Gedung putih dihadapannya tampak indah dengan berbagai dekorasi. Kaownah berjalan memasuki sebuah ruangan besar yang tampak sibuk. Beberapa orangc berlalu lalang, berusaha untuk melakukan persiapan pernikahan bangwasan ternama di negara mereka dengan baik dan cepat.
Acara akan dimulai dalam kurun waktu dua jam. Gulf telah dipindahkan ke sebuah hotel untuk mempersiapkan dirinya sejak kemarin malam. Keduanya telah berjanji untuk tidak bertemu dan melihat satu sama lain sebelum pernikahan diadakan.
Penyanyi terkenal itu berjalan mendekati sahabatnya yang sedang duduk, membiarkan seorang wanita tua menatap rambutnya. Kaownah terkekeh melihat penampilan temannya yang tampak sangat rapi, tetapi tenang dan bahagia disaat yang bersamaan. Biasanya Mew selalu tampak lelah dan mengintimidasi, terutama jika dia sedang mengenakan setelah kantor miliknya.
"Kau tampak bahagia."
"Aku akan menikah. Apa lagi yang aku rasakan selain bahagia?"
"Benar. Aku tidak percaya kau sempat datang ke apartementku dan mengeluh mengenai calon pasanganmu sekarang."
Mew mengernyit, "Yah, aku memang bodoh."
"Apa ini? Tuan Suppasit bilang bahwa dirinya sendiri bodoh? Apa aku salah dengar? Wah, cinta memang mengerikan." Kaownah terkekeh, senang mengganggu sahabatnya yang sekarang sudah meliriknya ganas.
"Aku bahagia untukmu, kawan." Mew tersenyum, menatap sahabatnya yang menepuk bahu lebarnya, "Terima kasih banyak, Kaow."
[BROKEN CROWN]
Gulf sedang duduk di depan meja rias, membiarkan tiga tangan wanita penata busana membereskan penampilannya. Nyonya Suppasit yang tampak sangat bahagia menepuk tangannya senang dibelakang pemuda manis tersebut.
"Aku tidak percaya Gulfie manisku akan menjadi menantuku!" Gulf terkekeh mendengar penuturan nyonya suppasit. Seorang wanita berjalan mendekat dan mulai mengoleskan sedikit riasan wajah pada wajah manis pemuda tersebut. Kamar hotel mewah itu terdengar ramai dengan nyonya Suppasit yang terus mengekspresikan kesenangannya mengenai hari pernikahan sang anak.
"Gulf, jika Mew bertindak bodoh, aku memperbolehkanmu untuk memotong kemaluannya."
Sekali lagi, kamar besar tersebut dipenuhi gelak tawa. Gulf benar benar tidak menyangka bahwa dia akan mengalami semua kebahagiaan ini.
[BROKEN CROWN]
Pintu raksasa yang terbuat dari besi berwarna hitam itu terbuka. Mew menatap Gulf yang berjalan mendekati altar dengan tuan suppasit disebelahnya. Nyonya Suppasit telah berdiri di sebelah Mew, menunggu sang suami dan sang menantu untuk berjalan mendekat.
Tak butuh waktu lama bagi Mew untuk meraih tangan Gulf yang halus. Senyuman tidak terlepas dari wajah keduanya.
"Apakah anda, tuan Mew Suppasit, menerima tuan Gulf kanauf sebagai istri anda?"
"Ya, saya terima."
"Apakah anda, tuan gulf kanauf menerima tuan Mew suppasit sebagai suami anda?"
"Ya, saya terima."
"Mulai hari ini saya tetapkan keduanya sebagai sepasang suami istri." Tepuk tangan meriah menjadi penutup acara pernikahan mereka hari itu. Mew dan Gulf melanjutkan kehidupan mereka sebagai sepasang suami istri yang bebas dan bahagia. Mew merenovasi setengah dari mansion suppasit dan membuatnya semirip mungkin dengan istana kerajaan Gulf. Perpustakaan pribadi sang pemuda manis telah direnovasi sesuai dengan keinginan Gulf dengan jendela besar dan pemandangan taman yang indah.
Sudah tiga bulan sejak acara pernikahan mereka. Gulf sedang duduk di bathup kamar mandinya dan Mew. Pemuda manis itu menatap alat kecil di tangannya dengan harap harap cemas. Alat pendeteksi kehamilan. Gulf sudah merasakan tanda tanda kehamilan pada dirinya sejak beberapa hari yang lalu. Tubuhnya lemas dan dia sering muntah dipagi hari.
Gulf menatap jam pada ponselnya sebelum kembali menatap alat ditangannya. Baik, dia sudah siap. Kedua mata Gulf menatap dua garis pada alat tersebut dan mengerjab beberapa saat.
Dua garis.
Dua garis.
Pemuda manis itu tampir saja melempar alat kecil yang baru saja mengkonfirmasi kehamilannya pada tembok di hadapannya. Dia harus memberi tahun Mew. Tangannya yang bergetar meraih ponselnya dan menekan kontak suaminya.
"Baby, apa yang terjadi? Apa kau baik baik saja?"
"P'Mew aku hamil!!"
"APA?!"
Setengah jam setelah panggilan singkat itu berakhir, Mew sudah berbaring di tempat tidurnya dengan Gulf pada pelukannya. Pria tampan itu langsung berjalan keluar dari meeting yang dia hadiri saat mendengar kabar dari Gulf. Dia tidak henti hentinya menciumi seluruh wajah Gulf selama 10 menit terakhir.
"Phi, apa kita harus ke dokter?"
"Aku sudah meminta dokter kandungan ibu untuk datang kesini dan memeriksamu nanti sore. Apa kau mau makan?"
Gulf menggeleng, "Aku baik baik saja."
Keduanya kembali terdiam. Memilih untuk menikmati keberadaan keduanya dalam diam.
"Phi, terima kasih banyak."
"Hm?"
"Terima kasih banyak sudah mau menerimaku. Kau memberikan hadiah terbaik untukku, merawatku, mencintaiku. Terima kasih banysk untuk itu semua."
"Baby, kau pantas mendapatkan bahkan lebih dari ini." Pelukan Mew pada tubuh istrinya mengerat, "Kau sangat berani, sangat kuat. Aku menyayangimu. Aku seharusnya minta maaf dengan segala sikap bodohku dimasa lalu. Maafkan aku."
Gulf terkekeh. Tangannya terangkat untuk menyentuh wajah Mew yang bergerak mendekat. Bibir mereka menyentuh satu sama lain. Lumatan demi lumatan mulai diberikan Mew.
Mew baru saja akan menindih tubuh kecil Gulf, berhati hati dengan perut si cantik saat pintu kamar mereka terbuka lebar. Kedua pasangan tersebut menoleh dan mendapati Kaownah yang berdiri disana dengan nafas terengah.
"GULF, KAU HAMIL?!"
"KOAWNAH BODOH APA KAU TIDAK LIHAT AKU HAMPIR DAPAT JATAH?!"
Pemandangan dihadapan Gulf kembali membuat pemuda manis itu terkekeh. Mau bagaimanapun juga persahabatan kedua orang ini memang sangat menyenangkan untuk dilihat.
"Hei kau harus berjanji untuk memasukkan namaku sebagai ayah baptis anakmu nanti, ok?!"
"Tidak! Anakku tidak akan mendapatkan orang sepertimu sebagai ayah baptisnya!!"
Mansion suppasit hari itu terasa lebih hidup dari biasanya dan mereka akan menunggu anggota baru keluarga suppsit sembilan bulan selanjutnya.
THE END.
Akhirnya author menyelesaikan cerita ini!
Pertama tama, saya mau mengucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah baca, vote, comment, yang sudah nungguin kerja author yang lamaaaa banget.
Maaf kalau ceritanya gak sesuai ekspetasi kalian TT
Thank you soo much for liking this story!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken crown (MewGulf)
Fiksi PenggemarMenceritakan kehidupan seorang pangeran tampan nan manis, Gulf kanawut yang selalu menjadi kesayangan rakyat dan kedua orang tuanya. Kehidupannya nyaris menyentuh kata sempurna dengan seluruh kekayaan, kepintaran dan kehormatan yang dia miliki hingg...