19. Menyebalkan.

6.8K 655 71
                                    


Rex, Ray, dan Rey mendengar dongeng dari Papanya. Saat ini, mereka tengah rebahan di kamar orangtuanya. Mamanya sudah tidur di kamar sebelah. Dan Papanya mereka tahan di sini untuk membaca dongeng.

"Si Kancil berlari kencang dikejar Pak Tani karena tidak mau tidur."

"Salah Papa, Pak Tani mengejar bukan karena kancilnya gak mau tidur. Tapi karena nyuri timun!" serobot Rex kesal.

"Iya, salah. Papa ulangi," ucap Gerald kikuk.

"Ganti cerita dong, Pa. Kancil terus bosen," protes Rex.

"Rex, dua saudaramu sudah tidur semua. Kamu kenapa sih susah banget tidurnya," kesal Gerald.

"Kok Papa ikutan kesal sih?" tanya Rex. 

"Papa juga manusia. Bisa kesal juga," jawab Gerald.

"Kakek Regan juga manusia, Om Farhan juga manusia. Tapi mereka gak pernah kesal sama Rex," jelas Rex yang membuat Gerald membulatkan matanya, mulai dia dibanding-bandingin. 

"Farhan lagi Farhan lagi. Bosen Papa dengernya!" sentak Gerald. 

"Papa gak boleh bosen gitu sama Om Farhan!"

"Kenapa?" tidak ada kekaleman dari nada bicara Gerald. Sejak tadi ia terus ngegas pada anaknya.

"Karena emang Om Farhan gak ngebosenin," jawab Rex.

"Cepat tidur atau Papa banting!" ancam Gerald. 

"Kalau dibanting, aku pindah tidur sama Om Farhan. Bair dielus-elus."

"Yaudah sini Papa elus-elus. Yang mana dielusnya?" tanya Gerald.

"Punggung. Awas kalau kasar-kasar. Aku cari Papa baru!" Rex terus mengancam Papanya sampai Papanya frustasi. 

Gerald menghela nafas, pria itu membalik tubuh anaknya dan mengelus sepelan mungkin. Bibir Gerald tidak berhenti komat kamit. Berdoa agar anaknya cepat tidur. Ia sudah tidak betah ingin manja-manja bersama istrinya.

"Pa, aku lupa botolku jatuh di kantor," ucap Rex kembali membuka matanya.

"Iya, besok Papa ambilin," jawab Gerald.

"Gak mau, Pa. Aku maunya sekarang. Ambilin Pa!" Rex mulai merengek.

"Buat apasih botol. Kan besok bisa."

"Itu botol kesayanganku, Pah. Aku mau meluk sekarang," rengek Rex. 

"Mending kamu meluk Papa ketimbang meluk botol jelek itu," ujar Gerald. 

"Papa jangan ngatain botolku. Papa yang jelek, botolku bagus!" sentak Rex beranjak bangun.

"Mas, anak-anak udah tidur?" Keyara membuka pintu kamar. Rex lansung berlari ke arahnya.

"Rex kenapa belum tidur?" tanya Keyara lembut.

"Rex gak bisa tidur kalau gak meluk botol, Ma. Papa gak mau ambilin di kantor," adu Rex merajuk.

"Mas, kamu telfonin Satpam di sana kan bisa. Lagian kamu bos pasti juga Satpamnya mau kamu suruh," omel Keyara.

"Tapi kan udah malam. Masak mau nganter botol doang kesini. Lagian Rex alay banget, tidur aja pake ngelonin botol."

"Mas, wajar dong kalau anak kecil punya barang kesayangan. Cepet telfonin!" titah Keyara. 

"Iya iya nih ditelfonin," ucap Gerald merogoh saku celananya.

"Ma, aku tidur sama Mama ya! Kan kemarin Ray sama Rey udah tidur sama Mama. Sekarang gantian, ya!" pinta Rex memeluk kaki Mamanya.

"Iya, ayo ke kamar sebelah! Sambil nunggu botol kamu!" ajak Keyara.

Possesive seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang