💐Sixteen💐

675 116 23
                                    

Hai hai hai👋👋👋
Selamat siang sayangkuhhh...,

Seperti biasa, Vote, koment dan follow akun ini dan Ig: sucaysnovel ya gaess..👌👌

🌈🌈🌈

Hari sudah malam, bahkan waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.Galaxy masih berada di rumah Bunda nya. Galaxy sedang asyik bergelung di atas tempat tidur dengan Bunda. Sedangkan, Banyu pergi keluar ke tempat temannya sebentar.

" Sayang, kamu nggak pulang, Nak? Bunda bukannya mau ngusir kamu. Tetapi, nanti kalau Ayah nyariin gimana?" tanya Sekar sembari mengelus rambut Galaxy.

Sekar dapat merasakan jika Galaxy semakin mengeratkan pelukan mereka.

" Nggak mau pulang, Bunda," jawab Axy cepat.

Sekar tersenyum haru.

" Nggak boleh gitu sayang Bunda. Kasian kalau Ayah nungguin kamu pulang. Tuh lihat udah jam sembilan malam loh," balas Sekar sambil menunjuk jam yang tergantung di dinding kamar. Axy juga ikut menengok jam dinding.

" Tapi masih kangen Bunda," rengek Axy manja.

Sekar mencium pipi Axy. Gemas dengan kemanjaan putrinya.

" Besok-besok kan bisa ketemu lagi sayang Bunda. Pulang ya malam ini, biar diantar sama Adek," tawar Sekar kemudian.

Galaxy menggeleng.

" Yaudah deh, Axy pulang. Tapi, besok Axy kesini lagi ya, Bun."

Sekar mengangguk cepat.

" Pintu rumah ini akan selalu terbuka buat putri Bunda yang cantik ini."

Sekar menjawil hidung Axy dengan gemas. Mereka berdua tertawa lepas seolah tidak ada beban lagi yang harus mereka tanggung.

" Yaudah, telpon Adek gih, suruh cepat pulang," pinta Sekar yang dijawab gelengan Axy.

" Nggak usah Bunda. Axy biar pulang sendiri aja. Axy kan bawa mobil. Lagian masih jam sembilan kok. Belum terlalu malam," jawab Axy menolak.

Sekar menggeleng tegas.

" Nggak, Bunda nggak izinin kamu pulang sendiri ya. Bunda takut terjadi apa-apa sama kamu di jalan. Dianter Adek aja ya," bujuk Sekar lembut diakhir kalimatnya.

Galaxy memegang tangan Sekar.
" Nggak papa Bundaku, kalau Adek yang antar, trus mobilnya gimana? Nanti ditanya sama Ayah, Axy harus jawab apa?"

Sekar terdiam sebentar mempertimbangkan ucapan Galaxy yang memang ad benarnya.

Sekar menghela nafasnya pelan kemudian menatap Galaxy dengan lembut.

" Janji ya, nanti nyampe rumah kabari Bunda," pinta Sekar. Galaxy mengangguk dengan cepat.

" Yaudah, Axy pulang dulu ya, Bun. Nanti biar Axy aja yang nelpon Adek."

Sekar mengangguk. Galaxy bangkit dari tidurnya dan mengambil tas di atas nakas. Galaxy mencium kening dan pipi Sekar terakhir tangannya. Sekar balik mengecup kening dan pipi Galaxy.

" Axy pamit ya, Bunda."

" Iya Sayang, hati-hati ya, Nak. Jangan ngebut bawa mobilnya. Maaf ya sayang, Bunda nggak bisa antar ke depan," ujar Sekar sedih.

Galaxy tersenyum menenangkan.

" Nggak papa, Bunda. Kan kaki Bunda belum sembuh, baru siap di pijit tadi."

Sekar mengangguk pelan kemudian tersenyum kepada Galaxy.

" Dadah Bunda," pamit Galaxy keluar dari kamar.

" Dadah sayang," balas Sekar balik.

🌈🌈🌈

Angkasa masuk ke dalam rumahnya dengan wajah lelah. Jas sudah tersampir di lengan sofa. Dasi juga tidak terpasang lagi dengan rapi. Hari ini benar-benar sangat melelahkan sekali bagi Angkasa.

Pertemuan dengan beberapa perwakilan perusahaan. Meeting kesana kemari dan berdebat dengan alot untuk mencari hasil keputusan rapat.

Angkasa sungguh lelah rasanya. Angkasa menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Kepalanya juga ikut direbahkan sambil menutup mata. Menghilangkan penat sejenak.

Bunyi suara mobil terdengar dari luar.  Angkasa kembali membuka matanya dan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul sepuluh kurang.

Angkasa melihat Galaxy yang masuk. Angkasa mengernyitkan keningnya lelah melihat putrinya yang sering pulang malam akhir-akhir ini.

" Galaxy," panggil Angkasa membuat tubuh Galaxy berhenti.

" Eh Ayah. Ayah baru pulang juga?" tanya Galaxy cepat mendekat kepada Angkasa.

Galaxy langsung memeluk tubuh Angkasa erat dan menggoyangkannya. Hati Galaxy sangat senang sekali. Hari ini ia bahagia banget.

Angkasa yang menahan emosi tidak jadi karena mendapat perlakuan baik dari Axy.

Segala rentetan omelan kembali tersimpan dalam kepala Angkasa.
Angkasa mengelus kepala Axy lembut kemudian mengecup dahi sang anak.

" Putri Ayah dari mana? Kenapa jam segini baru pulang?" tanya Angkasa lembut.

Galaxy melepas pelukan mereka dan duduk di paha Ayahnya dengan lengan yang asyik mengalung di leher Angkasa.

" Dari rumah temen," jawab Galaxy cepat dan mantap sambil tersenyum.

" Seperti nya anak Ayah ini lagi bahagia sekali ya?" Goda Angkasa jahil. Hilang sudah penat dan lelah Angkasa ketika mengobrol seru seperti ini dengan anaknya.

" Iya dong, senang banget. Nggak ada hal yang bisa buat Axy bahagia selain bahagia yang Axy dapat hari ini. Karena hari ini adalah hari yang sangat Axy tunggu-tunggu," jawab Galaxy cepat. Angkasa mengangkat alisnya ke atas menunggu lanjutan perkataan anaknya.

Jujur saja Angkasa jadi penasaran sekali. Apa yang membuat Galaxy bisa sebahagia ini kecuali, ah tidak mungkin. Angkasa kembali menggelengkan kepalanya.

" Cerita sama Ayah dong, Nak."

"Nggak mau, ini tuh rahasia Ayah," jawab Galaxy tegas sembari terkikik. Padahal dalam hati Axy sedih karena menyembunyikan fakta tentang ia yang sudah bertemu dengan Bunda.

" Apa sih, Nak? Habis jalan bareng Pak Dosen ya?" Goda Angkasa lagi.

Galaxy tiba-tiba murung dan cemberut.

" Ayah jangan ngomongin Dosen itu lagi, Axy kesal." Axy merajuk tiba-tiba.

" Lho, emang kenapa lagi?"  Bingung Angkasa.

" Pokoknya nggak boleh. Sudah ah, Axy mau ke kamar dulu. Dah Ayah, selamat istirahat."

Galaxy langsung berdiri dan berjalan ke kamarnya.

" Selamat istirahat juga princess."

🌈🌈🌈

08/09/20
Revisi16/01/21

Waiting You (EBOOK DI PLAYSTORE/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang