Disempurnakan Cinta

41 2 0
                                    

Seminggu usai serangkaian acara pernikahanku dan Renatta. Ya. Kami memang belum berangkat untuk bulan madu lantaran aku ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan, begitupun juga dengan Renatta. Selain itu, kami juga sibuk dengan persiapan pertunangan Kareyca dan Aaron, kakak iparku. Kami baru akan melakukan bulan madu setelah serangkaian pekerjaan kami selesai dan itu....di akhir tahun. Malah, kami berencana untuk ke beberapa negara di Eropa seperti Praha, Rusia, Finlandia khususnya Iceland dan pastinya.....kami akan ke Italia dan Paris, Perancis. Tapi bisa saja list honeymoon trip kami bertambah nantinya. Kalaupun nambah....sepertinya akan ke Belanda atau Inggris. Itu masih kami pikirkan berdua. Bisa juga kami pergi ke semua negara itu. Hehehehehe....... Tapi yang jelas, kami akan mulai honeymoon trip di Iceland, berburu aurora borealis di akhir tahun dan itu yang menjadi prioritas. "Loh. Udah pada bangun kok malah gak bangunin mami sih kalian?," sapa mami pada kami berdua yang sudah di meja sarapan. "Iya, Mi. Tadi kayaknya mami pules tidurnya. Jadi, Doni gak bangunin," ujarku. "Kan.....Jadi capek sendiri loh mantu mami ini. Duh....Maaf ya sayang. Harusnya tadi mami bantu kamu juga. Masak iya, mantu mami kecapean sendiri sih," ucap mami sambil merangkul Renatta, yang sudah menjadi menantunya karena...kami sudah menikah. "Mi. Gak masalah. Kan cuma bikin salad sama beberapa menu sarapan. Nih. Na buatin nasi goreng oatmeal. Soalnya Mas Doni mau belajar gak makan nasi pas sarapan. Untuk mami, Na udah buatin nasi goreng tapi pake shirataki rice, kayak punya Na. Tapi kalo mami mau nasi goreng oatmeal juga boleh," sahut Renatta. Malah, ia yang mengambilkan kami makanan. "Aduh....Sayang. Jangan repot gini. Nak. Dirumah kita ini ada ART. Kamu bisa minta bantuan mereka loh. Mami gak mau ya, kalo kamu kecapean. Kamu kan kerja juga," tegur mami pada Renatta sambil tersenyum. Dalam hati, mami berucap, "Masya Allah menantuku.....Kamu ini, udah cantik, pinter, dari keluarga terhormat tapi beneran punya hati baik dan penyayang. Aku beruntung bisa menjadi mertua dari gadis sehebat kamu, anakku." "Mas. Nih sarapan kamu. Kamu mau susu coklat kan pasti," ucap Renatta padaku. "Iya cinta. Tau aja kalo aku udah laper," balasku. Renatta membalas dengan senyum. Ia malah menyuwirkanku ayam goreng karena ia tak mau tanganku kotor lantaran aku harus ke kantor. "Mi. Ini udah Rena ambilin. Mami mau susu atau jus buah? Na udah stock beberapa jus buah juga," tanya Renatta, kali ini pada mamiku. "Mami pengen jus yang kayak kamu aja deh Na," jawab mami. "Iya. Berarti mixed fruit juice ya Mi. Sebentar Na ambil dulu ya Mi," ujar Renatta. Kami pun sarapan sambil sesekali membahas rencana pertunangan Uni Kareyca dan Aaron. "Jadi tunangannya weekend ini ya Na? Sayang. Apa yang bisa mami bantu?," tanya mami. "Mami cukup datang aja Na udah seneng, Mi," jawab Renatta sambil tersenyum. "Gak gitu loh Nak. Kalian kan sudah menikah. Jadi, keluarga kamu juga keluarga kami. Mami gak enak kalo gak bantuin. Kan keluarga kamu udah banyak banget bantuin untuk pertunangan dan pernikahan kalian. Sekarang giliran. Mami juga mau bantu, Nak. Reyca juga udah kayak anak mami sendiri," sahut mami. "Iya, Na. Kalau di adat kami, tolong-menolong antar keluarga tuh harus, cintaku," timpalku sambil melirik Renatta. "Ya.....Kalau mami gak keberatan sih, Na minta tolong mami untuk jadi MC pas tunangan. Ini draft nya. Na tahu dari Mas Doni kalau mami kadang MC juga," ujar Renatta akhirnya karena ia ingat bahwa mereka belum dapat MC. "Ya udah. Kalau gitu, kapan nih mami bisa ketemu mama kamu? Kan ini harus dibahas juga," tanya mami. "Mi. Besok malam tuh rapat keluarga. Mami sama Mas Doni ikut aja. Nanti disana, akan dibahas susunan acaranya. Untuk pertunangan mereka malah diadainnya di rumahnya mama sih. Ini Na mau ada kerjaan juga sekalian ngurus venue nya," jawab Renatta. "Ya udah. Mami ikut besok malam. Lalu, konsep pertunangannya pake adat mana, Na?," tanya mami. "Kayak waktu tunangan Na dan mas Doni, Mi. Gak pake adat manapun. Nanti diadain dirumah dan sekalian ada pesta kebun juga," jawab Renatta sambil tersenyum. Mami menyanggupi. Usai sarapan, kami pergi menuju tempat kerja masing-masing. Renatta berucap, "Mas. Bekal kamu, Sayang. Mami juga. Udah Na siapin. Paling abis ini Na baru siap-siap ke cafe sebentar." "Ya ampun. Makasih istriku sayang," sahutku sambil mencium istriku dengan penuh cinta. "Na....Kamu repot gini loh," tegur mami. "Gak kok Mi. Na gak repot," balas Renatta sambil tersenyum.

Kesempurnaan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang