Squabbling

3.4K 315 9
                                    

"MARI BERPISAH"

"Kau bercanda?"

"Tidak! Aku benar-benar sudah lelah dan ingin berhenti dari hubungan yang konyol ini"ucap Sohyun yang membuat emosi terpancing.

"Konyol kata mu? Ada apa dengan mu Sohyun-ah? Jangan akhiri hubungan kita hanya karena masalah ini"balas Jungkook tidak terima dengan ucapan Sohyun yang di luar dugaan. "Aku tahu kau dalam masalah, tapi mengakhiri hubungan kita bukan jalan keluar yang tepat. Masalah ini harus kita selesaikan bersama karena aku juga penyebabnya"lanjut jungkook sambil meraih kedua tangan Sohyun. Berharap gadis di genggamannya bisa berpikir jernih dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

"Tidak ada jalan keluar untuk masalah ini Jungkook-ah. Hanya berpisah jalan satu-satunya agar tidak ada orang yang akan tersakiti lagi"kekeh Sohyun. Kenapa Jungkook tidak mengerti maksud Sohyun? Gadis itu sudah lelah dengan semua kegilaan sialan yang ia mulai.

"AKU YANG TERSAKITI, SOHYUN-AH. Tidakkah kau paham jika aku tidak mau kau pergi dari sisiku. Aku sangat membutuhkan kehadiran dirimu"ucap Jungkook frustasi. Ia melempar alat make up Sohyun yang tersusun di meja rias.

"Tapi_"

"Aaakkkhhh"

"Jangan seperti ini, Jungkook-ah"

"Apa? Kau ingin pergi? Pergilah, tapi kau akan melihat mayat ku malam ini"ancam Jungkook. Jungkook merasa masalah yang menimpa dirinya tidak pernah berakhir. Luka lebam yang ia terima belum sembuh, sekarang Sohyun menambah luka baru di dalam hati dan pikirannya.

Entah mengapa Jungkook tidak suka dengan keputusan Sohyun yang mendadak. Ia tahu jika dirinya tidak bisa selalu menahan Sohyun untuk berada di sisinya. Sohyun bisa pergi kapan pun ia mau dan membatalkan perjanjian konyol mereka.

"Seharusnya aku tidak datang ke apartemen mu hari itu dan membuat kita dalam situasi seperti ini. Aku bersalah padamu. Maafkan aku, Jungkook-ah"lirih Sohyun sambil menahan tubuh Jungkook agar tidak melampiaskan kemarahannya pada barang-barang yang ada di kamar. Jungkook tidak menjawab, ia hanya terpaku melihat bayangan dirinya di cermin yang terlihat sangat berantakan. Luka lebam hampir seluruh wajah dan rambut yang acak-acakan.

"Maafkan aku sudah membuat mu terkejut.  Kita akhiri saja pembicaraan ini sebelum emosi ku benar-benar meledak dan melukai mu"ujar Jungkook lalu keluar dari kamar meninggalkan Sohyun sendirian.

Sohyun mendudukkan diri di pinggir ranjang. Benar kata Jungkook, jika pembicaraan ini masih berlanjut mungkin Jungkook akan melukai dirinya sebagai tempat pelampiasan. Tapi Jungkook kembali lagi ke kamar untuk menggantikan pakaian dan mengambil kunci mobilnya. Jungkook mau kemana malam-malam begini?

"Kook, aku_"

"Tidurlah, jangan menunggu ku. Aku akan menginap di rumah Sehun Hyung malam ini"ujar Jungkook seraya menutup pintu kamar.

Sohyun mengejar Jungkook sebelum pria itu mengemudikan mobilnya. Nihil! Sohyun tidak menemukan Jungkook di lift, lalu ia berlari menuju parkiran berharap bisa menemukan Jungkook.

"Jungkook-ah"teriak Sohyun saat melihat Jungkook akan masuk ke dalam mobilnya.

"Kita harus bicara! Masalah ini belum selesai dan kau ingin pergi begitu saja? Batalkan perjanjian itu maka masalah kita akan berakhir. Percayalah padaku, Jungkook-ah. Aku berjanji akan pergi dari kehidupan mu, jadi tolong lepaskan aku"terang Sohyun. Ia tidak tahu jika ucapannya kembali memancing emosi Jungkook yang telah mereda.

"Tidak! Aku bilang tidak tetap tidak, Sohyun-ah. Istirahatlah, aku tahu kau sangat lelah hingga berpikir dangkal. Keputusan mu bukan jalan keluar yang aku inginkan. Apa kau sudah lelah di sisiku?"tanya Jungkook. Sungguh! Jungkook tidak mengerti dengan jalan pikiran Sohyun yang hanya mementingkan sebelah pihak yaitu dirinya tanpa memikirkan dampak yang akan dirasakan oleh Jungkook.

"IYA! AKU SANGAT LELAH. Jadi, ayo kita akhiri ini"airmata yang Sohyun tahan akhirnya jatuh juga. Kenapa hati Sohyun begitu sakit untuk melepaskan Jungkook? Tapi ia harus melakukannya demi kebahagian mereka berdua.

"Mmpppttt"Jungkook menarik tengkuk Sohyun dan melumat bibir kecil itu dengan kasar. Jungkook sudah tahu bagaimana cara untuk mengendalikan Sohyun, hanya ini yang bisa ia lakukan untuk membungkam mulut yang mengeluarkan kata-kata yang tidak ingin ia dengar.

Ciuman itu semakin kasar dan tidak terkendalikan hingga tidak memberikan ruang bagi Sohyun untuk bernafas. Setelah mereka berdua benar-benar kehabisan oksigen, barulah ciuman itu berhenti.

"Sohyun-ah! Aku ke rumah Sehun Hyung untuk menenangkan diri dan mencari jalan keluar untuk masalah ini bukan untuk melarikan diri. Kau sakit, aku lebih sakit melihatmu seperti ini"ibu jari Jungkook mengusap airmata Sohyun yang tidak seharusnya jatuh.

"Jangan terlalu jauh memikirkan aku. Ingatlah perjanjian yang kita buat! Hubungan ini tidak dilandaskan cinta hingga kau harus berkorban untuk ku. Mungkin masalah ini menjadi pertanda bagi kita untuk mengakhiri perjanjian itu. Jungkook-ah, kau adalah pria terbaik yang pernah aku temui. Jadi, jangan sia-sia kan hidupmu hanya untuk hidup dengan jalang sepertiku"ungkap Sohyun hati-hati.

"Kau sungguh tidak mengerti, Sohyun-ah. Hidupku tidak akan sia-sia jika menolong gadis sebaik dirimu. Perkataan orang lain tidaklah benar mengenai dirimu. Kau harus percaya diri karena hanya kau tahu bagaimana dirimu. Mereka tidak tahu yang kau rasakan selama ini. Mereka hanya bisa menghina seenak hati. Kembalilah ke apartemen dan tidur dengan nyenyak"ujar Jungkook seraya memberikan kecupan singkat di dahi Sohyun.

"KAU YANG TIDAK MENGERTI"teriak Sohyun sambil mendorong tubuh Jungkook menjauh darinya. "Kau yang tidak mengerti, Kau! Kau! Kau, Jungkook-ah"ulang Sohyun frustasi. Sohyun ingin semua ini cepat berakhir. Sampai kapan mereka harus bertengkar memperdebatkan masalah yang seharusnya bisa selesai dengan Jungkook yang mengalah. Hubungan yang tidak berisi perasaan harusnya bisa selesai dengan mudah. Itu menurut Sohyun.

Plakkk...

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Jungkook. Bukan Sohyun yang melakukannya tapi Hanna, sahabat Sohyun yang datangnya entah dari mana.

"Apa yang kau lakukan?"kini giliran Jungkook yang berteriak. Apa hak Hanna menampar dirinya.

"Kau tidak usah ikut campur"lanjut Jungkook.

"Tidak usah kata mu? Sohyun adalah sahabat ku dan aku harus menolonga nya untuk lepas dari BAJINGAN seperti dirimu"






TBC

Maaf ye kalo cerita ini kurang ngena di hati kalian. Tolong kasih vote dan komen yang banyak ya....

Jadi pembaca gelap gak baik lho....hehehe

See you

I Want You || Jungkook(M)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang