Paman menyuruh Ara istirahat lalu mengajak Andrian untuk ngobrol ke halaman belakang. Paman tidak jadi pergi bekerja demi Ara dan Andrian.
"Nak, kamu tahu sifat asli Ara 'kan?" tanya paman yang dibalas anggukan oleh Andrian.
"Ara tidak pernah mau mencintai laki-laki sebelumnya dan mungkin kamu adalah orang yang pertama dalam hidupnya, itulah sebabnya kenapa Ara sangat posesif dan cemburuan karena ia belum pernah mencintai laki-laki sedalam ini sebelumnya.
Berbeda dengan kamu, Mak Ara pernah cerita tentang kamu, katanya kamu adalah orang yang berjiwa lapangan dan bisa bergaul dengan banyak orang terutama ke cewek, benar?" tanya paman lagi, Andrian hanya mengangguk.
"Inilah sebabnya kalian sering salah paham, Ara tergolong anak yang introvet apalagi sama cowok, sedangkan kamu sebaliknya. Ara kalau sudah ngamuk bakalan sangat susah di bujuk selagi ia terus melihat orangnya," lanjut paman.
"Apa yang harus Andrian lakuin Paman?"
"Pulanglah Nak,"
"Tapi, Pam-" ucapan Andrian terpotong kala paman menepuk pundaknya.
"Paman janji akan bujuk Ara untukmu, Paman akan berusaha bujuk dia dan menasehatinya," ucap paman, namun Andrian diam.
"Paman tau ini sangat berat, tapi ini demi kebaikan kalian berdua. Masalah uang yang dikatakan Ara tadi itu berapa?"
"Tidak ada Paman, itu hanya kekesalan Ara saja makanya dia ngomong seperti itu, Ara nggak ada hutang apapun, Andrian yang banyak hutang sama Ara, paman," jawab Andrian lalu menunduk membuat paman langsung tersenyum lalu menepuk pundak Andrian.
"Baiklah Paman, siang ini Andrian pulang, Andrian minta tolong jagain Ara," pinta Andrian memohon yang dibalas senyuman dan anggukan oleh paman.
"Semoga masalah kalian cepat selesai dan Paman akan coba nasehati Ara nanti ya,"
"Amin, terima kasih paman,"
Andrian meninggalkan paman untuk berkemas. Saat masuk ke kamar, ia melihat Ara sudah tertidur, Andrian mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya lalu di letakkannya di atas meja kemudian ia menulis surat.
Setelah selesai berkemas, Andrian mendekati Ara lalu mencium kening dan pipi Ara.
"Kakak pasti sangat merindukanmu baby, semoga kamu bisa maafin Kakak," bisik Andrian lalu ia keluar dari kamar dan pamit sama paman.
***
Selama perjalanan pulang pikiran Andrian terus kepada Ara, sampai di rumah pun, Andrian melihat bayang-bayang Ara.Ia menyesali perkataanya yang mengatakan istrinya anak-anak. Namun apa boleh buat, semua sudah terjadi.
***
Ara yang baru saja bangun langsung sholat dzuhur lalu keluar dari kamar. Ara melihat paman sedang duduk-duduk di ruang tamu, dengan segera ia menghampirinya."Paman lagi ngapain?"
"Eh, Ara udah bangun Nak, nggak ada paman cuma cek email yang masuk aja,"
"Owh, Paman udah makan?"
"Udah tadi waktu kamu masih tidur,"
"Oh," jawab Ara sambil mangut-mangut.
"Andrian udah pulang," ucap Paman datar.
Deg!
"Ka--kapan Paman?"
"Tadi pagi jam 10, ia berangkat ke bandara, kemungkinan sudah sampai ke Medan," jawab Paman dengan mata yang masih fokus ke ponsel.
Ara terus diam, antara sedih dan senang. Paman yang melihat Ara melamun langsung tersenyum.
"Nak, kamu itu udah dewasa, udah menikah lagi. Sekarang paman tanya apa yang paling penting di dalam rumah tangga menurut kamu?"
"Kejujuran, komunikasi dan kepercayaan," jawab Ara menunduk.
"Apakah kamu sudah melaksanakan apa yang kamu katakan ini?" tanya paman namun Ara hanya diam saja.
"Baiklah bagini, paman tidak bermaksud mencampuri urusan kalian berdua, tapi paman melihat kalian berdua itu kurang komunikasi, kejujuran dan kepercayaan.
Pada intinya kalian berdua masih ada sifat egois, kalau ini terus kalian pertahankan sampai kapanpun rumah tangga kalian akan selalu begini.
Paman tahu mungkin perbuatan Andrian itu membuat kamu sakit hati, tapi semuanya butuh komunikasi yang baik jangan langsung ngambek, Nak," lanjut Paman, Ara terus diam.
"Paman tidak akan memaksa kamu langsung baikan dengan Andrian, tapi setidaknya pikirkan yang terbaik untuk kalian berdua.
Satu lagi, jangan sekali-kali kamu kalo berantam langsung minta cerai. Karena pada saat bertengkar emosi kalian tidak teratur dan syetan sangat suka mendengar kata cerai tersebut," nasehat Paman membuat Ara langsung menunduk.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Penyelamat Hidupku
Genç KurguAra adalah anak yang trauma dengan laki-laki karena traumanya di masa lalu membuatnya menjadi galak untuk menutupi rasa takutnya. Akankah Andrian mampu mengubah sifat Ara yang galak dan melunakkan hati Ara menjadi seperti perempuan pada umumnya. ...