Bab 4

589 56 4
                                    


******
Jam 2 siang waktunya kami pulang. Aku dan Rina langsung berhambur keluar dari kelas untuk pulang. Sampai di rumah aku langsung masuk.

"Assalamu'alaikum any body home," teriakku 

"Ara  ini gak di hutan jangan teriak-teriak," sahut emak.

"Hmm," ujarku ketus.

"Itu muka kenapa kusut kayak belum di setrika satu tahun," cecar emak.

"Gak ada," ujarku kesal.

"Jangan bilang kamu berantem  lagi sama cowok," tebak emak.

"Hmmm," ujarku dingin.

"Ya allah, kapan sih kamu nak gak berantem kalo ketemu cowok, hem? Sudahlah nak masalah broken home keluarga kita jangan ber efek sangat untukmu. Dengar Mak, gak semua laki-laki itu sama mungkin ayahmu jahat itu jodoh emak bukan jodoh kamu, siapa tahu ntar jodohmu orang baik dan penyayang jadi jangan samakan semua laki-laki, Nak. Masa lalu itu biarlah nak, cobalah baik-baik sama cowok ya" nasehat emak untukku lalu mengelus hijabku.

"Udah lah Mak, malas Ara bahas masalah cowok itu masih sulit Ara Nerima semua ini Mak huhh, entahlah bagaimana ke depannya," ujarku sedangkan emak hanya tersenyum melihatku kemudian geleng-geleng.

'Kenapa harus aku sih yang menerima kenyataan seperti ini? Menutupi semua kesedihanku dengan menjadi galak dan jutek,' bathinku kemuadian melanggeng ke kamar 

**Skip malam hari**

Aku sedang asyik chatan dengan anak kebo siapa lagi kalo bukan Rina dengan pembahasan yang unfaedah semua. Tiba-tiba ada chat baru masuk.

 [Assalamu'alaikum, calon makmumku] 08xxx nomor tidak di kenal. Mataku langsung terbelalak membaca chatnya.

[Wa'alaikumussalam, maaf Anda siapa? Apa anda salah kirim?] balasku dan langsung centang biru.

[Tidak, aku gak salah kirim coba tebak aku siapa?] balasnya yang membuatku bingung dan langsung membuka profilnya, mulutku langsung menganga melihatnya.

[Demi apa manusia blagu chat gua eh tapi tunggu dari mana dia dapat nomorku? Wah, pasti anak kebo nih ulahnya] umpatku.

[Ngapain kamu chat aku ha! Belum puas kamu?] balasku dengan nafas memburu dan langsung centang biru.

     Bersambung
Jangan lupa kasih vote dan follow authornya 🙏😊

Musuhku Penyelamat HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang