Curhatan Cinta

67 2 0
                                    

Tepat tanggal 20 Desember, kami memulai perjalanan bulan madu kami dari Jakarta menuju Reykjavik, ibukota Iceland alias Islandia. Nyaris 24 jam penerbangan membuat kami langsung diantar menuju hotel oleh tour guide kami. Namun, istri tercinta malah mengajak eksplore kota Raykjavik dahulu sambil mencari makanan. "Boleh, Sayang. Yuk, kita jalan dulu. Tapi beneran. Dingin.....," ucapku. "Sayang. Nih. Jaket kamu udah aku siapin," sahut Renatta padaku sambil tersenyum. Kami memulai perjalanan ke ikon ibukota yaitu Hallgrimskirkja yang menjadi salah satu bangunan tertingi disana sekaligus gereja. Malah, kami sempat mengambil beberapa foto berdua. Aku mengirim beberapa foto ke grup keluarga inti kami berdua. "Heh. Udah sampe aja. Gue sama Aaron baru mau berangkat nih ke Amrik," balas Kareyca di komentar. "Lah. Mami lagi sama mama mertua kamu, nih Nak. Kami mau liburan ke Australia," tulis mami tak mau kalah. "Fine....Gue donk...Kerja...," tulis Bang Dani. "Mami, uni, mama, Aaron....Safe flight ya...Ini Rena nya lagi beli coklat panas. Disini dingin.....," balasku. "Nah.....Salam untuk semua ya...," balas Mbak Ajeng. Kami juga berjalan sambil berpose serta bergandengan tangan di atas salju. "Mas. Ke Harpa Building yuk. Kalo dari maps mah gak jauh dari sini," ajak Renatta. "Oke. Nih. Aku tadi beli kentang goreng untuk kita, sama sandwich. Laper aku tuh," balasku. Kugandeng pinggang Renatta dan istriku itu meletakkan kepalanya ke bahuku. Ya. Kami benar-benar menikmati kebersamaan dengan jalan kaki, foto, makan dan mengambil foto di spot-spot menarik di ibukota Islandia alias Iceland itu. Oh iya. Untuk besoknya, aku dan Renatta sudah bersiap untuk menuju South Cost Iceland dan mengambil paket 3 hari. Jadi, untuk seharian itu, kami banyak mengeksplore kawasan ibukota. 

Keesokan harinya. Dari pagi, kami sudah berangkat menuju air terjun yang beku karena musim dingin. Ada 2 air terjun yang kami kunjungi, yaitu air terjun Seljalandsfoss dan Skogafoss. "Sayang. Itu air terjunnya beku. Beneran. Gak terlupakan nih trip kita," ucapku pada Renatta. "Iya. Mas. Foto yuk. Tuh, view nya bagus banget," sahut Renatta. Ia arahkan kameranya dan kami selfie. Renatta menggandeng pundakku dan aku memeluk pinggangnya serta...kucium pipinya. Beberapa foto kami ambil disana. Ada juga yang difotokan oleh tour guide kami. "Sayang. Nanti selain liat aurora, kita juga sekalian nih, nikmati tour ala Game Of Throne," bisikku, yang membuat Renatta tersenyum manis dan mendaratkan kecupan di pipiku, persis anak kecil mendapat kado boneka. "Mas. Ya ampun....Kamu....Sayang. Itu mimpi aku," balas Renatta. "I know. Makanya aku mau wujudkan semua, cinta," ucapku. Lalu, tour guide mengajak kami menyusuri Glacier Lagoon Jokulsarlon serta menyusuri gua es yang jujur...membuat kami merasakan suasana seperti di film-film bernuansa salju yang menjadi kesukaan kami berdua. Menurut tour guide, film tersebut kebanyakan syutingnya di kawasan ini. Baiklaaaahhhh.....

Malam harinya. Mulai jam 9 malam, agenda utama adalah berburu aurora borealis yang merupakan tujuan utama kami. Menurut tour guide, harusnya malam itu ada aurora dan kami bersyukur, setelah menunggu sembari berpose dengan latar bintang yang indah serta selfie dengan latar penginapan yang seperti rumah igloo, kami mendapat aurora borealis maksimal tepat pada pukul 00.30 malam. Tour guide kami yang ramah mengambil foto. Nantinya, aku mengupload foto saat aku dan Renatta berciuman sembari tangan saling memeluk dengan latar belakang aurora borealis itu dengan caption, 'Mission complete. But, I never gonna stop falling in love with you, my lovely Renatta. Aku banga dan beruntung menikah dengan wanitaku yang paling hebat ini. Dia yang tulus mencintaiku dan dia juga wanita pertama serta terakhir yang direstui kedua orang tuaku untuk menjadi istriku. My one and only, kau selalu berada di tempat paling indah dalam hatiku, selalu dan selamanya.' Renatta mengupload foto yang sama dengan caption, 'Thank you for love and accept me in any condition, Mas. I'm yours forever. Thank You God. Finally, I find love.....Kau kirim dia disaat aku butuh seseorang yang bisa mengerti aku dan menerimaku. Kau buat kami saling mencintai dalam restu Mu. Ijinkan kami berdua untuk selalu dan selamanya berdua.' Usai menikmati aurora, kami tidur sejenak dan paginya, kami menaiki kereta rusa untuk mengelilingi kawasan yang penuh salju. Kami abadikan momen itu di foto maupun video. Malah, mami langsung berkomentar di salah satu video kami saat menaiki kereta rusa tersebut, 'Masya Allah....Bahagia selalu untuk kalian ya, anak-anakku. Ini mami di Australia nih, mau ke Sydney setelah keliling Perth.' "Sayang. Mami komen nih. Balesin donk. Hp ku udah tinggal 20% baterai nya. Mau di charge pake power bank dulu. Go pro sama kamera mah aman," ucapku pada Renatta. "Oke. Bentar Mas," sahut Renatta. Ia membalas komen mami, 'Iya. Mami sehat terus ya Mi. Makasih doanya untuk Na dan Mas Doni. Salam sama mama dan semua keluarga disana.' Setelah puas keliling dengan rusa, Renatta malah mengajak main ski salju sebentar. "Oke. Siapa takut," ujarku. "Fine.....Hadeh. Lawanku berat ni. Juara ski es loh dia," sambung Renatta sambil mengelus pipiku. Aku merangkul pinggang Renatta dan kucium kilas bibirnya. Kami main ski es dan di round 1, aku menang. Pada round 2, Renatta menang tipis. Nah. saat round 3 malah seri. Hahaha.....Setelahnya, kami juga menuju kawasan pantai dengan pasir hitam yang jujur...unik bagi kami. "Mas. Biasanya kan pantai tuh putih pasirnya. Ini hitam,"komentar Renatta. "Iya. Biasanya pasir pantai kan putih, minimal coklat muda, lah. Ini hitam. Iceland emang kece, sayang. Tapi...Ini semua gak akan terasa indah kalau tanpa kamu," sahutku sambil menatap Renatta dengan sayang. "Iya, Sayang. Itu juga yang aku rasain. Makasih ya," timpal Renatta. Kami pun spontan berciuman dengan penuh cinta. Ya. Aku merasa kalau rasa cintaku untuk Renatta semakin bertambah.

Kesempurnaan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang