WHO? #17

2.8K 270 82
                                    

90++Vote for next chp



Jangan jadi SIDERS😊

Saara berhenti di sebuah taman yg sepi. Gadis itu keluar dari mobilnya lalu duduk di salah satu bangku yg tersedia.

"Ck, dimana pemuda itu" kesal Saara. Sepertinya gadis itu sedang menunggu seseorang.

Saara mengambil ponselnya hendak menghubungi seseorang. Namun niatnya itu terhenti ketika orang yg ditunggu tunggu datang menghampirinya.

"Maaf lama" ucap orang itu.

Saara menatap orang itu dengan kesal. "Lama" ketusnya.

"Iya maaf sayang" ujar pemuda itu sembari mengecup bibir Saara.

"Ok aku tidak ingin berbasa-basi. Utakata kau harus menyingkirkan gadis Haruno itu" Ucap Saara pada pemuda itu yg bernama Utakata.

Utakata menaiki sebelah alisnya "bukannya kau sudah mendapatkan Uchiha bungsu itu"

"Iya tapi sepertinya Sasuke-kun masih mencintai Sakura sialan itu" Saara mengacak rambutnya frustasi. Lalu Utakata membawa Saara kedalam pelukannya. "Akan aku lakukan" ujar Utakata sehingga membuat Saara tersenyum kemenangan.

"Hn, tapi tidak gratis" bisik Utakata ditelinga Saara. Saara tersenyum manis lalu menangkup pipi Utakata "datanglah ke apartement ku nanti malam" dengan pelan Saara mencium bibir Utakata yg tentu di balas oleh pemuda itu.

"Bagaimana dengan Shion" Utakata menatap Saara setelah ciuman mereka selesai.

Saara memutar bola matanya. Rasanya mendengar nama Shion membuat dirinya muak. Pasalnya ia tau jika Shion menaruh hati pada Sasuke.

"Aku tidak tau, dan aku tidak peduli. Biarkan saja gadis bodoh itu"  Utakata tertawa kecil lalu mengacak rambut Saara pelan.

"Sepertinya aku harus pulang" Saara menatap jam tangannya.

"Baiklah. Siapkan tenagamu untuk nanti malam" ucap Utakata tersenyum mesum.

Saara tidak menghiraukan perkataan Utakata. Gadis itu langsung masuk kedalam mobilnya meninggalkan Utakata sendirian di sana.
.
.
.
Sakura, Ino dan Tenten menatap mobil yg ditumpangin Saara berhenti di Taman.

"Ayo kita turun" ucap Sakura pada Ino dan Tenten.

Ketiganya turun dari mobil lalu bersembunyi di balik pohon yg besar.

"Jidat menurutmu apa yg dilakukan Saarong disini" tanya Ino dengan mata yg terfokus pada Saara.

"Entahlah" jawab Sakura.

"Sepertinya dia sedang menunggu seseorang" timpal Tenten saat melihat gerak-gerik Saara seperti mencari seseorang.

Tak lama seorang pemuda datang menghampiri Saara. Kedua sejoli itu seperti sedang membicarakan sesuatu. Karna jarak mereka yg cukup jauh dari Saara, mereka tidak dapat mendengar apa yg kedua sejoli itu bicarakan.

"Siapa pria itu??" Tanya Ino.

"Wajahnya terlihat tidak asing" gumam Sakura pelan.

Tak lama kedua emerland nya membola saat mengingat siapa pemuda itu "Utakata"

"Kau bilang apa jidat??"

"Utakata. Pemuda itu namanya Utakata"

"Kau tau da--"

"Pemuda yg menciumku di Cafe itu namanya Utakata. Pemuda itu yg bersama Saara dia yg menciumku" ujar Sakura.

"Pasti ada sesuatu antara Saarong dan Utaketek" Ino hampir menyemburkan tawanya mendengar nama Utakata yg diubah oleh Tenten.

WHO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang