WHO? #25

3.6K 364 46
                                    

I'm kambekkk
Astaga udah berapa lama nih gk up😅up

Eh tapi makasih loh buat 200 vote di chp sebelumnya. Author kira mungkin votenya bakal nembus kira-kira sebulan. Tau-taunya cuma seminggu tetap pertahankan ya Vote nya.

For next chp vote nya tetap ya 200 Vote

Kalo gk nembus ya tunggu sampe nembus baru bisa up><

Kalo nemu Typo mohon di maklumin ya kalau boleh kalian bisa tandai biar Author perbaiki

JANGAN JADI SIDERS!!!

.
..
....
......
........
.........
...........
..............
.................
.....................
..........................
.  .
.  .
.  .

Sakura menduduki dirinya dikursi dengan raut bahagia. Mebuki yg sedang meletakan piring di meja makan menatap bingung putrinya itu.

"Ekhem"

Sakura tersentak lalu menatap ibunya yg memelototin dirinya.

"Eh pagi bu" sapa Sakura kikuk.

"Ibu lihat dari tadi kamu senyam-senyum sendiri. Kerasukan ya"

Sakura melotot tak terima ketika ibunya mengatakan ia kerasukan.

"Jadi ibu ingin lihat Saku sedih gitu?"

"Bukan gitu. Tapi tumben aja kamu senyum sendiri sampai wajahnya memerah. Emang ada apa sih?"

Sakura tidak menjawab justru ia berteriak histeris sambil memegang wajahnya. Mebuki semakin was-was takut jika putrinya itu benar-benar kerasukan.

"Tolong hubungi rumah sakit jiwa" ujar Mebuki pada salah satu maid yg bekerja di mansion Haruno.

"Untuk apa ibu menghubungi Rumah Sakit Jiwa?" Tanya Sakura setelah berhenti berteriak histeris tadi.

"Tentu saja untuk membawa mu kesana" Sakura melotot lalu menampilkan wajah cemberutnya.

"Ibu~" rengek Sakura.

"Terus kenapa senyam-senyum sendiri lalu berteriak gak jelas tadi!?" Tanya Mebuki garang.

Sakura meneguk susu yg disediakan oleh maid sampai tak tersisa.

"Aku dan Ken-kun pacaran bu!!" Girang Sakura. Mebuki menatap heran putrinya, bukankah mereka sudah pacaran???

"Loh kalian memang pacaran kan?"

Sakura menepuk jidatnya.

"Hehehe yg kemarin-kemarin itu belum resmi bu. Nah sekara--eh maksudku semalam baru resmi" jelas Sakura.

"Oh. Cie-cie udah gak sad girl lagi"

"Siapa yang Sad Girl? Tanya Sakura tak terima.

"Tentu saja Haruno Sakura"

"Ibu" Sakura menampilkan wajah cemberutnya.

"Kalian sedang ngomongin apa? Kok ayah tidak diajak" Kizashi datang lengkap dengan pakaian formalnya.

Sakura menatap ayahnya dengan senyum lebar "pagi ayah" sapa Sakura yg dibalas oleh Kizashi.

"Tadi lagi ngomong apa" ucap Kizashi lagi setelah duduk di kursi.

"Ayah tidak perlu tahu. Ini urusan perempuan iyakan bu" Sakura menatap Mebuki yang sedang meletakkan secangkir kopi dihadapan Kizashi.

"Iya" balas Mebuki. Sedangkan Kizashi hanya ber oh ria.

WHO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang