My Father

2.9K 243 8
                                    

DOORR....DDOORR....

"Jungkook"

Sohyun berlari ke dalam gudang setelah mendengar suara tembakan. Ia tidak sanggup harus melihat Jungkook bersimbah darah. Benar saja, laki-laki yang ia khawatirkan tengah tertunduk sambil memegang bagian perutnya.

"Siapa kau?"ucap anak buah tuan Kim seraya menodongkan pistolnya pada Sohyun.

"Jangan sakiti dia. Dia tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini"teriak Jungkook. Sohyun menjadi sangat ketakutan, pistol yang dipegang oleh laki-laki asing itu bisa saja menembus kepalanya.

"Ayah...ayah..bangun. Kenapa kau menjadi selemah ini? Ini bukan ayah yang aku kenal"marah Jungkook ketika melihat sang ayah tidak mau bangun setelah menerima tembakan dibagian dadanya. Meskipun selama ini ia mengatakan membenci sang ayah, itu semua hanya kebohongan yang ia buat agar ibu nya tidak sedih.

"Kau berjanji untuk berubah setelah aku melunasi hutang-hutang mu. Aku sudah melunasinya ayah..jadi bangunlah"Jungkook tidak bisa menahan tangisnya. Sedangkan Tuan Kim beserta anak buahnya sudah pergi entah kemana.

Tangis Jungkook semakin tidak terkendali, Sohyun tidak tega melihatnya. Tetapi Sohyun juga tidak bisa memaksa Jungkook untuk berhenti menangis. Ia baru saja kehilangan sosok ayah yang begitu ia sayang.

"Jungkook-ah...kau baik-baik saja?"Sohyun mendekati Jungkook berharap bisa menenangkan nya sejenak.

"Ayahku...ayahku, Sohyun-ah. Dia merenggut nyawa di depan mata ku dengan cara yang sadis. Aku tidak terima, aku harus membuat laki-laki brengsek itu merasakan apa yang dirasakan oleh ayah ku"emosi Jungkook meledak.

"Tenangkan dirimu. Jangan bertindak gegabah, bukan dia yang akan mati tapi kau, Jungkook-ah. Aku tidak mau kehilangan untuk yang kesekian kalinya. Melihat mu seperti ini saja sudah membuat ku sedih"ujar Sohyun. "Aku sudah menelpon ambulance untuk membawa ayah mu ke rumah sakit"sambung Sohyun. Ia memapah Jungkook ke pinggir ruangan agar Jungkook bersandar.

Keadaan Jungkook sedang tidak baik-baik saja. Seragam putih dan kedua tangannya dipenuhi darah yang berwarna merah pekat. Tanpa diduga, Sohyun membuka baju yang ia kenakan lalu membersihkan sisa darah yang ada di tangan Jungkook.

"Kau tidak boleh seperti ini. Aku tahu kau sangat marah pada pria asing itu tapi jangan siksa dirimu. Keadaan mu sekarang bisa membuat bibi dan kakek Jeon khawatir"

"Kau menghubungi ibu dan kakek?"tanya Jungkook takut Sohyun memberitahui ibu dan kakeknya.

"Tidak"

"Baguslah"

Selagi Sohyun membenahi Jungkook agar tidak terlihat seperti mayat hidup, ambulance yang ia hubungi sudah datang. Tenaga medis pun berlari ke arah ayah Jungkook yang tergeletak tak bernyawa.

***

Setelah sampai di rumah sakit, Jungkook juga menerima perawatan akibat luka memar yang ia terima saat menolong sang ayah. Melihat Jungkook seperti ini membuat Sohyun gelisah. Ia tidak tahu harus memberitahu siapa lagi, jadi ia mencoba untuk menghubungi Sehun. Sohyun rasa Sehun sangat dekat Jungkook, siapa tahu dengan kehadiran Sehun bisa membuat Jungkook lebih tenang.

Tidak lama setelah Sohyun menghubunginya, Sehun pun datang dengan seorang perempuan yang Sohyun ketahui sebagai kekasih dari Oh Sehun. "Bagaimana keadaan Jungkook?"

"Dia masih di dalam"

"Apa keadaannya separah itu?"tanya Krystal khawatir.

"Lukanya tidak parah. Tapi kejadian hari ini membuat Jungkook menerima trauma yang berat jadi dokter memberinya obat penenang"jelas Sohyun.

"Kau sudah menghubungi ibu dan kakek, Jungkook?"tanya Sehun.

"Belom dan Jungkook melarang ku"ungkap Sohyun. Ia tidak mengerti kenapa Jungkook melarangnya untuk menghubungi ibu dan kakek Jeon. Bukankah mereka keluarga dan yang mati adalah ayah Jungkook sendiri.

"Dasar bocah nakal, masih saja keras kepala"sungut Sehun. "Kalau begitu biar aku saja yang menghubungi mereka. Kau beristirahatlah bersama Krystal, keadaan mu tidak jauh beda dengan Jungkook"tuturnya. Benar saja, keadaan Sohyun juga tidak baik-baik saja. Ia menyaksikan aksi penembakan itu, ia juga sangat syok. Namun Sohyun harus terlihat lebih baik agar Jungkook tidak semakin merasa terpuruk.

Krystal membawa Sohyun ke kantin rumah sakit karena ia terlihat sangat pucat dan butuh asupan energi. Tetapi Sohyun tidak berselera untuk makan. Ia hanya mengaduk-aduk makanan tanpa ada niat untuk menyantapnya. Sebagai sesama perempuan, Krystal bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Sohyun. Gadis itu tengah memikirkan keadaan Jungkook yang sedang tidak baik-baik saja. Perempuan mana yang tidak sedih melihat laki-laki yang ia cintai sedang terpuruk.

"Kau harus makan, Sohyun-ah. Jungkook butuh dukungan dari mu sekarang. Kalau kau sakit siapa yang akan merawat Jungkook"ujar Krystal berharap Sohyun mau mendengarkan ucapannya.

"Hhmm"Sohyun mengangguk paham. Ia mulai menyuap makanannya dengan lahap. Selagi Krystal merawat Sohyun, Sehun tengah sibuk mengurus pemakaman ayah Jungkook.  Ia juga menghubungi ibu dan kakek Jeon, bagaimanapun mereka pernah menjadi satu keluarga. Ayah Jungkook rencana akan di makamkan di pemakaman keluarga Jeon supaya Jungkook bisa mengunjungi ayahnya kapanpun.

Jenazah ayah Jungkook yang sudah rapi, akhirnya di bawa ke pemakaman. Disana tangis ibu Jungkook pecah, ia tidak menyangka jika mantan suaminya akan pergi seperti ini setelah mendengar semuanya dari Sehun. Proses pemakaman pun selesai, mereka bergegas kembali ke rumah sakit untuk menemui Jungkook yang masih siuman.

"Terimakasih atas bantuanmu, Sehun-ah"ucap ibu Jungkook.

"Sama-sama bibi. Tapi Sohyun yang membawa Jungkook ke rumah sakit. Dia juga melihat saat paman di tembak mati, Sohyun juga membutuhkan perawatan. Aku lihat ia sangat syok"terang Sehun. Ibu Jungkook pun merasa khawatir pada Sohyun, karena ia juga baru pulih. Ia mencoba menghubungi Sohyun berkali-kali namun tidak ada jawaban.

"Kau tahu dimana Sohyun sekarang?"tanya kakek yang juga mengkhawatirkan cucu menantunya.

"Bibi dan kakek tenang saja, Sohyun akan baik-baik saja bersama Krystal"rasanya baru melegakan setelah Sehun memberitahu mereka bagaimana keadaan Sohyun. Dari kejauhan Sehun melihat Krystal tapi hanya Krystal, lalu dimana Sohyun?

"Krys, dimana Sohyun?"tanya Sehun bingung.

"Dia bersama Jungkook"balas Krystal.

Benar saja, Sohyun tengah duduk manis menemani Jungkook yang baru saja siuman.

"Kau baik-baik saja?"tanya Jungkook pelan.

"Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu, bocah nakal. Aku ketakutan melihat mu seperti ini, aku takut_"tangis Sohyun tidak terbendung lagi. Ia merebahkan kepalanya ke dada Jungkook hingga membuat baju Jungkook basah karena air matanya.

Jungkook tersenyum tipis, lalu mengusap rambut Sohyun dengan lembut supaya membuat Sohyun sedikit tenang. "Aku baik-baik saja bodoh. Kau tidak perlu sehisteris ini, lihatlah aku masih hidup"

Sohyun memutar kepalanya menghadap Jungkook, laki-laki itu tersenyum simpul padanya. Tangan lemah Jungkook berusaha mengusap air mata Sohyun.

Cup

Cup

"Dasar gadis cengeng"



TBC



I Want You || Jungkook(M)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang