WHO? #22

3.2K 329 69
                                    

Sasuke memasuki rumah Saara yg terlihat sepi Onyx nya menatap kearah lantai dua dimana kamar Saara berada. Dengan langkah lebar Sasuke berjalan menaiki setiap anak tangga.

Saat sampai didepan pintu kamar Saara, Sasuke tidak mendengar suara Saara dari dalam dan hal itu membuat dirinya khawatir. Sasuke mulai mengetok pintu sambil memanggil nama Saara.

Tok! Tok!

"Saara, buka ini aku Sasuke"

Hening tidak ada tanda-tanda bahwa sang pemilik nama akan membukakan pintu. Sasuke kembali melakukan hal yg sama dan hasilnya tetap nihil, lalu pemuda memutar knop pintu kamar dan--

Cklek

Pintu tersebut terbuka, Sasuke memasuki kamar Saara dan saat ia masuk onyx nya membulat ketika melihat kamar Saara yg berantakan. Sasuke semakin khawatir karna tjdak melihat sosok Saara disana. Ketika ia ingin mencari Saara di walk in closet, tiba-tiba suara isak tangis terdengar didalam kamar mandi dengan tergesa-gesa Sasuke langsung masuk kedalam kamar mandi dan ia melihat Saara sedang menangis meringkuk disanaa.

Sasuke mendekati Saara dengan raut khawatir yg sangat jelas "Saara" panggilnya. Gadis itu langsung menoleh pada Sasuke dan ia kembali menangis histeris membuat Sasuke memeluknya erat.

"Hiks...hiks Sasu" isak Saara dengan wajah yg basah karna air matanya.

Sasuke menggendong Saara lalu menaruhnya di ranjang. Dengan lembut lelaki itu menghapus air mata Saara yg terus mengalir.

"Sudah jangan nangis lagi" ucap Sasuke lembut. Perlahan isakan Saara mulai merendah lalu gadis memeluk Sasuke erat membuat bungsu Uchiha itu jatuh menindihnya.

"Aku t..takut" cicit Saara. Sasuke melepas pelukan mereka lalu ia menatap wajah Saara serius "kenapa kau menangis"

"A..aku mimpi Sakura membunuhku" raut wajah Saara terlihat pucat ketika mengingat mimpi yg ia alami, dimana gadis itu diseret paksa oleh Sakura ketempat yg gelap lalu gadis musim semi itu mengeluarkan pisau yg tajam dan menusuk tepat di jantungnya. Tanpa sadar keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.

"Sssstttt itu cuma mimpi. Kau akan baik-baik saja" ucap Sasuke menenangkan Saara.

"T..tapi bagaimana jik--"

"Aku akan melindungimu" potong Sasuke cepat. Saara bernafas lega setidaknya Sasuke mau melindunginya kala ia disakiti oleh Sakura.

"Janji" ucap Saara mengangkat jari kelingkingnya di depan wajah Sasuke.

Sasuke mengangguk dengan senyum tipis lalu menautkan jari kelingkingnya dengan jari Saara.

"Sekarang istirahatlah"

"Temani aku"

"Hn" setelah itu Saara mulai menutup kedua matanya. Sasuke menghela nafas lelah lalu pemuda itu mengecup sekilas kening Saara sebelum berjalan kearah balkon kamar.

"Kau benar-benar keterlaluan Sakura" gumam Sasuke sambil menatap kearah langit.

***

Sakura cemberut kala Ino dan Tenten terus menggodanya karna gadis itu sedang dekat degan Ken. Sedangkan Hinata hanya menonton ketiga sahabatnya sesekali ia tersenyum saat melihat wajah Sakura yg memerah antara malu atau marah.

"Sudah kubilang Ken dan aku hanya teman tidak lebih" kesal Sakura.

"Sudahlah jidat bilang saja jika kau menyukainya kan" goda Ino menaik-turunkan alisnya.

"Ken sepertinya menyukaimu" ucap Tenten sambil berbaring di kasur milik Ino. Mereka sekarang berada di Mansion Yamanaka.

"Terserah kalian" Sakura memasukan kripik kentang kedalam mulutnya dengan kesal.

WHO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang