Testpack

4K 319 48
                                    

"AKU HAMIL"

"APA"Jungkook teriak histeris. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Raut wajah kaget dari sang ibu membuat Jungkook semakin kacau. Apalagi kakek Jeon sudah mengacungkan tongkat ke kepala Jungkook. Sungguh situasi yang sangat menegangkan.

"Ini tidak mungkin Sohyun-ah"ujar Jungkook sambil menggelengkan kepala tidak percaya. "Mana bisa kau hamil? Kita bahkan tidak sering melakukannya"sambung Jungkook. Ia menatap Sohyun frustasi berharap ini semua hanya kebohongan belaka.

"Apanya yang tidak mungkin? Kau bahkan tidak pernah menggunakan pengaman saat berhubungan. Sekarang kau bertanya bagaimana aku bisa hamil? Tentu saja karena kecebong mu itu"amuk Sohyun. Ia tidak menyadari kehadiran ibu dan kakek Jungkook yang siap menghakimi mereka hari ini.

"Kita perlu bicara"kakek Jeon membuka suara. Semuanya sontak diam dan mengikuti kakek ke ruang tengah. Sohyun mati ketakutan di belakang Jungkook. Tatapan kakek yang mengintimidasi membuat nyali mereka berdua menciut. Mereka seperti pasangan remaja yang dipergoki telanjang.

"Apa kalian bisa menjelaskannya sekarang?"ucap ibu Jungkook. "Setidaknya itu bisa meredamkan amarah kakek"sang ibu berusaha tidak meluapkan emosinya pada anak nakal itu.

"Hhhmm..begini, nama saya Kim Sohyun, saya anak yatim piatu yang Jungkook tampung. Ehh..bukan-bukan, saya yang datang pada Jungkook dan mengajukan perjanjian konyol. Maaf..saya tidak tahu akibatnya akan seperti ini. Jika tuan dan nyonya ingin saya pergi maka saya akan pergi tapi saya mohon jangan suruh saya untuk menggugurkan anak ini. Dia tidak bersalah yang seharusnya di salahkan adalah saya"Sohyun berujar dalam satu tarikan nafas. Ia tidak tahu apakah penjelasannya akan diterima atau tidak.

"Siapa yang menyuruhmu pergi? Kau ingin melahirkan bayi tanpa sosok ayah dan membiarkan bocah nakal ini lepas dari tanggung jawabnya?"tanya kakek dingin yang ampuh membuat Jungkook dan Sohyun takut. Apa Sohyun salah bicara? Dari drama yang Sohyun tonton, keluarga kaya seperti Jungkook akan menyuruhnya pergi dan menggugurkan kandungannya dengan imbalan uang yang cukup menghidupi dirinya.

"Bukan begitu tuan_"

"Kakek"

"Okeh..bukan begitu kakek. Saya tidak mau membebani Jungkook. Masa depannya masih panjang, tidak seperti saya yang harus berhenti sekolah karena tidak punya biaya"jelas Sohyun hati-hati berharap masalah ini cepat selesai.

"Lalu bagaimana kau akan menghidupi anakmu?"tanya sang ibu.

"Saya akan mencari pekerjaan"

"Tempat tinggal?"

"Sebelum saya memiliki uang yang cukup untuk menyewa kontrakan kecil, saya akan menumpang di panti asuhan tempat saya di besarkan. Nyonya_"

"Ibu"

"I-bu tidak usah khawatir. Kalian bisa melihat bayi ini kapanpun kalian mau"

"Semua yang Sohyun bicarakan itu benar"

"Diam kau"bentak kakek dan ibu bersamaan.

"Baiklah. Apa kau sudah memeriksakannya ke dokter kandungan?"ibu Jungkook mulai buka suara.

"Belum"

"Testpack"

"Aku belum sempat membelinya Bu, karena kalian tiba-tiba muncul di apartemen ku"sewot Jungkook.

"Jadi, kalian langsung menyimpulkannya tanpa bukti yang kuat?"tanya sang ibu. Kedua remaja ini perlu di beri pelajaran yang lebih.

"Ini bukan tanpa bukti nyonya_ibu. Saya sudah telat menstruasi selama seminggu dan merasakan mual setiap pagi"

"Benar Bu. Gejala yang di alami Sohyun sama dengan gejala hamil yang aku baca di internet"tambah Jungkook.

Semuanya terdiam dan berpikir keras untuk mencari jalan keluar. Pernikahan? Ini bukan waktu yang tepat meskipun Jungkook dan Sohyun sudah tahun terakhir di sekolah menengah. Apalagi ibu Jungkook tidak mau putranya mengalami hal yang serupa dengan apa yang ia alami.

"Kakek masih belum yakin jika Sohyun benar-benar hamil. Sehun bilang Sohyun rutin ke dokter kandungan untuk memasang pil KB. Jangan mengambil kesimpulan begitu cepat"imbuh kakek. Dasar Sehun sialan, mulutnya tidak bisa menyimpan rahasia. Bagaimana bisa ia menceritakan semuanya pada kakek, habislah Jungkook hari ini.

"Kakek benar. Ibu bukannya tidak percaya tapi sejujurnya ibu merasakan hal yang sama dengan kakek. Ini bukan masalah sepele yang bisa diselesaikan dalam satu hari. Dampak dari masalah ini akan mempengaruhi kehidupan kalian di masa depan. Ibu melihat sorot mata penyesalan dari Sohyun. Menyesal telah melangkah sejauh ini. Dan kau, Jungkook. Aku ini ibu mu jadi aku tahu bagaimana perasaan mu. Kau takut tapi kau tidak mau meninggalkan Sohyun sendirian"terang sang ibu. Sohyun merasa sangat bersalah karena telah mengecewakan dirinya dan orang lain.

"Ibu ingin bertanya satu hal pada Sohyun"Sohyun terkejut setengah mati. Ia gemetar dan mencengkram lengan Jungkook dengan kuat. Jungkook berusaha menenangkan Sohyun dengan mengelus punggungnya lembut.

"Apa kau bahagia bersama Jungkook?"

"Iya. Setidaknya selama saya tinggal bersama Jungkook, saya merasakan hal yang belum pernah saya rasakan. Jungkook membuat saya merasakan hal-hal baru dan menyenangkan. Itu sudah cukup membuat saya bertahan bersamanya. Bukan ingin memuji, tapi Jungkook benar-benar orang yang baik dan bertanggung jawab"jelas Sohyun. Ia tidak berbohong, Jungkook adalah laki-laki yang ia impian sejak kecil meskipun dengan sedikit sifat brengseknya.

"Sohyun-ah"

"Ya"

"Kau tahu, kau adalah satu-satunya perempuan yang bertahan lama dengan Jungkook. Biasanya bocah ini akan mencampakkan mantan pacarnya dalam satu hari dan kau tahu, semua perempuan itu datang menemuiku dan merengek untuk dinikahkan dengan Jungkook. Tapi anak ku mulai berubah setelah mengenalmu. Terima kasih sudah hadir dan memperbaiki kehidupannya yang buruk"sambung sang ibu.

"Kau sangat berlebihan"sanggah kakek. Ibu Jungkook sangat emosional jika sudah menyangkut putranya.

"Ayah"rengek ibu Jungkook.

"Jungkook-ah"

"Ya, kakek"

"Pergi ke apotik dan beli testpack 3 buah"perintah kakek.

"Banyak sekali, kek"

"Supaya hasilnya akurat"

Jungkook pun pergi ke apotik meninggalkan Sohyun bersama kakek dan ibu. Suasana sangat canggung, tidak ada percakapan yang terjadi diantara mereka. Sohyun hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Setelah setengah jam, Jungkook kembali dengan kantong plastik yang berisi barang yang kakek minta untuk diujikan pada Sohyun.

"Pergilah dan kau temani Sohyun"tunjuk kakek pada Jungkook. Kakek dan ibu Jungkook menunggu hasilnya di ruang tengah dengan perasaan was-was mengharapkan hasil yang terbaik. Cukup lama mereka di kamar mandi membuat sang ibu mengomel.

"Apa yang mereka lakukan selama ini di kamar mandi?"

"Diamlah, kau membuat ku pusing"

"Ayah, aku khawatir pada mereka"

Ibu Jungkook gelisah di ruang tengah, ia mondar-mandir tidak jelas di depan kakek. Ingin rasanya kakek melemparkan tongkatnya pada putrinya itu.

"Ibu"teriak Jungkook dari dalam kamar mandi.

"Apa"

"Garisnya berwarna merah"

"Lalu?"

"Ada dua garis"jawab Jungkook.

Nyonya Jeon dan kakek benar-benar syok sekarang.

"BERARTI SOHYUN TIDAK HAMIL KAN?"





TBC




I Want You || Jungkook(M)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang