{Chapter 14}

3.8K 403 17
                                        

Suasana mansion berubah menjadi sedikit terlalu mencekam. Mew berjalan cepat mengitari mansion, berusaha mencari Gulf yang dikatakan menghilang.

Pria tampan itu menggerang. Dia benar benar tidak dapat menemukan Gulf dimanapun. Pikirannya berkabut. Bagaimana bisa seseorang berhasil masuk kedalam mansion ini? Mew mengacak rambutnya kesal. Bunga dn coklat yang sudah dia beli telah tergeletak di lantai mansion, terlupakan begitu saja.

"Techno, apa yang lakukan hingga Gulf menghilang?!"

Sang pelayan menunduk, "Saya pergi mengantarkan sarapan Tuan Gulf pukul 6 pagi, sesuai dengan permintaan tuan Gulf semalam, tetapi saat saya telah sampai di depan kamar, pintu kamar terbuka dan tuan Gulf telah menghilang."

"Bagaimana dengan cctv? Apa tidak ada yang memeriksa?"

"Mereka tidak bodoh, Mew. Mereka merusak cctv, secara keseluruhan."

Mew menggerang kesal. Bagaimana bisa dia kelepasan seperti ini? Dia melirik sekitar. Tidak ada properti miliknya yang diambil atau dirusak. Artinya penculik tersebut memang hanya menginginkan calon istrinya.

"Apa kalian tidak menemukan apapun? Clue? Apa pengawal tidak melihat orang aneh yang berada didekat sini?"

Saat itu seorang pria paru baya berjalan maju, "Saya melakukan patroli kemarin dan melihat dua orang tinggi yang melewati mansion terus menerus. Saya tidak melapor karena mereka terus kembali dengan sesuatu ditangan mereka. Mereka tampaknya membeli sesuatu di mini market sekitar."

"Dan kau tidak mengatakan apapun?!" Mew menatap pria tersebut tajam. Tangannya menarik rambu hitamnya yang sudah tampak cukup berantakan. Frustasi dengan semua yang terjadi. Pemuda tampan itu menghela nafas setelah menyadari perbuatannya. Baik, sekarang dia harus mengatur emosinya. Pikirkan dengan matang dan tenang.

"Aku ingin kalian semua mencari informasi mengenai ini. Cari seseorang yang dapat mealcak Gulf. Aku tidak peduli berapa biayanya. Lakukan sekarang juga!" Para pelayan dan penjaga mansion mengangguk dan langsung bergegas melakukan tugas mereka. Mild dan Techno berdiri di ujung ruangan, sedangkan tuan dan nyonya Suppasit duduk disofa ruang utama mansion.

[BROKEN CROWN]

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Tidak ada tanda tanda keberadaan Gulf dimanapun. Para penjaga mansion dan pelayan telah membawa beberapa orang yang mengaku dapat membantu dalam pencarian sang calon pasangan hidup. Keluarga Suppasit juga sudah mengeluarkan cukup banyak uang dalam membiayai mereka semua.

Sekarang Mew sedang terduduk pada meja kerjanya. Dia melirik tumpukan laporang yang terletak dihadapannya sekarang. Biasanya Mew akan mengalihkan pikirannya dengan bekerja, tetapi suasana sekarang membuat pemuda dewasa itu lebih memilih untuk duduk dengan pikiran yang kalut. Calon pasangannya yang manis, cantik dan baik hati menghilang diculik entah kemana.

Mew membawa kepalanya beristirahat pada kedua tangannya. Dia bahkan tidak mengabari perusahaannya mengenai absensinya pada rapat yang seharusnya diselenggarakan beberapa jam sebelumnya. Untungnya asistennya telah mendapat kabar melalui Mild saat dia bertanya mengenai keabsenan Mew hari ini dan memundurkan rapat penting bersama kolega lain.

Beberapa menit tenggelam dalam pikirannya, ponsel Mew bergetar singkat. Menandakan sebuah pesan telah masuk. Mew menggerang kesal, tampak tidak memiliki motivasi dan kekuatan untuk melihat notifikasi pada ponselnya, tetapi tetap melirik layar ponsel mahal tersebut singkat. Mew mengernyit saat mendapati sebuah email dari alamat yang tidak dia kenali dan memutuskan untuk membukanya. Email tersebut berisi dokumen dengan judul XXX yang sempat membuat Mew mengangkat satu alisnya kebingungan. Rasa penasaran akhirnya membuat pemuda itu mendownload dan membuka dokumen tersebut.

Broken crown (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang