6. Bosan

10.1K 716 88
                                    

Gerald mandi bersama ketiga anaknya. Sudah bisa dipastikan kalau Triple R itu sedang berjingkrak senang bagai menemukan jarum dalam tumpukan jerami. Aksi dorong-dorongan antara Ray dan Rey mewarnai mandi mereka. Sedangkan Rex menyabuni tubuhnya sendiri dengan gembira.

"Papa bebek na udah delek!" ucap Ray melempar bebek-bebekan warna kuning kearah tubuh Papanya.

"Itu matih bagus, Lay!" ucap Rex memungut kembali bebeknya.

"Mau dibeliin lagi potokna!" kekeuh Ray. Fiks, Ray sangat mewarisi sifat Mamanya yang boros.

"Iya iya. Nanti beli. Sekarang mandi dulu! Ayo sabunan semuanya!" ucap Gerald agar anak-anaknya cepat menyelesaikan mandinya.

"Hole!" pekik Ray senang. Dengan semangat empat lima, ia menyabuni dirinya sendiri.

Mandi bersama adalah kesenangan untuk triplet. Rasanya ingin terus di air, sambil meloncat-loncat.

"Mas, udahan mandinya. Anaknya dihandukin!" teriak Keyara sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Tok tok tok?

"Rex, Ray, Rey, jangan terus-terusan main air! Nanti masuk angin loh!" teriak Keyara lagi.

"Mama gak asik!" gerutu Rex yang diangguki Ray dan Rey.

"Gak usah dengelin mama!" bisik Ray pada Rex dan Rey.

"Gak boleh gitu. Halus nulut ama mama." jawab Rex tidak setuju dengan usulan adik kembarnya.

"Tapi kan matih pengen main ail," ucap Rey menimpali.

"Iya, aku ama Ley matih pengen main ail."  timpal Ray.

"Besok main lagi, nanti malah kita matuk angin, mama yang lepot." ucap Rex meminta handuk pada papanya.

Gerald terkekeh pelan. Rex emang bibit jagoan yang lebih unggul ketimbang anak Kris yang suka omotin jari.

"Mas, kamu denger aku kan?" tanya Keyara masih menggedor pintu.

"Iya, mah. kamu tenang aja. Biar anak-anak, aku yang beresin." jawab Gerald dengan sedikit berteriak.

"Awas kalau dibiarin lama-lama!" ancam Keyara. Kadang, suaminya itu juga suka main-main melebihi anak kecil.

"Iya iya, Mama. Ngomong sekali lagi, papa cipok nih!" ancam Gerald tak mau kalah.

"Mas ada anak-anak. Bahasanya!" teriak Keyara. Walaupun terhalang pintu, Keyara masih saja baper dengan ucapan mesum suaminya. Memang suaminya itu rajanya raja gombal.

"Dahlah, aku tinggal dulu!" ucap Keyara berlari menjauhi kamar mandi. Di dalam, Gerald terkekeh pelan. Membayangkan pipi bulat istrinya yang merona malu.

"Papa tenyum-tenyum tendili!" celoteh Rey menabok pipi Gerald. Gerald memang tengah berjongkok menyamakan tingginya dengan Trio krucilnya.

"Udah ya main-mainnya. Sekarang waktunya bilas. Trus ganti baju. Kita akan pesta." ucap Gerald.

"No Papa!" jawab Ray dan Rey dengan kompak. Gerald mengerutkan alisnya.

"Kita matih ingin mandi, Pa!" ucap Rey memelas.

"Sayang, hari ini ada pesta ulang tahun kalian. Mama sudah menyiapkan kue coklat dan balon-balon," terang Gerald selembut mungkin agar anaknya paham.

"Tapi, masih ingin mandi, " timpal Ray  memasang muka sok sedihnya.

"Yaudah mandi aja. Biar nanti kuenya dimakan sama Kak Alfath." ucap Gerald.

"No Pa!" protes mereka bertiga dengan spontan. Kan, anak-anaknya adalah bocah paling ruwet yang pernah Gerald temui. Disuruh ke pesta, masih mau mandi. Kuenya di habisin Alfath, malah protes.

Possesive seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang