{Chapter 9}

3.7K 462 9
                                    

Gulf menatap pantulan dirinya dicermin. Dia mengenakan setelan berwarna putih dengan celana senada. Sebuah selendang berwarna biru langit tergeletak menghiasi bahu hingga tubuhnya. Techno memilih pakaian ini sejak dari sore. Pelayan itu mengatakan bahwa Gulf harus tampak cantik pada kencan pertamanya.

Mew mengatakan bahwa dia akan menjempul Gulf sekitar pukul 7 malam dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 6. Sang pangeran manis duduk diatas bangku meja riasnya sambil mengusap kedua tangannya. Dia gugup. Ini pertama kalinya dalam seminggu penuh dia akan menghabiskan waktunya bersama dengan Mew. Gulf hanya berharap agar hal ini dapat membantu keduanya menjadi lebih dekat dengan satu sama lain karena sejujurnya, dia dapat merasakan bahwa Mew telah sedikit menerimanya.

Tepat pukul 7 malam, pintu kamar sang pangeran diketuk dari luar. Gulf meneguk ludahnya gugup. Techno yang terbelalak menepuk bahunya, memberi semangat sebelum dia menuntun Gulf untuk berjalan mendekati pintu kamarnya. Sang pelayan membuka pintu besar tersebut dan muncul sosok Mew dengan setelah classic dan wajah tampannya. Dia tampak santai dengan rambut yang disisir kebelakang dan kancing jas yang dia buka. Beberapa kancing kemeja putihnya juga dia biarkan terbuka begitu saja. Membiarkan bagian tersebut untuk terekspose begitu saja.

Pria yang lebih tua tersenyum tipis sebelum melirik Techno yang tersenyum sumringah, "Apa yang kau lakukan disini? Pergi."

Sang pelayan terkekeh sebelum memberi hormat pada tuannya dan berlari kecil menuju kamarnya yang terletak dibelakang mansion. Setelah memastikan bahwa Techno sudah pergi, Mew meraih tangan Gulf dan mengaitkannya pada tangannya.

"Apa kau makan seafood?" Gulf mendongak dan mengangguk setelah itu. Mengundang kernyitan pada dahi tampan Mew. "Gunakan mulutmu, Gulf."

"Y-ya. Aku dapat makan s-seafood."

"Bagus. Sekarang kita akan melatih gagapmu itu." Gulf menunduk, dia baru mengingat bahwa Mew tidak menyukai kebiasaan gagap yang dia pelajari selama dua bulan ini. Keduanya berjalan beriringan menuju mobil mewah milik Mew yang telah disiapkan oleh supir pribadi keluarga Suppasit.

Selama perjalanan, Mew tidak banyak berbicara. Dia hanya terus meminta Gulf untuk mengatakan sesuatu. Bahkan hal sekecil apapun seperti warna kesukaannya dan lagu anak anak yang dia sukai. Mew mengatakan itu adalah salah sau cara untuk menghilangkan gagapnya dan Gulf tidak keberatan dengan permintaan sang calon suami. Toh sudah lama sejak terakhir kali dia benar benar mengatakan sesuatu yang dia inginkan.

"Menurutku strategi itu tidak begitu baik. Terlalu banyak resiko yang mereka ambil."

"Tapi mereka memenangkan pertarungan."

Gulf terkekeh, "Mereka menang karena keberuntungan. Ayahku tidak pernah berpikir untuk menggunakan strategi itu karena salah satu sahabatnya harus kehilangan nyawanya karena strategi bodoh itu. Menggunakan umpan yang terlalu besar seperti itu juga sangat beresiko."

Mew mengangguk. Sedari tadi Gulf terus bericara mengenai satu strategi yang digunakan oleh kerajaan bagian asia selama perang melawan bagian selatan. Mew tidak dapat berbohon, Gulf memang pintar dan kritis. Semua orang mengetahui strategi itu sebagai strategi yang kuat mengingat fakta bahwa asia memenangkan pertarungan dan merebut bagian selatan dengan cara itu, tetapi Gulf memutuskan untuk melihat semuanya dari sisi yang berbeda dan memberikan fakta fakta baru yang bahkan Mew sendiri tidak tahu.

"Intinya aku akan lebih memilih menggunakan taktik orang barat. Aku sebenarnya iri padamu, kau tinggal di bagian barat dengan pendidikan yang lebih maju."

"Kau terdengar santai."

"E-eh? Maafkan aku." Gulf menundukkan kepalanya. Sepertinya dia terlalu banyak bicara. Sudah lama sejak terakhir kali dia dapat berbicara mengenai hal hal seperti itu. Dulu saat dia masih menjadi pangeran, dia selalu dikenal sebagai ahli strategis yang cukup handal. Dia selalu suka mencocokkan keadaan dengan kemungkinan dan menghasilkan perkiraan yang mendekati 100%.

"Kenapa minta maaf? Aku suka. Kau lucu jika berbicara dengan baik." Gulf terbelalak. Mew baru saja mengatakan bahwa dia lucu. Pemuda tersebut tersenyum sembari mengigit bibir bawahnya. Pandangannya dia alihkan pada pemandangan diluar jendela mobil mewah yang dikendarai sang calon suami.

Keduanya sampai didepan sebuah restauran bintang lima yang Mew pesan. Restaurant tersebut terletak di ujung pantai sehingga langsung menyediakan pemandangan indah dari pantai dan lampu lampu gantung disekitar mereka. Suara ombak memberi kesan tenang bagi Gulf. Pemuda itu tersenyum lembut melihat langit malam yang dipenuhi dengan bintang bintang. Bulan purnama memutuskan untuk menemani keduanya malam ini. Memberi sentuhan pada permukaan air laut yang memantulkan cahaya bulat tersebut.

Seorang pelayan datang dengan sebotol wine yang langsung dituangkan kepada gelas mereka masing masing. Setelah itu sang pelayan buru buru kembali dengan makanan mewah yang sudah disiapkan sedari tadi. Mew memang sudah menyampaikan bahwa dia tidak ingin menunggu. Dia ingin semua makanan dan persiapan telah selesai saat dia datang.

Beberapa hidangan laut telah tersaji dihadapan kedua insan tersebut. Gulf menatap Mew yang juga menatapnya, menunggu pria yang lebih tua untuk makan terlebih dahulu. Satu hal yang dia pelajari selama dua bulan terakhir.

Kau akan selalu menjadi yang terakhir.

Melihat sang calon istri yang tidak berkutit, Mew mengernyit. Satu alisnya terangkat dengan indahnya dan kedua tangannya mulai mempersiapkan serbet pada pangkuannya. Gulf juga melakukan hal yang sama. Dia mengetahui cara memakan makanan mewah seperti ini. Dia juga seorang pangeran. Walaupun itu sudah tidak berlaku lagi sejak dua bulan yang lalu.

Keduanya memakan makanan mereka dengan lahap. Mew memperhatikan fakta bahwa Gulf tidak melupakan table manner yang diajarkan padanya saat dia menjadi seorang pangeran. Itu berarti Gulf masih dapat kembali menjadi seorang Gulf yang diceritakan oleh ibunya.

Oleh karena itu, Mew bertekad untuk mengembalikan Gulf pada diri asalnya yang ceria dan berwibawa. Sebagai seorang suami yang baik.

Tbc.
Maaf banget butuh waktu lama untuk nulis ini 🙏
Aku akan berusaha lebih baik lagi untuk nulis lebih cepet kedepannya. Thank you for reading and don't forget to comment and vote!!

Broken crown (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang