WHO? #23

2.7K 280 20
                                    

Pagi-pagi sekali sekitar jam 3 pagi Sara terbangun dari tidurnya. Nafas gadis itu terlihat terengah-engah bahkan tubuhnya mengeluarkan keringat dingin. Lagi ia kembali bermimpi tentang Sakura yg akan membunuhnya, Sara mengigit bibir bawahnya sesekali matanya bergerak liar menatap setiap sudut kamarnya.

"Sial! Enyalah kau dari pikiranku" seru Saara frustasi kala bayangan wajah Sakura memenuhi pikirannya.

Saara menyibak kasar selimut yg menutupi tubuhnya. Merasa lebih baik Saara turun dari ranjangnya, gadis itu ingin mengambil air putih di dapur karna tenggorokannya terasa kering.

Tap..tap..tap

Setelah sampai di dapur ia langsung mengambil gelas dan mengisinya dengan air.

Gluk..gluk...gluk satu gelas air putih habis dengan sekali minum. Saara menghela nafas lalu ia menduduki dirinya di kursi meja makan.

"Saara aku menunggumu"

Saara tersentak ketika mendengar suara itu. Gadis bersurai merah itu menatap sekitar nya yg sepi. Tak ingin berlama-lama gadis itu langsung berlari menaiki setiap anak tangga agar sampai ke kamarnya.

Brak..Saara menutup kasar pintu kamarnya. Lalu merebahkan dirinya di kasur.

"Sial kenapa suasananya seram sekali" gumam Saara ketakutan.

Saara menggeleng mengusir pikiran-pikiran aneh yg memenuhi kepalanya. Ia menarik selimut sampai menutupi kepalanya lalu mencoba tidur kembali walau sangat sulit.

***

Sakura menatap pantulan dirinya dicermin yg sudah lengkap dengan seragam sekolahnya. Gadis itu sesekali berpose ala model lalu terkikik kemudian.

"Tubuhku sexy juga ternyata" ucapnya menatap cermin.

Tok..tok..tok

"Saku! Cepat turun dibawah ada pacarmu!" Teriak Mebuki didepan pintu kamar Sakura.

Sakura mendengus pasti pacar yg dimaksud ibunya itu adalah Ken.

"Iya bu!" Balas Sakura lalu membuka pintu kamarnya.

"Anak ibu cantik sekali" puji Mebuki membuat Sakura tersenyum angkuh.

"Tentu saja anaknya siapa dulu dong"

"Anaknya Haruno Mebuki" Mebuki dan Sakura langsung terbahak.

"Ayo sarapan"

Sakura mengangguk lalu ibu-anak itu berjalan beriringan menuruni anak tangga.

"Pagi ayah" sapa Sakura pada Kizashi yg sedang menyesap kopinya.

"Pagi juga putri ayah" balas Kizashi mengecup pipi Sakura.

"Ekhem pacarnya kok gak di sapa" goda Mebuki pada Sakura.

Sakura menatap kearah Ken yg duduk tepat di depan ayahnya dengan raut terkejut.

"Ken-kun kenapa bisa duduk disini?" Tanya Sakura dengan raut bingung.

Plak...Sakura meringis sambil mengusap lengannya yg habis dipukul oleh Mebuki.

"Ibu yg menyuruhnya ikut sarapan bersama kita" Mebuki berkacak pinggang menatap kesal kearah putrinya itu.

Kizashi tertawa terbahak melihat ekspresi Sakura yg menyedihkan. Sedangkan Ken berusaha untuk tidak menyemburkan tawanya.

WHO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang