Seorang pria menatap pemandangan kota Surabaya dari jendela apartemennya. Tujuh tahun lamanya ia menikmati suasana Surabaya, banyak inovasi sudah ia lakukan untuk memajukan perusahaan startup tempat ia bekerja. Dan berkat keahlian dan kecerdasannya, ia pun mendapatkan promosi jabatan sebagai CTO di kantor pusat di Jakarta.
Randika Aradhana Wijaya bukanlah seorang pria yang pesimis, sekali gagal menjalin hubungan, ia sudah siap membuka hubungan yang baru. Balikan sama mantan itu adalah hal yang tabu untuk ia lakukan, sekali mantan maka selamanya akan menjadi mantan. Ketampanan wajah yang rupawan serta karir yang terus menanjak menjadi daya tarik sendiri bagi para wanita yang berada disekitarnya.
Sebelum melancarkan aksi godaannya, para wanita sudah berinisiatif untuk menggodanya. Namun hubungan tidak pernah berlangsung lama, karena kesibukannya untuk menata karir, maka semakin kurang pula waktu yang bisa ia luangkan untuk kekasihnya. Maka tidak heran jika banyak yang menyerah dan berpindah ke lain hati.
"Halo Dika." Suara tegas mamanya menyapanya lewat telepon. Mama yang selalu menguatirkannya namun tidak juga terlalu memanjakannya.
"Ya ma, ada apa?"
"Ini lho, papamu bilang kamu ga usah cari apartemen di Jakarta, klo kamu mau tetep tinggal sendiri, pakai aja apartemen punya papamu tuh waktu masih lajang, masih bagus kok tempatmya, daripada dibiarin kosong gitu, gimana mau ga?"
"Tapi apartemen papa tu jauh dari kantorku ma, lagian ada fasilitas kantor kok, dan udah disediain malahan. Aku ga perlu nyari ma."
"Oooh ya udah kalo gitu, kamu jadi balik lusa? Itu barang-barang kamu udah dikirim?"
"Besok Dika kirim ma, baru aja slesei packing nih, dan iya aku balik lusa siang."
"Oke, Devon katanya ya yang mau jemput kamu?"
"Iya ma. Mama kok belum tidur? Apa papa masih dikantor?"
"Ini papamu tu udah nyampe rumah trus ngomongin apartemen gitu, makanya mama telpon kamu buat mastiin, ya udah ya kamu istirahat, jaga kesehatan ya."
"Oke ma, mama papa juga jaga kesehatan, selamat tidur ma."
"Ya."
.....
Dika mengetikkan pesan kepada sepupunya, dan ia berjalan menuju pintu keluar bandara. Ia mengedarkan pandangan ke arah kerumunan orang yang menanti di pintu kedatangan.
"Hoi Ka, sini." Seorang lelaki tengah melambai kepadanya. Dan Dika langsung tau ialah Devon sepupunya. Dika dan Devon berjalan beriringan menuju tempat parkir.
"Von, anter gue ke alamat ini ya, gue mau taruh barang dulu."
"Lo bakal tinggal disitu? Kirain lo bakal tinggal di rumah Om."
"Klo rumah lebih deket kantor sih mau aja gue tinggal disana, malas gue klo dah macet bikin tambah capek tau, lagian tu fasilitas dari kantor kok, mubazir klo gak dimanfaatin kan."
"Wah, Pak CTO nih sekarang ya? Cepet juga ya jenjang karir lo."
"CTO itu ya nama jabatannya, tapi kerjanya ya sama aja tetep budak corporate. Beda levellah sama Pak owner startup, sekali melek minimal 100 juta udah dikantonglah ya."
"Kayak tau aja lo bocah."
"Elah Von, cuma beda dua tahun doang kita, klo gue lahir barengan ama lo pasti gue dah jadi owner startup juga kayak lo."
"Wah, gila lo Ka."
"Klo gue gila, lha lo lebih gila lagi!"
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Cuma Kamu [21+] (Completed)
RomanceWarning 21+ "Aku kira aku sudah melupakan cinta pertamaku. Dan kemunculanmu kembali membuat jantungku berdebar-debar." (Randika Aradhana Wijaya) "Mengapa lelaki itu ada disini? Siapa dia? Mengapa hatiku tidak tenang setiap di dekatnya?" (Laksita Mah...