Confused

3K 265 11
                                    

Sohyun terbangun dari tidurnya di tengah malam. Ia menoleh ke samping dan mendapati Hanna sedang tertidur lelap. Hanna terlihat sangat kelelahan setelah seharian mengurus Sohyun. Sohyun berjalan keluar kamar menuju ke dapur karena tenggorokannya terasa kering. Ia butuh minuman yang menyegarkan dan cocok untuk di minum di tengah malam.

Tapi sebelum ke dapur, Sohyun melihat pintu kamar Jungkook yang masih terbuka. Apa Jungkook belum tidur? Padahal sudah larut malam. Tiba-tiba saja Sohyun membatalkan niatnya untuk ke dapur dan beralih memasuki kamar Jungkook. Terlihat dengan jelas Jungkook sedang berdiri di balkon kamarnya sambil menghisap sebatang rokok yang asapnya mengganggu pernapasan Sohyun.

"Kau belum tidur?"tanya Sohyun yang berdiri di samping Jungkook. Jungkook sedikit terkejut akan kehadiran Sohyun, dengan cepat ia membuang rokok yang ada di sela-sela jarinya.

"Kau belum tidur?"tanya Jungkook balik.

"Seharusnya aku yang bertanya, kau belum tidur? Ini sudah larut malam dan juga kau masih merokok? Bukankah kau sudah berjanji padaku untuk tidak merokok lagi. Ucapan laki-laki memang tidak bisa di percaya"ujar Sohyun. Jungkook tidak menjawab, ia masuk ke dalam kamar dan meraih segelas wine yang ada di atas meja. Sebelum cairan merah itu masuk ke dalam mulutnya, Sohyun merebut gelas tersebut.

"Berikan wine nya"

"Tidak"

Jungkook tidak menjawab, ia lebih memilih untuk kembali ke balkon menikmati dinginnya udara malam yang menerpa kulitnya. Sohyun merasa ada yang aneh pada Jungkook. Tidak biasanya Jungkook bersikap dingin seperti ini. Sohyun menyusul Jungkook dan duduk di sebelahnya.

"Kau kenapa, Jungkook-ah?"

"Memangnya aku kenapa?"

"Jawab saja pertanyaanku!"

"Apa yang harus aku jawab?"

"Kau menghindari ku"

"Tidak"

"Iya"

"Aku tidak menghindari mu, Sohyun-ah"

"Buktinya kau tidak ingin bicara denganku. Biasanya kita akan berdebat jika aku merusak kesenanganmu tapi apa ini, kau malah mengalah dan menghindari ku"jelas Sohyun.

"Aku hanya tidak ingin berdebat denganmu"

"Kenapa?"

"Aku lelah"ujar Jungkook lesu lalu merebahkan kepala ke bahu Sohyun. Ia memejamkan matanya sejenak sambil menghela nafas dalam-dalam. Jungkook merasa lelah setelah melewati hari yang begitu panjang dan penuh masalah.

"Maafkan aku"kata Sohyun sambil mengusap rambut Jungkook dengan lembut.

"Sohyun-ah"panggil Jungkook.

"Hhmm"

"Aku tidak tahu harus bahagia atau sedih sekarang"

"Kenapa?"

"Entahlah. Aku juga bingung, jika aku menganggapnya bahagia hati ku berkata lain tapi saat aku bersedih rasanya itu tidak perlu di tangis. Aku harus bagaimana Sohyun-ah?"nada bicara Jungkook terdengar sangat frustasi dan butuh solusi.

"Ini masalah aku yang tidak hamil?"

"Iya"

"Kau harus bahagia karena kau dan aku tidak akan terikat dalam sebuah hubungan yang memuakkan. Maaf sudah membuat mu khawatir dengan kebodohan ku yang langsung saja menyimpulkan apa yang aku lihat dan rasakan. Seharusnya aku memeriksanya dengan detail agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi. Seperti aku harus meminta maaf pada ibu mu dan kakek. Mereka pasti sangat syok mendapati putra dan cucu kesayangan mereka menghamili gadis yang bahkan tidak tahu asal usulnya. Apa aku harus menemui mereka besok? Kau mau menemaniku kan?"ungkap Sohyun dengan rasa bersalah yang menyelimuti dirinya.

"Tidak usah. Ibu dan kakek pasti sudah mengerti, kau tidak perlu menemui mereka"bantah Jungkook. "Dan juga setelah kejadian ini kau harus rutin ke dokter kandungan jika perlu aku akan menemanimu. Aku tidak mau kau hamil karena kecerobohanmu sendiri"timpal Jungkook lagi.

"Maafkan aku"

"Apa kau mau terjebak bersama ku selamanya hanya karena kehamilan yang tidak kita harapkan?"

"Apa maksudmu Jungkook-ah?"

"Oohh ayolah. Kau pasti tahu maksud ku. Hubungan kita hanya sebatas teman sex di dalam perjanjian itu, jadi jangan sampai kau mengulangi kesalahan hari ini lagi"sindir Jungkook yang membuat hati Sohyun mencelos.

"Apa ini semua salahku? Kau juga bersalah dalam hal ini. Kau mengajak ku berhubungan intim sesuka hatimu dan tidak memikirkan tempat"

"Itu tugas mu, Sohyun-ah. Lalu untuk apa aku membiayai segala kebutuhan mu jika bukan untuk memuaskan nafsu seksual ku. Masalah ini tertera di dalam kontrak dan kau menyetujuinya"ujar Jungkook dengan sarkas.

"Kau benar. Tugas ku hanya sebatas memuaskan nafsu seksual mu yang tidak terkendalikan. Seharusnya dulu aku memikirkan baik-baik sebelum melangkah ke neraka yang kau ciptakan" balas Sohyun dengan emosi yang mau meledak. "Aku mungkin terlalu bodoh waktu itu"imbuhnya.

"Itu kesalahanmu yang terlalu cepat mengambil keputusan. Kau sudah tahu kesalahan mu kan? Jangan ulangi kekacauan ini lagi"

Sohyun benar-benar tidak mengenali lelaki di hadapannya. Apa dia Jungkook yang selama ini Sohyun kenal? Setiap kata yang ia lontarkan menusuk-nusuk hati Sohyun seperti jarum. Ini sangat menyakitkan, Jungkook seakan-akan memperjelas status Sohyun di matanya. Pelacur kecil yang bergantung pada uangnya. Ingin rasanya Sohyun memaki Jungkook dan mengatakan bahwa ia sangat menderita selama ini karena terlalu banyak masalah yang menghampirinya setelah masuk ke dalam kehidupan Jungkook.

"Aku tahu tapi setidaknya kau memikirkan perasaanku. Aku juga merasa bersalah dan terpukul, Jungkook-ah. Aku tidak menduga jika kekacauan ini akan terjadi. Ibu dan kakek mu juga tahu hubungan kita"lirih Sohyun yang menahan airmata agar tidak terjatuh. "Rasanya sangat menyakitkan, Jungkook-ah. Aku takut kau akan marah dan mengusirku bahkan aku juga takut kau tidak mau melihat wajahku lagi karena aku...."

"Karena aku apa?"

"Karena aku....."

"Jawab, Sohyun-ah"

"Karena aku tidak mau kau membenci gadis jalang ini"

"Aku bukan tipe orang yang akan membenci tanpa alasan yang kuat. Masalah ini tidak akan membuat ku membenci mu. Tapi ada satu hal yang akan membuatku membenci seseorang seumur hidup"

"Apa itu?"

"Di tinggalkan. Aku benci orang-orang yang meninggalkan ku di saat dia tahu bahwa aku sangat membutuhkannya"

"Aku tidak akan meninggalkanmu, Jungkook-ah"

"Jangan katakan itu. Aku benci mendengarnya. Karena aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dulu ayah ku juga pernah bilang tidak akan meninggalkan aku dan ibu tapi buktinya ia pergi dengan begitu banyak luka yang di tinggalkan. Luka itu masih membekas sampai sekarang, Sohyun-ah"ujar Jungkook. Entah kenapa ia mulai menceritakan masa lalu kelam yang sebelumnya ia simpan rapat-rapat. Sohyun tidak tahu bila di balik Jungkook yang ia kenal menyimpan begitu banyak cerita menyedihkan.

"Aku janji akan selalu ada untuk mu"

"Jangan berjanji"

"Kenapa?"

"KARENA KAU AKAN PERGI"





TBC

hola gais!

Gua up lagi sebagai tanda permohonan maaf ya

See you

I Want You || Jungkook(M)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang