Deal

3.3K 250 10
                                    

Untuk kesekian kalinya Sohyun menerima penolakan dari Jungkook. Sohyun tidak mengerti kenapa Jungkook tidak mau berpacaran, ia butuh alasan yang jelas dan masuk akal. Jungkook selalu berkilah bahwa cinta akan membuatnya terluka. Bagaimana mungkin Jungkook bisa tahu jika ia tidak mau mencari jawabannya sendiri dengan memberanikan diri untuk menjalin sebuah hubungan. Sohyun bukanlah orang asing baginya, tapi kenapa Jungkook tidak bisa mempercayai Sohyun.

Sohyun mendengus, "Tidak ada pertemanan diantara laki-laki dan perempuan, itu mustahil Jungkook-ah"

"Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Kita masih bisa berteman, kau tahu istilah FRIENDS WITH BENEFIT?"

Sohyun menggeleng tidak tahu. "Seperti kita sekarang. Kau dan aku diuntungkan dalam hal kebutuhan seksual"jelas Jungkook dan berharap kegilaan ini cepat berakhir. Ia tidak habis pikir dengan Sohyun yang tiba-tiba saja menyatakan perasaan sukanya. Padahal dulu Sohyun lah yang membuat peraturan untuk tidak saling jatuh cinta. Tapi nyatanya gadis itu sendiri yang melanggarnya.

"Aku paham, tapi aku ingin hubungan yang lebih dari itu"

"Kalau begitu kita menikah saja"setan apa yang merasuki Jungkook hingga ia berani berujar diluar dugaan.

Sohyun terkejut, "Yang benar saja, masa depanku masih panjang"

"Itu yang aku maksud. Jangan buang waktu mu untuk mencintai laki-laki yang tidak mempunyai masa depan seperti ku. Kau pintar, kau punya bakat, dan kau punya peluang. Berjuanglah untuk itu semua, aku akan selalu mendukungmu"ucap Jungkook. Sohyun terdiam, ia tidak menyangka jika Jungkook akan berpikir sejauh itu. Jungkook peduli diri padanya, Jungkook peduli pada masa depannya, dan Jungkook memang sebaik itu.

"Aku mengerti, selamat malam"pamit Sohyun dengan lesu lalu masuk ke dalam kamar. Perkataan Jungkook tadi membuatnya berpikir kembali. Sejauh mana Jungkook mengkhawatirkan masa depan dirinya. Mereka masih remaja, masa dimana kisah percintaan ala roman picisan sedang bersemi sembari mencari jati diri.

Kepergian Sohyun membuat Jungkook kembali merasa bersalah. Padahal alasan yang ia berikan sudah masuk akal, Sohyun saja yang tidak bisa menangkap inti dari ucapan Jungkook. Perkataan Sehun ada benarnya, perempuan adalah teka-teki yang sangat sulit untuk dipecahkan. Jungkook merasakannya sekarang, betapa susahnya memecahkan teka-teki pada diri Sohyun.

Perubahan gadis itu cukup mengejutkan dan membingungkan Jungkook, entah setan apa yang merasuki tubuh Sohyun hingga gadisnya tidak seperti dulu. Rasanya beban di pundak Jungkook semakin berat, bagaimana caranya agar hubungan mereka kembali seperti semula, saling memuaskan tanpa adanya perasaan.

Jungkook memungut sebatang rokok yang ia buang tadi. Ia tidak tahu harus melakukan apa untuk mengurangi stres yang ia alami. Hanya rokok satu-satunya jalan pintas yang ada di benaknya. Mungkin sebotol alkohol bisa menemani Jungkook disepanjang malam. Ia menyuruh pelayan villa untuk membawakannya sebotol alkohol ke kamarnya.

Jungkook meneguk alkohol itu langsung dari botolnya. Rasa panas memenuhi mulut dan kerongkongannya. Ini bukan pertama kalinya Jungkook meminum alkohol, tapi malam ini rasanya sedikit berbeda. Ia tidak sanggup lagi menelan minuman aneh itu.

"Yakk—Kim Sohyun"teriak Jungkook. Alkohol itu membuatnya mabuk berat. Ia meracau tidak jelas, meluapkan beban yang ada di pundaknya. "Kau membuatku gila"

"Ahhh—"

Botol pertama sudah habis, Jungkook kembali menyuruh pelayan untuk membawakannya dua botol alkohol yang berkonsentrasi tinggi. Setidaknya dengan alkohol Jungkook bisa melupakan bebannya malam ini.

"Sehun Hyung benar, seharusnya aku tidak menemui mu dulu"

Sedikit rasa penyesalan menggerogoti hatinya. Jika bisa memutar waktu, Jungkook akan melakukannya. Ia memilih untuk tidak datang ke club tempat Sohyun bekerja, tidak menjadi pahlawan kesiangan baginya. Namun, semuanya sudah terjadi. Yang bisa Jungkook lakukan sekarang hanyalah memperbaiki alur yang melenceng.

I Want You || Jungkook(M)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang