Sebelum mulai membaca yuk vote dulu
.....
Dika mencerna ucapan Sita. Ia tidak mengerti mengapa Sita mengatakan hal seperti itu. Dari hasil penyelidikan, ia sudah memastikan jika Sita sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Tapi kenapa sikap Sita seperti itu, Dika menduga Sita belum move on dari mantannya.
Sementara Dika masih berpikir akan kemungkinan yang lain, sosok wanita yang dipikirkannya rupanya sudah siap untuk bekerja. Dengan berjalan cepat mengikuti Sita, Dika mengambil kunci mobil dan hendak memasuki kursi pengemudi namun langsung diserobot oleh Sita. Dika hanya bisa bengong melihat Sita yang sudah duduk di belakang setir.
"Kamu cuma berdiri di situ? Gak ke kantor?" Ucap Sita yang sudah menyalakan mesin mobil.
"Iya ke kantor, tapi.."
"Buruan masuk, aku yang nyetir."
Dika segera tersadar kemudian mengambil duduk di kursi penumpang di sebelah Sita.
.....
Sita mengangkat tangannya di tengah meeting yang sedang berlangsung itu.
"Bagaimana anda bisa lalai dalam mengawasi jalannya proyek! Apakah anda tidak bisa membaca gambar sehingga salah dalam mengartikannya! Ini fatal, selain kita rugi dalam waktu, material yang sudah terlanjur digunakan menjadi terbuang percuma. Berapa tahun pengalaman anda dalam menangani proyek sejenis ini!! Saya dengar anda masih pegawai kontrak, lantas siapa yang menugaskan anda!? Saya rasa dalam proyek ini terlalu banyak konspirasi ya. Jangan sampai saya kembali lagi kesini dan mengobrak-abrik kebusukan kalian. Saat ini juga saya yang akan memilih personel untuk proyek ini. Saya minta daftar riwayat karyawan yang berkompeten sekarang juga di meja saya!!!"
Sita sangat marah melihat hasil di lapangan, ia luapkan semua kekesalan dan kekecewaannya.
"Silakan kalian berkonsultasi dengan Pak Dika untuk implementasi teknologinya. Satu kesempatan lagi saya beri kepada kalian, kalau kalian melakukan kesalahan lagi, maka proyek akan diambil alih oleh kantor pusat."
Meeting pun segera dibubarkan oleh Sita, ia langsung meminta semua bahan yang ia sebutkan tadi untuk dibawa ke ruang manajer operasional. Sementara Sita melakukan pekerjaannya bersama manajer operasional, Dika bersama tim teknisi memulai pekerjaannya juga.
Dalam satu hari Sita sudah berhasil memilih beberapa personil untuk ia tempatkan di lokasi proyek. Tidak semua personil ia ganti karena masih ada yang kinerjanya bagus dan jujur. Orang-orang yang kinerjanya buruk dan hanya mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri sudah Sita beri surat peringatan dan untuk sementara diberhentikan hingga ada keputusan selanjutnya.
Dika menghadap Sita untuk melaporkan hasil kerjanya pada hari itu dan tentu saja untuk mengajak Sita pulang bersama.
"Masalah di sini bisa dibilang sudah selesai, tapi ada satu masalah lagi yang harus kita selesaikan." Sita beranjak dari tempat duduk dan menghadap ke jendela besar dengan pemandangan kota Makassar.
"Ada masalah apalagi?" Dika menghampiri Sita dan berdiri di sebelahnya.
"Aku mencurigai pimpinan proyek bekerja sama dengan saingan kita, aku curiga ia sengaja membuat kekacauan di proyek ini untuk membuat untung perusahaan lain."
"Kamu ada bukti?"
"Aku hanya bisa mengorek informasi, tapi kalo dugaanku tidak meleset, malam ini akan ada transaksi informasi jika kita mengikuti pimpro dengan diam-diam."
"Sita aku rasa misi kita kali ini berbahaya, kita perlu bantuan dari polisi untuk menyelidiki ini."
"Tenang aja, semua udah aku atur, kalo kamu takut kamu bisa tunggu kabar aja."
![](https://img.wattpad.com/cover/236745612-288-k385621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Cuma Kamu [21+] (Completed)
RomanceWarning 21+ "Aku kira aku sudah melupakan cinta pertamaku. Dan kemunculanmu kembali membuat jantungku berdebar-debar." (Randika Aradhana Wijaya) "Mengapa lelaki itu ada disini? Siapa dia? Mengapa hatiku tidak tenang setiap di dekatnya?" (Laksita Mah...