye Jin dan Jaehwan.

"Maafin gue. Tapi Lo harus dengerin gue dulu"ujar Doyoung.

"Apaan?"tanya Jaehwan kepo, walaupun ia menjawab dengan nada ketus.

Doyoung bernafas lega. Ia pikir akan sulit meyakinkan Jaehwan. Ia sangat bersyukur pada Tuhan yang menciptakan Jaehwan dengan sikap labilnya yang tiada batas.

"Gue sengaja buat perjanjian sama Somi"jelas Doyoung.

"Biar gue sama Ye Jin saling benci kan?! Trus Lo sengaja kirim foto Lo pelukan sama Ye Jin biar gue marah trus benci sama Ye Jin?!"sembur Jaehwan.

"Dengerin dulu! Ga usah motong pembicaraan gue!"bentak Doyoung membuat nyali Jaehwan yang tadinya berkobar-kobar menjadi menciut.

"Dugaan gue bener. Han So Hae, ibu tiri Lo yang udah bunuh Hee Jin. Dan Somi. Cewe itu anak kandung dari Han So Hae yang ga pernah di anggap karna hasil hubungan gelap gitu. Dan Han So Hae sedang berencana membunuh bapak Lo, Kim Jae Wook"jelas Doyoung.

Jaehwan di buat menganga.

"Lo ingetkan kartu memori yang gue dapetin waktu itu?! Gue udah berhasil nemuin isinya"ujar Doyoung lagi.

Doyoung meraih ponselnya. Seperti itu ponsel baru. Setelah cukup lama mengotak-atik ponselnya, Doyoung meletakkan ponsel itu di tengah-tengah meja yang menjadi penghalang antara ia dan Jaehwan.

"Lo harus dengerin ini baik-baik"ujar Doyoung

"Untuk apa kau kesini?!"tanya Hee Jin tajam.

Wanita itu mendudukkan dirinya di sofa sebelah kiri Hee Jin. Kemudian mengangkat kakinya ke atas meja lancang.

"Hmm, bagaimana jika aku mengatakan aku ingin menyaksikan kematian mu Hee Jin?"jawab wanita itu sambil tertawa kecil.

"Cih, lihatlah dirimu! Kau tidak pernah merasa malu?!"Hee Jin berdecih.

"Hahaha! Malu?! Apa itu malu? Aku tidak butuh malu! Aku butuh uang!"tawa wanita itu pecah, namun terdengar sarkas.

Hee Jin terkekeh. "aku salah mengenalmu"ujar wanita itu sendu.

"Ya. Kau benar. Aku bukan Han So Hae yang pertama kali kau kenal. Aku tidak ingin melakukan ini padamu. Tapi kau mengetahui rahasiaku yang seharusnya kau tidak boleh tau. Kau adalah sahabat pertamaku. Tapi maaf, aku harus membunuhmu. Hanya butuh beberapa jam lagi saat kau mendekati kematianmu. Bagaimana kalau kita percepat?"tawar So Hae licik.

"Kerakusan atas harta akan membuat pandanganmu semakin kelam. Sadarlah! Sudah banyak nyawa yang menjadi korban atas obsesi mu itu!"bentak Hee Jin.

"Hei! Aku tidak bersalah! Siapa suruh mereka ikut campur dalam rahasia ini?! Mereka menyerahkan diri mereka ke dalam kematian! Mereka hanya mempercepat kematian mereka sendiri! Sama persis seperti dirimu"ujar So Hae membela diri.

"Jika saat itu kau tidak lancang mendengar percakapan rahasia ku ini, kau tidak akan sama seperti mereka"tekan So Hae.

"Kau tau aku bukanlah tipe seperti yang ada di pikiran mu?!"marah Hee Jin.

Couple Kim (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang