Check Up

3.5K 298 18
                                    

"BERARTI SOHYUN TIDAK HAMIL KAN?"tanya Jungkook polos.

"Dasar bocah bodoh"umpat nyonya Jeon melihat putranya yang kelewat dungu.

"Kau ingin kakek pukuli sampai otak mu kembali"sambung kakek geram. Jungkook hanya menyengir bodoh mendengar umpatan dari keluarganya. Entah ia benar-benar tidak tahu sama sekali atau hanya pura-pura tidak tahu.

"Kau memang tidak tahu apa-apa Jungkook-ah"bisik Sohyun menyindir Jungkook yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku memang tidak tahu"sungut Jungkook.

Mereka semua kembali berkumpul di ruang tengah. Berharap menemukan titik terang untuk masalah ini. Jungkook dan Sohyun tidak tahu harus berbuat apa, mereka takut membuat keputusan yang salah.

"Apa orang tua Sohyun sudah tahu?"

"Ibu, Sohyun sudah bilang jika ia anak yatim piatu. Ibu tidak ingat?"ujar Jungkook. Ibunya benar-benar di luar dugaan, pantas saja bisa tertipu oleh rayuan sang ayah.

"Benarkah?"

"Diamlah, seharusnya aku tidak membawa mu kesini"geram kakek melihat putrinya yang kelewat cerdas.

Uwweekkk

Sohyun merasa mual, ia bergegas ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Jungkook bergegas menyusul Sohyun yang telah terlihat pucat dan tidak bertenaga. Jungkook menggendong Sohyun lalu merebahkannya di atas ranjang. Ia menyelimuti Sohyun agar wanita itu istirahat untuk memulihkan tenaga. Ibu dan kakek juga menyusul Jungkook ke dalam kamar.

"Dia terlihat sangat kelelahan. Biarkan Sohyun istirahat dulu, kakek akan membuat janji dengan dokter Hansol untuk check up malam ini"ujar kakek. Kakek sangat kasihan melihat Sohyun yang menderita karena ulah cucunya.

"Ibu dan kakek pulang dulu, kami akan ke sini lagi nanti malam. Kau jangan lupa makan dan istirahat, kalian sama-sama terlihat menyedihkan"kata ibunya dan pergi dari apartemen Jungkook dengan kakek.

Jungkook merebahkan diri di samping Sohyun, menatap gadis itu dengan lekat. Wajahnya pucat pasi dan keringat dingin yang bercucuran. Jungkook mengelap dahi Sohyun dengan lembut. Ingin rasanya Jungkook meminta maaf tapi itu sudah tidak ada gunanya lagi. Semua telah terjadi di luar dugaan dan rencana mereka.

"Maafkan aku"

"Tidak. Seharusnya aku yang minta maaf karena tidak melakukan perintahmu untuk ke dokter kandungan"ternyata Sohyun belum tidur sepenuhnya.

"Benar, kau salah. Tapi disini aku yang patut disalahkan"

"Tapi_"

"Tidurlah. Aku tahu kau sangat lelah. Nanti malam kakek dan ibu akan ke sini lagi membawa dokter untuk mengobatimu"ucap Jungkook. Sohyun hanya mengangguk pasrah lalu memejamkan matanya kembali. Jungkook menepuk-nepuk punggung Sohyun lembut agar wanita tertidur dengan nyenyak. Entah kena timbul pikiran untuk melepaskan Sohyun di dalam benak Jungkook. Bukannya bahagia, ia malah menambah penderitaan Sohyun.

"Kau juga harus tidur"

"Hmm..setelah kau tidur"

"Tidak, tidurlah Jungkook-ah. Jangan pikirkan hal yang tidak akan terjadi. Jika kau berpikir aku menyesal telah mengambil langkah ini maka kau salah besar. Aku tidak pernah menyesal telah mengenal dan tinggal bersama mu. Hingga aku hamil, aku tidak pernah menyesal. Percayalah Jungkook-ah"Sohyun merasa harus mengatakan ini agar kekhawatiran Jungkook berkurang. Laki-laki dihadapannya ini terlihat sangat frustasi dan kacau.

"Kau harus berhenti sekolah, Sohyun-ah. Cita-cita dan mimpimu akan lenyap. Aku tidak mau menjadi orang yang paling jahat di dunia ini"

"Cita-cita dan mimpiku tidak akan mati hanya karena aku hamil. Setelah melahirkan aku bisa mengambil ujian paket dan kuliah di universitas yang sama denganmu"

"Kalau begitu aku akan berhenti sekolah juga sepertimu"

"Aawww"Sohyun memukul dahi Jungkook karena mengatakan hal konyol.

"Kau tidak boleh berhenti sekolah. Yang hamil itu aku bukan kau, Jungkook-ah"

"Lalu siapa yang akan menjagamu?"

"Aku bisa menjaga diriku sendiri. Lagi pula ibu mu akan sering mengunjungiku"ucap Sohyun meyakinkan Jungkook yang keras kepala. "Aku tidak mau anak ku memiliki ayah yang bodoh karena tidak sekolah. Jadi, buang jauh-jauh pikiran konyol itu"sambungnya.

"Sohyun_"

"Aku bilang tidur"Jungkook hanya diam dan mengikuti ucapan Sohyun. Mereka terlelap hingga siang berganti malam. Tidak ada ciri-ciri untuk bangun sebab mereka terlihat sangat lelah dan butuh banyak istirahat. Bahkan bunyi di luar sana juga tidak membuat terbangun. Untung saja ibu Jungkook tahu password apartemen Jungkook.

Ibu, kakek, dan dokter Hansol sudah berada di ruang tengah. Namun, kedua remaja itu tidak muncul di hadapan mereka. Ibu Jungkook mulai berpikiran yang aneh tentang mereka seperti kabur atau bunuh diri.

"Cari mereka di kamar"perintah kakek. Ibu Jungkook bergegas ke kamar untuk memastikan apakah Jungkook dan Sohyun masih ada. Di dalam kamar, ibu mendapati mereka sedang tertidur dengan nyenyaknya. Rasanya tidak tega untuk membangunkan mereka setelah melewati hari yang cukup panjang.

"Jungkook, Sohyun bangunlah. Kakek dan dokter Hansol sudah menunggu di ruang tengah"ujar ibu membangunkan mereka berdua. Jungkook terlebih dulu membuka mata dan menepuk Sohyun agar bangun juga.

Setelah membersihkan diri, Jungkook dan Sohyun ke ruang tengah untuk menemui ibu, kakek, dan dokter Hansol. Masih dengan raut wajah yang sulit untuk diartikan.

"Kalian baik-baik saja? Semangat lah ini bukan sesuatu yang buruk"kata kakek.

"Kakek benar. Ibu dan kakek tidak marah pada kalian, jangan memasang wajah seperti itu lagi"tambah sang ibu.

"Masalah ini sudah menjadi hal biasa di kalangan remaja. Berhubungan sex memang tidak di larang tapi saran saya sebagai dokter, seharusnya kalian juga memikirkan akibatnya. Yang akan menanggungnya bukan orang lain tapi kalian sendiri bahkan keluarga. Berbahagialah sedikit karena ibu dan kakek mu masih mau berdamai. Jika kalian adalah anak ku, aku akan mencoret kalian dari kartu keluarga"jelas dokter Hansol dengan nada bercanda, tapi terdengar sangat serius dan menohok.

"Santai saja. Kalian kan bukan anak saya"kata dokter Hansol lagi yang membuat Sohyun dan Jungkook tersenyum getir.

"Sohyun-ah ikut dengan dokter Hansol. Dia akan memeriksa keadaanmu"perintah kakek dengan lembut. Sohyun mengikuti dokter Hansol ke kamar. Di ruang tengah, Jungkook terlihat gelisah menunggu Sohyun.

"Kenapa lama sekali"racau Jungkook.

"Sabar"

Pintu kamar terbuka memperlihatkan dokter Hansol yang telah selesai memeriksa Sohyun.

"Bagaimana keadaan Sohyun dan kandungannya?"tanya Jungkook.

"SIAPA YANG HAMIL?"


TBC








I Want You || Jungkook(M)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang