💐 Eight 💐

645 109 14
                                    

Banyu membuka helemnya dan menatap Galaxy dengan pandangan nanar. Banyu tidak menyangka jika ia akan dipertemukan dengan sosok yang sudah lama di rindukan. Banyu sudah menanti-nanti waktu seperti ini akan datang. Dan malam ini, sepertinya Tuhan sedang berbaik hati kepada Banyu dan Galaxy yang sedang dipertemukan dalam keadaan Ban mobil Galaxy yang kempes.

" Ohh masih mudaa ternyata." Gumam Galaxy terkejut. Galaxy tersenyum mohon dimaklumi. Banyu masih menatap Galaxy dengan fokus.

" Dek, Kakak minta tolong ya. Kamu bisa perbaiki Ban mobil nggak?" Tanya Galaxy menunggu jawaban Banyu.

Banyu terdiam dan langsung menggeleng dengan cepat. Galaxy mendesah dan cemberut.

" Yah, kirain bisa montir, ternyata nggak"

Banyu mendengar bisikan Galaxy. Sebenarnya Banyu sangat ahli dalam hal montir dan mengotak-atik Mobil dan motor. Karena kalau ada waktu luang Banyu akan bekerja di bengkel Mas Arda. Tentu saja Banyu bisa memperbaikinya. Tetapi, Banyu lebih memilih mengatakan tidak.

" Hhmm, bagaimana saya telpon orang bengkel kenalan saya saja, Kak. Biar mereka yang jemput mobilnya kesini. Kalau Kakak mau, biar saya antar pulang?".

Galaxy tidak menjawab dan berpikir sebentar, kemudian mengangguk kan kepalanya.

" Boleh deh. Entah kenapa Aku juga yakin kamu tidak akan macam-macam."

" Saya orang baik-baik Kak." Ujar Banyu cepat.

" Yaudah, kamu telpon bengkel kenalan kamu deh!" Banyu menggangguk kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi anak buah Mas Arda.

Galaxy dan Banyu sedang menunggu orang bengkel yang akan menjemput mobil Galaxy. Setelah menunggu sepuluh menit lebih, akhirnya Bendi, anak buah Mas Arda tiba.

" Bang, ini kunci mobil nya ya, besok harus siap ya Bang." Banyu mengedipkan mata kepada Bendi.

" Oke, aman itu mah. Loe percayakan saja sama Abang Bendi." Bendi menepuk dada nya membanggakan diri.

"Oke Bang, kalau gitu gue tinggal duluan ya."

" Beres, Ban."

🌈🌈🌈

Banyu memberhentikan motornya di depan gerbang tinggi rumah mewah bak istana. Banyu kagum seketika, di lain sisi Banyu juga sedih. Kentara sekali perbedaan rumah Galaxy dengan rumah kediaman dirinya dan Bunda. Banyu tersenyum pedih.

" Dek, makasih banget ya. Ini buat ongkosnya." Galaxy mengangsurkan dua lembar uang merah. Banyu menggeleng dan menolak sambil tersenyum tipis.

" Nggak usah, Kak. Saya ikhlas."

" Eh jngan ditolak,Dek. Ini tuh rezeki. Harus diambil . Nggak boleh nolak rezeki kamu nya." Kekeh Galaxy tetap mengangsurkan uangnya. Karena Banyu masih menolak, Galaxy mengambil tangan  Banyu dengan paksa dan meletakkan uang tersebut di telapak tangannya.

" Jangan menolak!" Tegas Galaxy melototkan matanya.

Banyu menatap uang di telapak tangannya dan Galaxy bergantian. Perasaannya campur aduk sekarang. Banyu berusaha menekan perasaan sentimentil yang melanda dirinya.

" Sekali lagi makasih ya." Galaxy tersenyum sekilas mengelus kepala Banyu. Galaxy juga tidak tahu, entah kenapa tangannya spontan sja melakukan hal tersebut.

Banyu meresapi dadanya yang menghangat seketika itu juga mendapat perlakuan manis dari Galaxy.

" Kak, minta nomornya. Besok dikabari kalau mobilnya udah selesai di perbaiki." Ujar Banyu menatap Galaxy.

Galaxy menengadahkan tangannya. Banyu mengernyit bingung. Galaxy berdecak pelan.

" Sini handphone kamu." Ujar Galaxy gemas. Banyu meringis, kemudian mengangsurkan handphone kepada Galaxy.

Setelah mengetik nomor nya, Galaxy mengembalikan handphone Banyu.

" Nih, udah selesai. Telpon aja kalau udah selesai."

Banyu mengagguk pelan dan tersenyum.

" Yaudah, aku masuk duluan ya.kamu hati -hati pulang sama bawa motornya juga."

" Beres Kak." Jawab Banyu semangat. Galaxy terkekeh. Galaxy melambaikan tangannya dan masuk ke dalam gerbang rumah mewah di hadapannya saat ini.

" Bunda, aku senang banget Bun. Akhirnya penantian kita hampir dekat Bun." Lirih Banyu memandang rumah mewah tersebut.

Banyu memang sengaja menawarkan untuk mengantar Galaxy pulang, agar Banyu tahu dimana rumah Galaxy. Banyu juga sengaja meminta nomor dengan dalih mobil sudah diperbaiki,walau kenyataannya memang juga butuh untuk mengabarinya kalau mobil sudah selesai di perbaiki.

Banyu sekali lagi menatap rumah mewah yang sangat kontras berbeda dengan rumahnya. Banyu meninggalkan kediaman Galaxy tersebut dan mengendarai motornya membelah jalanan yang sunyi. Hanya satu-satu kendaraan yang lalu lalang.

Hampir jam setengah dua belas, Banyu baru sampai di rumah nya. Pintu rumah terbuka sebelum Banyu yang membukanya sendiri. Sekar berkacak pinggang dan terlihat marah berdiri di depan pintu. Banyu meringis pelan dan siap-siap akan kena marah serta omelan Sekar.

Sekar membalik badan, dan berjalan masuk ke dalam rumah tanpa berucap satu kata pun. Banyu diserang panik seketika. Banyu menutup pintu dan mengejar Sekar dengan cepat sebelum Sekar masuk kamar.

" Bunda." Panggil Banyu menghadang langkah Sekar. Tidak ada sahutan dari  Sekar. Malahan, sekarang Sekar memalingkan mukanya dari wajah Banyu.

" Bunda, maafin Banyu Bun." Banyu menangkupkan kedua tangannya di dada.

" Banyu tadi sedang mencari angin segar Bun sehingga Banyu lupa waktu. Maafin Banyu Bun udah buat Bunda cemas." Banyu memegang tangan Sekar dan menggoyangkannya seperti anak kecil yang merengek karena sudah melakukan kesalahan.

Sekar menghela nafas, kemudian menatap Banyu dengan pandangan yang sulit di artikan.

" Kamu sudah buat Bunda cemas. Telepon Bunda juga nggak kamu angkat. Kamu sudah membuat Bunda berpikir yang tidak-tidak. Bunda itu takut terjadi apa-paa sama kamu. Kamu paham kan, nak. Bunda cuma punya kamu di dunia ini."

Banyu langsung memeluk tubuh Sekar." Maafin Banyu Bun. Banyu janji nggak akan ulangi lagi dan buat bunda cemas." Ujar Banyu lirih.

Sekar menepuk-nepuk punggung Banyu dengan pelan. Sekar melepaskan pelukan mereka, kemudian Sekar menangkup wajah Banyu dan mencium dahi Banyu dengan sayang.

" Yasudah, sekarang kamu istirahat. Sudah malam." Banyu mengangguk

" Bunda juga." Sekar tersenyum kemudian masuk ke dalam kamar meninggalkan Banyu yang mendesah kasar.

" Maafkan Banyu sekali lagi Bun,belum bisa cerita sma Bunda."

Banyu melangkah ke kamar nya dan memutuskan untuk beristirahat dan menenangkan pikirannya dari keterkejutan yang di dapatkannya malam ini.

🌈🌈🌈

12/08/20

Wahhh..., Akhirnya mereka ketemu jugaa yaaa?? Bagusnya gimana gaes apakah mereka harus dipertemukan dengan Bunda dan Ayah mereka masing-masing??

Atau

Kita biarkan saja seperti ini dulu??. Apa kita bermain drama dulu gaess??😂😂😂

Jangan lupa Vote  yang banyak ya gaess⭐⭐⭐⭐⭐ biar aku semakin rajin update.

Terima kasih

Revisi 08/01/21

Waiting You (EBOOK DI PLAYSTORE/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang